Point 2

2 1 0
                                    

     Gue tadi ketemu bocil di penitipan motor, tempat biasa parkiran sepeda motor gue.

"Ya Allah, bocil yang kemarin," batin gue.

Bocil itu tidak henti-hentinya memerhatikan gue. Sementara gue cuma sesekali melirik melalui ekor mata kiri. Sebab gue tau, akhirnya akan bagaimana jika gue berurusan dengan bocil ini.

Tiba-tiba gue dengar, "Tinggi amat orang ini mah," keluh si bocil di balik punggung gue.

Loh, gue merasa tersinggung dong. Gue noleh, dan gak ada takutnya sama sekali si bocil menatap gue sembari senyum kecut. "Tinggi amat sih," ulangnya.

Bocil lain menyahut, "Raksasa!" katanya.

Sesak napas gue. Padahal gue pernah tidak lolos seleksi kerja karena tinggi gue kurang dua centimeter.

Bocil ini masih memerhatikan gue dengan senyum kecutnya. Sementara gue tinggal menunggangi sepeda motor yang sudah ada di hadapan gue. Sejauh gue jalan, si bocil terus memperolok-olok. "Raksasa," katanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IMUNITAS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang