Hari ini adalah hari Minggu. Kediaman Jaehyuk dan Asahi masih sepi. Iya memang, karena jam baru menunjukkan pukul 6 pagi.
Cklek~
Itu suara pintu kamar utama. Jaehyuk keluar dari sana, berjalan menuju kamar di sebelahnya. Menyalakan lampu kamar, mendekati box bayi berisikan Jeongwoo disana.
Lelaki itu tertawa kecil melihat posisi anaknya. Bagaimana tidak tertawa, posisinya sedikit menungging, dengan ibu jari dalam emutannya.
"Dasar bayi. Konsep tidurnya gimana sih ini?" perlahan ia membenarkan posisi Jeongwoo. Berharap si kecil tidur lebih nyenyak. Ia mengusap rambut Jeongwoo, mengecup singkat pipinya.
Tak lama kemudian, Asahi masuk ke dalam kamar tersebut. Membuat Jaehyuk menoleh dan tersenyum ketika melihat Asahi mendekatinya.
Tangannya bergerak memeluk istrinya. "Morning, Mama," dikecupnya bibir sang istri, tak lupa juga dengan kedua pipi gembul itu.
"Tumben kamu udah bangun jam segini? Ngga capek emangnya?" tanya Asahi dengan kepala mendongak, menatap Jaehyuk.
"Ngga, sayang. Aku pengen bangunin si bayi, tapi kayaknya ngga tega. Nyenyak banget deh tidurnya."
Asahi mengangguk setuju. Biasanya Jeongwoo bangun jam 5. Tapi hari ini, entah mimpi apa yang membuat bayi kecilnya tidur lebih lelap dari biasanya.
"Biasanya jam segini dia udah rapi lho, Jae. Udah mandi, udah makan."
"Apa karena ada aku ya, yang? Makanya dia lelap gitu tidurnya."
Asahi terkekeh. Jemarinya sibuk merapikan rambut Jaehyuk. "Ngga lah, Jae. Masa iya karena itu? Mungkin karena dia capek nungguin kamu pulang deh semalam."
"Dia nungguin aku pulang?" Asahi mengangguk.
"Iya. Aku yang nemenin dia main sampai larut. Aku suruh tidur juga ngga mau, malah asik main. Dia bucin banget sama kamu deh Jae kayaknya." ujar Asahi.
Jaehyuk tertawa. Masa iya kecil begitu udah bisa ngebucin? Eh tapi memang benar sih, itu bayi selalu nempelin dia kalau ada Jaehyuk di rumah. Bahkan kalau Jaehyuk pulang dari flight nya, Jeongwoo dengan cepat memeluk Jaehyuk dan mengajaknya ke kamar, bertujuan agar sang ayah mendengarkan ceritanya, ya walaupun masih pakai bahasa bayi yang belum jelas kata-katanya.
"Udah deh, aku mau buat sarapan dulu. Kamu tungguin Jeje bangun aja. Takutnya malah nangis dia nanti."
"Iya, sayang.." sahut Jaehyuk, membubuhi satu kecupan manis di kening Asahi sebelum sang istri berjalan keluar kamar.
Jaehyuk melanjutkan aktivitasnya yakni 'mari menonton Jeongwoo tidur'. Ia beralih memainkan jari mungil Jeongwoo. Menggenggamnya, mengusapnya lembut.
"Je, Je, bisa ngga, ya, Papa bikin kamu sama Mama bahagia? Bisa ngga, ya, Papa nemenin kamu sampai kamu nikah nanti. Papa sayang banget sama Jeje. Jangan cepat tumbuh dewasa ya, Je. Kayak gini aja, gemes jadinya."
Jaehyuk menghela napasnya. "Papa tuh mau banget bahagiain kamu. Bahagiain Mama. Nanti kalau kamu udah beranjak remaja, waktu kita pasti berkurang. Kamu sibuk dengan duniamu, dan Papa yang sibuk kerja untuk kamu."
"Nanti kalau kamu udah remaja, ngerasain yang namanya jatuh cinta, Papa seneng dengernya. Tapi kalau ada yang nyakitin kamu, Papa ngga akan segan untuk turun tangan nemuin dia. Eh tapi, jangan gede dulu deh, Je. Jadi cimol aja dulu ya. Biar bisa Papa gendong hehe."
