Chapter 05; Penguntit

1.6K 151 11
                                    

Chapter 05





"wah, siapa saja yang beri ini sangat mengetahui cita rasa ku" batin Haechan sembari memeluk patung beruang itu dengan sayang

"eh ada lagi?"

ada lilin beraroma bau nya wangi banget, Haechan suka!!-

tunggu!!

"lilin beraroma?!" Haechan yang tadinya udah seronok banget mendadak takut karna demi apapun dia gak pernah bilangin ke siapapun yang dia suka lilin beraroma, ya kecuali ketiga temannya dan keluarga karna menurutnya ini memalukan...

udah kayak uke katanya

"tapi Mama bilang, Mama gak beri kado" gumam Haechan "ish gak mungkin kan Chenle Jisung atau bahkan Yangyang?"

atau mungkin...

"nggak nggak!! ini cuman kebetulan, bukan penguntit atau apa, hanya peminat yang mempunyai citarasa yang sama ya betul hanya peminat!"

Haechan berusaha membuang pemikiran yang jelek-jelek dengan kata-kata yang dapat membuat pikiran nya kembali tenang dan dipenuhi dengan bunga yang cantik

"bunga yang cantik" gumam Haechan sebelum meninggalkan kado itu dan sambung memakan ramyeon miliknya

.

.

.

.

.

"Semalam kau makan apa?" tanya Yangyang pada Haechan yang sadari tadi hanya diam saja selama kuliahan tadi

"erm ramyeon" cicit Haechan sembari berjalan sedikit laju untuk menyamakan kelajuan jalan dengan temannya

"itu saja?" tanya Jisung dan Chenle bersamaan lalu saling melotot

"jangan ikutin dong!!" desis Chenle pada Jisung lalu hanya di abaikan saja,

karna sudah tentu Chenle yang ngikutin Jisung, iya ini hanya menurut Jisung padahal keduanya emang kayak berjodoh, sering sekali menyebut perkataan yang sama pada masa yang sama

"Chanie ada masalah ya?" tanya Jisung pada Haechan yang masih tekun berjalan

"gatau masalah atau tidak" kata Haechan lalu mendapat tatapan bingung dari kesemuanya

"semalam ada yang beri ku-"

"Chaniee!!" teriakan riang itu memotong perkataan Haechan yang baru saja mau curhat

Haechan mencari sumber suara yang garau itu,

"...Papa?" gumam Haechan sembari meneguk ludahnya kasar saat Papa nya datang mendekat ke arahnya

"Haechanie anak busuknya Papa" Papa nya membuka lengan nya untuk memeluk Haechan dengan erat

"kok anak busuk Papa wangi sekali sih?" ucap Papa nya sembari menangkup kedua belah pipi anaknya

"...Pa ih jangan di sini dong, echan malu... mereka liatin echan mulu tuh" Haechan menahan tangan Papa nya yang baru saja ingin mencubit pipi nya, temannya Haechan terkikik melihat interaksi antara anak-beranak itu

Our Little Haechanie |• Haechan HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang