Pilot and co-pilot

4.5K 646 10
                                    

Baru sehari ditinggal Jaehyuk, si bayi kini tengah uring-uringan. Hampir setiap menit selalu menanyakan kapan Papanya pulang. Tentu saja hal tersebut membuat Asahi kelimpungan. Bukannya apa, Jeongwoo selalu bertanya seraya mencari dimana keberadaan sang Papa.

Seperti sekarang, bayi tunggal keluarga Yoon itu tengah mencari keberadaan ayahnya. Semua ruangan ia geledah. Mulai dari kamar, dapur, bahkan sampai taman belakang. Tapi hasilnya nihil. Tak ada satupun tempat yang menjadi persembunyian Jaehyuk.

Jeongwoo mendudukkan bokongnya di atas karpet berbulu. Mengambil boneka woopy kesayangannya, memeluknya dengan erat. Asahi hanya terkekeh melihatnya. Itu anak kenapa jadi galau sih ditinggal bapaknya kerja?

"Papa ana cii? Papa ndaa cayang Jeje agi ni pacti.. Hiks.. Jeje au ain cama Papa.." ia semakin mengeratkan pelukannya pada boneka pemberian Jaehyuk beberapa hari lalu.

Asahi bangun dari duduknya. Membawa Jeongwoo dalam gendongannya, menaruhnya di atas pangkuan. Jemarinya mengusap air mata di pipi gembul Jeongwoo.

"Bukannya Papa ngga sayang lagi sama Jeje. Papa kan kerja. Cari uang buat Jeje. Buat beli susu Jeje, beli popok Jeje, beli mainan Jeje. Kalau semuanya untuk Jeje, artinya Papa sayang sama Jeje." jelasnya. Si kecil hanya mengerucutkan bibirnya.

"Papa ndaa ucah telja.. Ain cama Jeje aja, Mama.."

Huh, Asahi gagal membujuk si kecil ternyata. Alhasil, ia mengambil ponsel yang terletak di atas sofa. Mendial satu nomor yang paling sering ia hubungi. Memilih ikon kamera, dan menunggu seseorang menjawab panggilannya.

Tak lama kemudian, muncul lah wajah Jaehyuk di layar ponselnya.

"Kenapa, yang?"

Asahi mengarahkan kameranya pada Jeongwoo. Jeongwoo bingung, hanya menatap layar ponsel di depannya. Tapi sedetik kemudian, ia mengambil alih ponsel sang ibu.

"Papaaa.. Papa Jae ayo puyangg... Ndaa oyeh teljaa.."

Di seberang sana Jaehyuk terkekeh melihatnya. Jadi alasan pipi gembul itu memerah, juga matanya berair adalah dirinya? Astaga, kalau begini ingin rasanya Jaehyuk cepat-cepat pulang ke rumah.

"Iya besok ya, Je. Papa masih harus kerja."

Jeongwoo mencebik. "Papa memang nda cayang Jeje. Papa cayangna cama pecawat, ukan cama Jeje."

Setelahnya, si kecil mengembalikan ponsel ke pemiliknya, sang ibu. Dan memilih kembali ke kamarnya dengan wajah kesal.

Asahi tertawa kecil melihat kelakuan putra semata wayangnya itu. Sepertinya Jeongwoo benar-benar merajuk karena ditinggal Papanya kerja.

"Kelakuan anakmu itu, Jae."

Jaehyuk jadi ikut terkekeh melihat kelakuan Jeongwoo.

"Aku pulang besok, Sa. Tapi kayaknya agak telat. Cuaca disini lagi ngga bagus." ucap Jaehyuk.

Asahi mengangguk. "Hati-hati ya pulangnya. Jaga kesehatan juga disana. Makannya jangan telat lho, Jae. Aku sama si bayi nungguin kamu pulang."

"Iya, sayang.."

"Mama Acaa.."

Asahi menoleh, mendapati si kecil tengah memeluknya. Menduselkan wajahnya di lengan sang ibu.

Di seberang sana, Jaehyuk menggigit pipi dalamnya. Gemas banget lihat si kecil manja begitu. Kalau dia di rumah, pasti habis deh pipi si kecil jadi sasarannya.

"Apa, Je? Mau apa?" tanya Asahi sambil mengusap surai hitam Jeongwoo.

"Au Papa.. hiks.."

Nah kan, nangis lagi. Ngga tau ada angin apa, Jeongwoo benar-benar rewel hari ini. Bilangnya mau peluk Papa, mau main sama Papa, padahal kemarin waktu Papanya di rumah, sedetik pun ngga dilirik sama dia.

"Jeje mau Papa beliin mainan? Atau makanan?"

Jeongwoo menggeleng. "Nda au, au eyuk Papa, nda au ainan.."

Asahi menghela napasnya. Lantas mengecup pipi Jeongwoo.

"Besok Papa pulang, jangan sedih lagi dong, serigalanya Mama.."

"Sayang, udah dulu ya. Aku harus siap-siap untuk pulang besok."

"Iya, Jae. Hati-hati ya. Aku sama Jeje jemput kamu di bandara besok. Selamat beristirahat, Papa."

"Makasih, sayang. Yaudah, aku tutup, ya. Wolfie besok jemput Papa ya. Night, sayang, love you."

"Love you too, Jae."

Jaehyuk menutup panggilannya. Dan Asahi kembali fokus pada si kecil. Dilihatnya, Jeongwoo mengerjapkan mata, menahan kantuk. Ia tersenyum dan memeluk gemas tubuh anaknya.

"Bobo yuk, besok kita jemput Papa Jae.."

- 𝕺𝖚𝖗 𝕮𝖆𝖕𝖙𝖆𝖎𝖓 -


Langkah kecil itu terlihat sangat menggemaskan di mata siapapun. Ia sangat bersemangat karena ingin menjemput sang ayah. Jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam, tapi energi bayi itu masih sangat penuh sepertinya.

Dengan menggunakan baju kostum beruang, tak lupa dengan tas kecil dalam genggamannya, Si kecil, Yoon Jeongwoo berjalan menyusuri bandara. Mama Asa bilang, Papa Jae akan pulang hari ini, itu lah yang membuatnya sangat bersemangat.

Asahi mengikuti langkah si kecil dari belakang. Jaga-jaga kalau nanti gembulnya jatuh.

Tak jauh dari tempatnya dan si kecil, terlihat seorang lelaki tengah berjalan seraya menenteng jas pilot kebanggannya, juga senyum cerah di bibirnya. Melihat itu, Jeongwoo berlari menuju sang ayah.

"PAPA JAEE!"

Jaehyuk berjongkok, membuka tangannya, membiarkan si kecil masuk dalam dekapannya. Padahal hanya dua hari mereka tidak bertemu, tapi rasanya benar-benar membuat Jaehyuk rindu dengan putra kecilnya.

"Anak Papa gemes banget ya ampun." dikecupnya pipi, kening, bahkan seluruh wajah Jeongwoo oleh Jaehyuk.

Ia mengangkat tubuh putranya, dan beralih merangkul pinggang, juga mengecup kening Asahi.

"I am home, sayang."

Asahi menatap Jaehyuk, dan tersenyum. "Capek banget ya, pasti? Pulang yuk. Aku udah buatin banyak makanan untuk kamu."

"Wah, really? Kebetulan aku belum makan. Yuk pulang."

Keduanya saling menggenggam, berjalan beriringan dengan Jeongwoo dalam gendongan Jaehyuk. Pemandangan itu ternyata tak luput dari pandangan rekan kerja Jaehyuk, Kim Junkyu.

"Dasar Yoon bucin Jaehyuk. Dari dulu sampai sekarang, bucinnya ngga pernah ilang ya."

Sang co-pilot itu pun melangkah menghampiri istri dan anaknya.

"Papa, kenalin luto cama anakna teman Papa dong.."

Kan, bukannya disambut, ia malah langsung dihadang dengan permintaan sang anak.

"Iya, nanti kenalan sama Jeje. Ayo pulang, capek nih." ujarnya sambil merangkul pinggang sang istri, Mashiho, juga menggenggam tangan sang anak, Haruto.

Bagaimana kisah pilot dan co-pilot kita selanjutnya? Nanti ya, tunggu authornya gabut, baru dikasih tau lagi~

- 𝕺𝖚𝖗 𝕮𝖆𝖕𝖙𝖆𝖎𝖓 -

Our Captain || Jaesahi ft. JeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang