Ibuku Sayang

351 10 0
                                    

Yasmin

Aku tidak mengerti maksud Gian apa . Mengapa dia sangat baik kepadaku? Apa dia menyukaiku?. "Ah tidak mungkin lelaki seperti Gian menyukai wanita sepertiku, lagi pula dia belum tahu aku sebenernya kalau dia sudah tau pasti dia bkl jauhin aku". Batinku

Aku bukanlah wanita yg gampang menerima tawaran lelaki kalau bukan sahabatku Rival. Apa yg terjadi padaku ini sangat lah aneh.

"Yasmin kenapa bengong terus?apa ada masalah?". Suara Gian membuyarkan lamunanku

"Aku ga apa-apa,depan belok kanan ya Gian". Aku memerintahkan sambil menunjuk gang

Setibanya didepan rumah, Gian membukakan pintu untukku layaknya tuan putri aku diperlakukannya.

"Yasmin mau langsung masuk? Kamu tidak ingin mengajak aku masuk kerumahmu?".

"Aku sebenernya mau Gian tp kondisinya lagi ga tepat, rumah aku sangat tidak nyaman untuk seseorang sepertimu".

"Tidak perduli apapun kondisinya, aku hanya ingin mengobrol denganmu."

Aku gaenak hati juga kalau sampai mengusir Gian karna dia sudah mengantarku. Lalu aku persilahkan dia masuk dan membuatkan dia minum.
"Tidak perlu repot" Yas". Ucapnya saat aku menaruh secangkir teh hangat dimeja tamuku yg terbuat dari pelastik

"Minumlah mas".

Setelah aku memberikan minum akupun bergegas menemui ibu dikamarnya . Aku tidak perduli kalau Gian masih bertamu karna aku sangat tidak ingin kalau ibuku telat makan dan minum obat.

"Tunggu sebentar ya Mas". Ucapku kepadanya sambil berlari kecil kekamar ibu

"Ibu ibu bangun ini Yasmin bawakan makan , Yasmin tau ibu laperkan, tadi pagi ibu hanya makan gorengan pisang . Sekarang Yasmin bawakan roti yg enak buat ibu". Aku membangunkan ibuku dengan lembut

Akupun memegang jemari ibuku dan terasa dingin, aku pegang leher juga tidak kalah dinginnya. Keadaanku semakin panik saat aku tidak mendengar hembusan nafas. Aku memeriksa denyut nadi dan merasakan denyutan yg aku rasa sangat lemah dan melambat. "Ibu apa yang terjadi? Sadarlah ibuu aku mohon jangan bikin Yasmin takut". Aku mulai menangis

Aku keluar dari kamar ibu dan memanggil mas Gian yg tengah asik bermain Ipadnya.
"Mas tolong ibuuu!!!!". Teriakanku dengan kencang sambil menangis

Gianpun dengan cepat berlari. Dan menemuiku dikamar ibu. "Mas tolong anter ibu kerumah sakit!!". Aku masih menangisss

Gian dan aku mencoba mengotong tubuh ibuku lalu memasukan kedalam mobil Gian . Aku duduk dijok belakang bersama ibu dan aku menaruh kepala ibu dipahaku. Perasaanku sangat sedih, panik dan takut. Pikiran buruk pun terbayang diotakku yg membuat aku makin menangis.

"Sudah Yasmin jangan menangis, semoga ibu baik-baik aja". Gian mencoba menenangkanku sambil mengemudi dengan cepatnya dia menyelusuri jalan ibu kota yang padat

Ucapannya sama sekali tidak menenangkan hatiku. Aku menangis dan semakin menangis. Sampai tiba dirumah sakit ibu langsung dimasukan keUGD .
Dokter menyuruhku diam dan keluar dari ruangan tersebut. Aku pun duduk dikursi depan ruangan tersebut Gian mengikutiku.

"Yasmin kalo Aku boleh tau ibumu sakit apa?". Gian memasang wajah bertanya tanya

"Jantung mas". Jawabku yg masih terisak

"Kenapa kamu tidak cerita keaku? Siapa tau aku bisa bantu".

"Aku tidak perlu menceritakannya pun sekarang kamu sudah tau kan Gian, aku tidak pernah ingin memberitahu siapapun karna aku sudah tau kalau mereka tidak akan perduli".

Broken heartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang