BVG:4

218 24 0
                                    

" apa masih sakit?" Tanya Diana sembari berjalan menghampiri Ara dengan tangan yang membawa nampan berisi bubur ayam dan susu coklat.

"Enggak kok mom"

"Yaudah kamu makan dulu ya,Momy suapin"
Ara menganggukkan kepalanya. Mulutnya terbuka guna menerima suapan demi suapan dari Diana hingga makanan yang dibawa tadi tandas tak tersisa.

" Kamu tidur aja. Momy mau ke dapur dulu buat nyuci piring kotor ini sekalian liat keadaan Dady. Kasian dia tidur di sofa karna kamu tidur disini"

Ara menatap dalam Diana

"Jadi... Momy nggak ikhlas aku tidur disini?" Tanyanya dengan mata berkaca-kaca membuat Diana gelagapan

"E-eh anu, itu, bukan begitu sayang. Momy ikhlas lahir batin kok,kalo Ara mau ntar Ara boleh tidur sama Momy setiap malem. Udah ya gausah nangis,ntar tambah jelek"

Diana mencium sekilas pipi Ara, setelahnya dia berlari kecil kearah pintu dan menutupnya. Mengabaikan tatapan tajam Ara.

"Hah... Nyaman bet kasurnya"
Ara merebahkan tubuhnya dan matanya menatap langit-langit kamar

"Kayla, Kayla, Kayla. Siapa sih dia? Kenapa coba gue musti nyari kayla?. Au ah, pusing palang barbie. Mending gue tidur karna besok sekolah".

***********

"Araaa sayangg bangun nak!" 

Tok tok tok

"Araaa"

Klek

"Masih molor ternyata"
Diana melangkahkan kakinya mendekati kasur

"Heyy, princessnya Momy. Bangun sayang"

"Lima menit mom"

"Ntar telat loh sekolahnya"

"Biarin"

"Ck, anaknya siapa sih?"

Diana berjalan menuju walk in closet dan menyiapkan seragam Ara.

"Ya Tuhan. Ni anak kebo banget sih dari tadi masih molor"

Diana tersenyum tidak jelas saat ide cemerlang muncul di otaknya.

Ekhem

"KEBAKARANN!! ARAAA KEBAKARANN"

"apa? Kebakaran. Huaaa Momyyyyy"

Diana terbahak saat melihat Ara langsung bangun dan melompat turun dari kasur dengan wajah bantalnya.

Merasa ada yang ganjil, Ara menghentikan larinya dan mengucek mata,

"Ihhh momy ngerjain Ara ya?!"

"Hahaha aduh kram perut momy, kamu sih susah dibangunin"
Ara memajukan bibirnya beberapa centi kemudian berjalan menuju kamar mandi dengan menghentak-hentakkan kakinya.

Dug

Dug

Dug

Semua orang menolehkan kepala mereka kala mendengar suara langkah kaki menuruni tangga

"Ara, ayo sarapan nak"

"Gausah mom, Ara langsung berangkat aja soalnya masih kenyang"

Ara berjalan mendekati Diana dan mencium pipinya

"Lah Dady ga di cium juga?" Tanya Bagas membuat Ara tersenyum

Cuph

"Ara berangkat dulu ya Mom, Dad"
Pamit Ara yang langsung berjalan keluar tanpa menghiraukan pandangan keluarganya yang lain.

***********

Ara hanya terbengong dengan mulut terbuka melihat bangunan elit dihadapannya itu

Adingnirat international school

"Adiningrat? Berarti ni sekolah punya keluarga gue dong?"
Ara menganga takjub melihat sekelilingnya

"ARAAAAAAAA"

Ara menolehkan kepalanya pada asal suara. Terlihat seorang gadis kecil sepantaran dirinya berlari menghampirinya.

"Kamu kemana aja? Kok nggak ngabarin aku?" Tanya gadis kecil dengan poni juga rambut yang dikuncir dua.

Ara melirik name tag yang di pakai gadis kecil itu

"Amanda Liquid" lirihnya

Anjir gue baru tau kalo ada orang yang marganya Liquid Hahaha. Ara tertawa dalam hati

Ekhem

"Maaf ya Mand, aku ada urusan keluarga, hp ku juga sempet hilang jadi nggak bisa ngabarin kamu" ucap Ara yang tentu saja bohong

"Syukurlah, aku kira kamu kenapa-kenapa mangkanya gak bisa dihubungin. Yaudah kita masuk yuk"

Ara hanya mengiyakan ajakan Manda karna lumayanlah dia jadi nggak perlu repot-repot nanya ke orang kelas dia di mana.

Bad girl vs Good girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang