Lima- Kereta ini melaju terlalu cepat.

450 89 25
                                    

Senja terindah dan menyedihkan bagi Aldebaran, Ia melambaikan tangannya pada Nara yang sedang mengarahkan ponselnya. Senyuman gadis itu terlihat dipaksakan, Jujur saja rasanya ia ingin kembali memeluk gadisnya lagi.

Kereta mulai berjalan dan gadis itu masih setia dengan senyumannya, Hingga sosoknya tak lagi terlihat menyadarkan Aldebaran bahwa jarak mereka tak lagi dekat. Menahan rindu yang pasti tidak bisa ia salurkan.

Aldebaran sedikit berbincang dengan teman-temannya tentang Malang, Tak begitu buruk ia bisa tinggal dimanapun.

Tak lama beberapa pesan masuk diponselnya, Irish menghubunginya untuk sekedar bertanya apakah semua baik-baik saja. Aldebaran mengerutkan keningnya, memangnya ada apa?

Irish menyuruhnya melihat postingan terbaru Nara, Dengan cepat ia membuka aplikasi Lovagramnya.

"Sampai berjumpa lagi, Sayang"

Aldebaran tersenyum membaca caption Nara, ia menggeser beberapa foto yang diuploadnya. Lalu matanya menangkap sesosok gadis yang ikut serta dalam jepretan Nara, Gadis itu tepat dibelakangnya.

Aldebaran sedikit melirik kearah kursi belakangnya, Begitu dekat dan asing.

Hari semakin gelap dan perjalanan masih sangat panjang, Ia memperhatikan teman-temannya yang mulai terlelap sehabis makan malam, Ada yang bermain game dan sekedar menghubungi keluarganya.

Aldebaran baru saja menghubungi sang ibu dan kakaknya memastikan semuanya aman. Ia menatap keluar jendela yang menampilkan pantulan cahaya dari lampu-lampu desa dipinggir rel kereta. Lalu matanya menangkap sosok gadis yang sedang bersandar pada jendela, Pantulan wajahnya sangat terlihat jelas dari sini. Wajah cantiknya bersinar, melamun ditemani sinar rembulan.

Andini Zahrantiara.

*****

"Al, pinjam kemeja dong buat suami gue tiba-tiba harus meeting online nih"

Aldebaran menoleh kemudian menunjuk salah satu pintu lemarinya, Fokusnya masih pada layar laptopnya yang menampilkan beberapa laporan.

Tanpa menunggu persetujuan Al, Aldila segera membuka lemari Al dan mencari kemeja untuk dipakai suaminya, Ia menarik kemeja berwarna biru muda ditumpukan paling bawah.

"Eh... apa nih?" Aldila mengambil selembar foto yang jatuh dari dalam lemari.

"Al....." tegur Dila.

Aldebaran menoleh kemudian melihat selembar foto yang Dila pegang, "Simpan lagi" suruhnya datar.

"Dia siapa?" Tanya Dila penasaran.

"Tadi cuma mau pinjam kemeja kan?" Sahut Al, malas membahasnya.

"Gue tanya dia siapa lo?" Dila mengulang pertanyaannya.

"Mantan"

"Jadi lo si brengsek itu?"

Aldebaran menoleh tak paham "Apa sih?"

"Lo inget ngga sih Al waktu itu gue pernah cerita gue ditolong anak Sma untuk pesan taxi online? Dan beberapa bulan lalu gue bertemu dia lagi dengan keadaan kacau"

Aldebaran terdiam.

"Zahra... namanya Zahra kan?"

The Second Change {Book two}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang