magical words

99 14 2
                                    

Yin's POV

Di setiap tempat, pasti ada orang bodoh. Aturan yang sama berlaku disana, ditempatku.

Aku sedang melihat si idiot sekarang.

Aku memperhatikan dalam diam saat war terus melompat-lompat, berkotek seperti ayam sambil menjelaskan keadaan yang dia alami. Dia mengoceh tentang detail yang tidak perlu dengan suara bernada tinggi yang akan membuatmu ingin merobek telingamu. Aku bahkan tidak yakin apa yang dia bicarakan, aku hanya ingin suara menjengkelkan yang keluar dari mulutnya berhenti.

Di sisi lain, aku tidak menanggapi semuanya yang dia katakan hanya duduk di sofa, mempertahankan sikap dingin terhadap semuanya.

"Intinya adalah....", akhirnya aku menyela.

"ada yang gangguin gue selama ini".

"dan menurut elo itu setan, mahkluk gaib gitu?", Aku bertanya.

Dia kembali komat kamit mengoceh lalu lirik kanan kiri parno.

"Disini ada setan juga gak ya?? Aahh.."

Daaaannnn ini terlalu merepotkan untuk aku tangani. Tanpa kata aku menarik tangannya, "Duduk! Elo hampir sejam mondar mandir gak jelas! Pala gue pusing!" Dia cemberut menatapku tapi ia menurutinya

Dia menundukkan kepalanya dan memutar-mutar jarinya. "Setelah ketemu ama elo gue ngalamin banyak hal aneh", katanya dan hendak menggigit bibirnya dan menatapku memohon. Aku hampir bisa mendengar mesin berkarat di kepalanya mencoba menemukan ide cemerlang untuk mengalihkan topik.

"Jadi, bisa gak lo pergi aja? Maksud gue mungkin ini semua kutukan yang gue terima karena elo gitu jadi.. "

"Bisa gak lo diem!?", Aku akhirnya kehilangan kesabaran.

"Ehmm...."

Jam menunjukan pukul 12 malam. Aku meliriknya sambil mendesah. "Mendingan lo balik gih! Entar lo masuk angin. At least lo bajuan dulu gitu!"

Tapi melihat wajahanya menggeleng seperti bocah aku pun mendesah.

"Gimana klo setannya datang lagi! Mungkin aja setannya ada di kamar gue!!"

_______________________________________________________________


Yin menatap war dengan lelah lalu berjalan ke kamarnya untuk mengambil baju ganti.

"Ini! Pake yang gue dulu!"

War mendongak menatapnya dengan tanya besar, yin pun mendesah malas. "Kenapa? Lo gak mau pake!? Baju gue gak level sama elo atau-

"Ish! Berhenti ngomongin level levelan di wajah gue yin anan! Gue gak sepicik itu! Jangan ngejudge gue kaya gitu terus!" War merebut baju itu dan berdiri mencoba mencari arah, yin yang melihatnya langsung geleng - geleng.

"Toilet ke kiri lurus aja!" Katanya

War mendengus, "cih! Gue bisa cari sendiri kok!" Tapi senyum cemberutnya terbentuk di wajahnya. Ternyata manusia cyborg itu tidak terlalu buruk.

War muncul setelah 10 menitan sibuk di toilet. Dengan tingkah antiknya lagi, dia kesurupan komat kamit tidak mau diam! Sementara pusat perhatian yin adalah pada bajunya yang dipakai oleh war, dia tidak tahu kalau size nya agak besar di tubuh war.

"Gue harus gimana nih?? Apa gue harus ke dukun buat ngusirin tu setan? Eh atau ke pendeta atau ke ustad gak sih?"

Dia mengalami episode gila lainnya. Lebih dari ini dan yin akan kehilangan akal sehatnya!

"Tenang dan duduk", perintahnya dan menepuk sofa.

War menatapnya dengan mulut menganga dan mata melotot, otaknya siap meledak. Dia akan meledakkan mulut bazookanya lagi tapi yin memelototinya, war langsung menciut menutup mulutnya. Dia menjatuhkan diri di sofa dan menghembuskan napas dengan marah, menyilangkan tangan di depan dadanya.

T H R E E  WordsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang