Biar selalu inget sama aku, dan biar aku juga selalu ikut kemana pun kamu pergi.
-
"Sibuk banget kayanya." Gei mendongak, mendapati Aline yang baru saja duduk di sebelahnya menyodorkan sekaleng minuman bersoda untuknya. Siang ini cuaca tidak begitu terik, bahkan masih banyak mahasiswa yang hilir mudik di sekitaran taman.
"Lo tau nggak sih kalo ketua pelaksana Volunteer buat dua minggu kedepan diganti." Jari lentik Gei berhenti tepat di titik terakhir ia menuliskan perlengkapan seninya. Sejenak ia pandangi raut wajah Aline yang sama sekali tidak menampakkan sebuah gurauan atau kebohongan semata.
"Serius? Kok mendadak?" Aline hanya mengedikkan bahunya, ia sendiri juga tidak tahu kenapa tiba-tiba Raka mengundurkan diri. Padahal yang ia tahu acara Volunteer dua minggu depan adalah program yang selama ini selalu lelaki itu banggakan. Bahkan tak jarang ia melihat lelaki itu mempromosikan Volunteer dengan semangat khas anak social butterfly guna menarik mahasiswa untuk mengikuti acaranya.
"Tapi gue mikir tau Gei. Kaya ada yang aneh. Kok bisa tiba-tiba banget gitu Raka yang semangatnya minta ampun sama Volunteer ini, dengan amat sangat mendadak bisa mengundurkan diri."
Gei memancingkan matanya, "Nggak ada yang aneh, mungkin aja memang dia lagi ada urusan lain." Gei benar-benar tidak ambil pusing tentang apa yang lelaki itu akan lakukan, toh tidak akan berpengaruh apapun dalam hidupnya.
"Aneh tau, apalagi yang gantiin dia jadi ketua pelaksana."
"Siapa memang?"
"Bastara."
"Bastara?" Aline mengangguk pelan sembari meneguk setengah minumannya. Nama itu terdengar asing di telinganya.
"Ageng Bastara." Aaa rupanya memang ia tidak mengenal lelaki itu, yang mana orangnya juga dia tidak tahu.
"Padahal ya Gei, Bastara tuh ngga ada track record soal Volunteer. Ketimbang Bastara gue malah lebih dukung Dama yang maju buat jadi ketua pelaksana Volunteer itu." Gadis itu berbicara menggebu-gebu seakan-akan ia adalah tim hore dari seorang Damarion Sadananda.
"Nggak usah ngaco Aline, mana mau Dama jadi ketua pelaksana. Lagian 'kan yang pilih Bastara jadi ketua pelaksana itu dosen. Berarti dosen-dosen itu juga udah tau kinerja dia kaya gimana."
Yang bener aja.
"Nggak ada yang ngga mungkin lah. Dama itu mumpuni banget tau Gei buat jadi kandidat ketua pelaksana Volunteer ini, lo kan pacar Dama harusnya lo tau gimana dia." Hela nafas Gei terdengar pelan. Gei membenarkan perkataan Aline, namun dia sendiri tidak bisa mendukung dan tidak akan melarang jika Dama memang berniat untuk mengajukan diri sebagai ketua pelaksana. Secara garis besar pun, lelaki itu juga lebih paham bagaimana Volunteer yang sudah Raka susun itu akan berjalan, sistem dan kepengurusan nya pun Gei yakin bahwa kekasihnya juga mengetahui hal tersebut. Namun masalahnya, Dama sendiri lah yang mengatakan bahwa ia belum sanggup jika harus mengurus Volunteer bersamaan dengan bisnis yang ia punya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEISHARA
Fanfiction[Rigel's Project] - 𝓐𝓷𝓭 𝓘 𝓶𝓪𝓷𝓪𝓰𝓮𝓭 𝓯𝓲𝓵𝓵 𝓲𝓷 𝓽𝓱𝓮 𝓰𝓪𝓹𝓼 𝓲𝓷 𝓸𝓾𝓻 𝓼𝓽𝓸𝓻𝔂. ©rigelriustar'story2022