Nampaknya si kecil agak terusik tidurnya. Membuat Jaehyuk menepuk pelan paha Jeongwoo. Tapi sepertinya tidak berpengaruh sedikitpun. Bayi berusia 10 bulan itu justru terbangun, dan langsung mengubah posisinya menjadi telungkup.
Melihat itu, Jaehyuk jadi gemas sendiri. Bisa-bisanya ya dia langsung telungkup setelah bangun tidur. Apa ngga pusing itu kepalanya? Ah entahlah, bayinya dan Asahi memang sedikit unik sepertinya.
"Anak Papa udah bangun hm? Mandi yuk, kita main bebek yuk." ajaknya seraya menggendong Jeongwoo. Melangkah menuju kamar mandi.
Dengan telaten, ayah satu anak itu memandikan si kecil. Tak sedikit pula ia menjahili Jeongwoo dengan mencolekkan busa ke pipi gembulnya, dan tak jarang pula ia mendapatkan cipratan air dari Jeongwoo. Sungguh pagi yang indah, bukan?
Setelah memandikannya, ia segera mencari pakaian yang cocok untuk sang putra. Mengolesi tubuh putranya dengan minyak telon, juga bedak bayi. Selepasnya, dengan telaten ia memakaikan baju ke Jeongwoo.
Ia tersenyum melihat hasilnya memandikan Jeongwoo. Walau terbilang aktif, tapi Jaehyuk berhasil menyelesaikan tugasnya.
Ia segera menurunkan Jeongwoo dari tempat tidurnya, membiarkan si kecil bermain di atas karpet bulu. Sedangkan ia merapikan perlengkapan mandi Jeongwoo.
Jaehyuk pun kembali ke Jeongwoo, namun sedetik kemudian netranya membola. Sebentar, ini dia tidak salah lihat, kan? Bayinya berdiri dengan tegap tanpa berpegangan pada apapun.
Dengan cepat, Jaehyuk berjongkok dan merentangkan tangannya. "Come here, Wolfie. Come to Papa." ujarnya.
Satu persatu langkah Jeongwoo ayunkan dengan perlahan. Hingga di langkah terakhirnya, Jaehyuk mendekap erat tubuh sang putra.
"Kerja bagus, Jeje.. Papa bangga banget bisa lihat langkah pertama Jeje." ucapnya seraya mengecupi pipi berisi Jeongwoo. "Kita ke Mama ya, sekarang. Mama harus tau kalau cimolnya udah bisa jalan sekarang."
Ia segera menggendong Jeongwoo, dan berjalan menuruni tangga, menuju dapur.
"Sayang?" panggilnya ketika sudah tiba di ruang makan.
Asahi menatap Jaehyuk bingung. "Kenapa, Jae?"
Jaehyuk menurunkan Jeongwoo dari gendongannya. Diseberang sana, Asahi sudah agak was-was. Mau apa sebenarnya?
Tapi di detik berikutnya, ia justru tersenyum. Putranya melangkah menuju ke arahnya, dan memeluk kakinya.
"Jae?"
Jaehyuk menghampiri Asahi yang masih terkejut. "He did his first step front of me, Sa."
Asahi mengangkat tubuh Jeongwoo. Menciumi pipi sang anak. "Mama seneng banget Jeje udah bisa jalan. Gemesnya Mama udah bisa jalan. Huhu, jangan cepet gede, Je.."
Jeongwoo hanya tertawa sambil berusaha menghindari ciuman Asahi.
Langkah pertama Jeongwoo adalah satu kebanggaan dari Jaehyuk. Walau terdengar sepele, entah mengapa ia sangat senang bisa melihat moment penting sang putra.
Diam-diam Jaehyuk memotret Asahi dan Jeongwoo. "Dua-duanya gemes banget. Terima kasih atas takdirmu, Tuhan.."
- 𝕺𝖚𝖗 𝕮𝖆𝖕𝖙𝖆𝖎𝖓 -
Hi, hi!!
Satnight nih, guys. Kalian satnight kemana? Atau justru nge-sadnight di rumah? Kkk..
Good night, all. Have a sweet dream tonight 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Captain || Jaesahi ft. Jeongwoo
Ficção AdolescenteIni hanya kisah klise tentang Yoon Jaehyuk, salah satu pilot kebanggaan T-Airlines bersama sang istri, Yoon Asahi. Juga keingintahuan si kecil, Yoon Jeongwoo.. Just a fictional character, also imagination ^^