Chapter 23

838 81 236
                                    

"Sangat munafik jika saya mengatakan saya tidak dendam!"— Travis Wayar Sangngern

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sangat munafik jika saya mengatakan saya tidak dendam!"
— Travis Wayar Sangngern








•••









"Wegath, aku sangat gugup? Karena aku ingin melihat anakku lagi? Seperti apa wujudnya?"

"Aku juga penasaran."

"Mungkinkah dia kembar?"

"Iya lihat saja nanti."

Tak berselang lama terlihat seorang suster mempersilahkan Khun dan Nang Minor memasuki ruangan. Keduanya benar-benar gugup ketika ingin melihat perkembangan sang janin yang akan lahir sebentar lagi.

"Kedua bayinya sangatlah sehat dan aktif bahkan bergerak memutar di dalam perut tanpa kekurangan nutrisi sama sekali, tapi... satunya lagi keliatan sangatlah kurus? Mungkin dia yang termuda?" Ucap Dokter muda itu pada Khun dan Nang Minor.

Hal pertama di dalam benak Vegas sekarang melihat bahwa anak keduanya adalah kembar.

Pete juga baru menyadari bahwa di dalam rahimnya terdapat dua nyawa yang tersembunyi.

"Kembar, bagaimana bisa Nangku mengandung dua bayi, bukankah di USG pertama dan kedua yang kecil tidak berkembang." Tanya Vegas dengan begitu penasaran.

"Wegath, ini adalah anugerah bahkan aku sangatlah bahagia." Tangis Pete pun pecah ketika melihat dia bayinya bergerak di rahimnya.

"Ini adalah muzijat, di mana Tuhan sudah berkehendak."

Sepertinya Wegath telah kalah akan pernyataan Nangnya, apapun itu dia sangatlah bersyukur dengan berita ini. Menatap kearah layar monitor dan memperlihatkan kedua anaknya yang masih kecil bergerak di rahim Ibunya.

Tetapi itu hanya sementara ketika mengetahui yang termuda kekurangan asupan. Kali ini Pete benar-benar khawatir akan kondisi lain dari bayinya.

"Wegath, kenapa yang kedua sangat kecil." Air mata Pete pecah seketika.

"Nang Minor! Walaupun yang kedua terlihat kecil tetapi dia sangatlah kuat dan sehat." Ucap Dokter muda itu sambil tersenyum tipis.

"Anak kita akan baik-baik saja, Pete."

"Baiklah!"

Pete sedang mendengarkan detak jantung kedua anaknya, sementara itu air matanya menetes membasahi pipinya. Entah, sepertinya dia sangatlah tersentuh, anak-anaknya sibuk bermain di dalam rahimnya dan terus berkembang.

Setelah selesai melakukan check up yang begitu menyentuh hati. Vegas langsung tanggap dan membantu Nang Minor untuk memasuki mobil. Dia melihat kearah Pete yang terlihat semakin manja, jemari kekarnya pun mengelus lembut perut Nangnya yang terdapat buah hatinya.

02. WHY Seasons 2 | Posesif Obsesif Psycho [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang