"Jadilah pribadi yang menantang masa depan, bukan pengecut yang aman di zona nyaman."
- Vegas Kornwit Treerapanyakun
•••
"Bisa kebetulan sekali kita satu kampus bersama?"
Venice melihat saudara sepupunya mendekat, bahkan dia memandang dingin kearah Wristband, hal ini membuat pagi Tuan muda Minor sedikit suram, dia lelah harus meladeni saudaranya itu. Bukan karena dia takut, hanya saja lelah mendengarkan omong kosong Wristband yang tidak berbobot.
Tapi untuk kali ini, Venice berusaha meladeni saudara sepupunya itu yang semakin hari semakin kurang ajar dan tak memiliki sopan santun.
"Aku rasa ini sudah saatnya yang tepat. Buat aku mengatakan kalau persaudaraan kita sudah tidak sejalan lagi. Bila kau bertemu denganku di sini atau dimanapun. Anggap saja kita tidak pernah bertemu. Dan terima kasih sudah membantu kekasihku." Ucap Venice, kata-katanya sedikit menantang, hampir saja amarah Wristband merasa tersulut karena ucapannya.
Wristband hanya diam dan melihat kearah sepupunya itu, hingga akhirnya senyuman remeh tercipta di bibir Venice. Tanda bahwa Tuan muda Minor memandang lemah kearah sepupunya itu.
"Jadi gimana apa kau ingin menantangku?" Tanya Wristband tiba-tiba, bahkan dia melihat kearah cincin duplikat keluarga Minor yang tersemat di jemari Venice. "Apa kau ingin memperlihatkan cincin duplikat itu kepadaku. Dan merebut tahta Klan Main."
"Untuk apa menyerang sebuah Klan yang dimana pewaris tahtanya yang selamanya tidak memiliki kemajuan." Katanya terkesan dingin, bahkan Venice mengatakan yang sejujurnya bila Wristband hanya bisa menyombongkan diri dan gegabah.
Ketika Wristband ingin menjawab, tiba-tiba saja Alice datang dan menghancurkan semuanya. Tatapan Tuan muda Main terlihat tidak bersahabat, oleh karena itu Alice memilih mendekati Venice.
"Apa yang kalian bicarakan, kelihatan sangatlah serius." Alice bertanya dengan begitu bersemangat, tetapi sayang keduanya tidak menanggapinya.
Mendengar hal itu, Wristband hanya mendecih. "Ini kampus bukan club anak manja? Urusilah pakaianmu agar terlihat sopan dan enak di pandang mata."
Seperti biasa, Wristband senang sekali mengomentari gaya pakaian Alice. Namun kali ini Venice tidak melihat kesalahan dari penampilan gadis cantik di hadapannya itu.
Lebih tepatnya Venice tidak perduli, yang ia tahu Alice sudah memakai baju. "Aku harus pergi ke Akademik." Ucap Tuan muda Minor terkesan acuh tak acuh.
"Bolehkan aku ikut denganmu ke kantor Akademik, karena ada sesuatu yang aku urus juga kok." Tukas Alice.
"Baiklah."
KAMU SEDANG MEMBACA
02. WHY Seasons 2 | Posesif Obsesif Psycho [END]
Fanfic[WHY Seasons 2 "Posesif Obsesif Psycho"] "Sepotong kayu yang terendam dalam genangan air, lalu berdiri kokoh dan menjadi penopang seperti raja."