Tepat setelah Cheryl menekan sidik jarinya, pintu apartemen terbuka. Cheryl masuk ke dalam lalu menepi sesaat, disusul Noah yang kemudian masuk terburu-buru dengan membawa selusin paper bag belanjaan milik Cheryl.
Noah meletakkannya sembarangan di ruang tamu dan menghempaskan tubuhnya pasrah ke sofa.
Cheryl segera mengambilkan segelas air untuk Noah. "Nih!"
Dengan cepat Noah meneguk ludes minumannya. Sehari penuh menemani Cheryl ke salon dan berbelanja hampir seperti memborong seluruh mall adalah cara paling ajaib bagi Noah untuk bertahan hidup.
"Cape yah?" tanya Cheryl prihatin, sedikit merasa bersalah.
"Cape," jawab Noah mengakui.
"Mau makan gak?"
"Boleh."
"Mau aku yang masak atau delivery?" Cheryl menawarkan
"Lo yang masak."
"Oke, kita delivery aja," putus Cheryl.
Noah sontak tertawa kecil dan menggeleng-gelengkan kepalanya pelan. "Terserah."
Cheryl mengambil tempat duduk di sebelah Noah, lalu mulai beraksi memesan makanan di ponselnya. Tanpa perlu bertanya ke Noah, Cheryl dengan percaya diri memesan apa saja kesukaannya. Baginya, Noah selalu terlalu penurut dan siap mengikuti apapun yang diinginkannya, seperti sebuah kebiasaan yang sudah terbentuk sejak lama.
"Udah, nanti kalau bel nya bunyi kamu yang ambil keluar oke?"
"Okay."
Cheryl tersenyum puas karena hari ini semuanya berjalan begitu baik ketika bersama Noah. Meskipun kelelahan mulai menghampiri, ia merasa nyaman bersandar pada Noah sambil menyalakan televisi dengan remote.
KAMU SEDANG MEMBACA
Make You Feel My Love
RomanceSelama tiga tahun terakhir, Cheryl dan Leo menjalani hubungan jarak jauh antar negara. Namun, ketika akhirnya Cheryl pulang ke negaranya, hal pertama yang menyambutnya justru sebuah paper bag dengan kartu selipan yang bertuliskan, 'For Kak Leo matah...