BVG:2

209 20 0
                                    

Eughh

Suara leguhan itu mengalihkan atensi seorang wanita yang tengah sibuk dengan handphone nya.

"Kamu udah bangun Ara?" Tanya wanita itu seraya berjalan mendekati bangsal

"Belom"

"Lah itu matanya udah melek"

"Udah tau masih aja tanya" gumam Ara menatap sebal Diana yang cekikikan

" Dokter tadi bilang, kamu boleh pulang hari ini jadi momy mau bersihin badan kamu dulu"
Diana mengulurkan tangannya hendak membuka kancing baju Ara namun terhenti saat Ara mencekalnya

"N-nggak usah mom"ucap Ara terbata

"Ck,kenapa malu? biasanya juga kamu momy mandiin"
Diana memutar bola matanya malas.

***********

"Udah,jangan bengong mulu ntar kemasukan laler tuh mulut" tegur Diana saat melihat Ara terbengong dengan mulut menganga

"Ini rumah kita mom?" Tanya Ara

"Iya,yaudah ayo masuk".

Diana mengandeng tangan Ara. Mereka berjalan memasuki mansion Adiningrat

"Masih hidup Lo? Kenapa nggak sekalian mati aja sih?!".

Langkah mereka terhenti kala mendengar suara dengan nada dingin menyapa pendengaran mereka.

"JAGA UCAPAN KAMU DION!!" Bentak Diana pada putra adiknya itu

"Kenapa sih momy belain dia Mulu?. Dasar nyusahin aja jadi anak" 
Cibiran itu keluar dari mulut Dirga,kakak sulung Ara.

"Huh, udah Ara, jangan dengerin omongan setan yah, mending sekarang kita ke kamar kamu aja. Ayok" ajak Diana pada Ara mengabaikan ocehan yang keluar dari mulut ponakannya.

"Momy, mereka siapa?" Tanya Ara a.k.a Alvi yang  menempati raga Ara

"Bentar"
Diana beranjak dari duduknya, melangkah keluar kamar. Tak berapa lama kemudian,Diana datang dengan sebuah album yang berada di tangannya.

"Sini-sini momy jelasin"
Diana menepuk kasur big size yang dia duduki

"Okay,jadi dia papa kamu namanya Juna Adiningrat. Kalo ini mama kamu,Dara Adiningrat. Dua anak laki-laki ini kakak kembar kamu, yang pertama Dirga Adingningrat dan yang kedua Dion Adiningrat. Kalo ini Momy,yang ini Dady, namanya Bagas Adiningrat. Dan yang terakhir, mereka anak momy dan sepupu kamu. Ini anak sulung momy, Risviq Adiningrat,kalo ini yang meriksa kamu dirumah sakit kemarin, Satria Adiningrat"
Diana menjelaskan sembari menunjuk foto yang ada di dalam album itu satu persatu.

"Momy capek jelasinnya, yang lain kapan-kapan aja ya. Sekarang kamu istirahat dulu supaya cepet sembuh" ucap Diana membaringkan tubuh Ara dan menyelimutinya hingga sebatas dada

"Oh iya mom Ara mau tanya,kok mereka kayak nggak suka gitu ya sama Ara?" Tanya Alvi pada Diana. Sebenarnya, Alvi sudah tau alasannya hanya saja dia ingin mendalami perannya sebagai Ara yang amnesia.

"Emm mungkin mereka kecapek an habis kerja sama pulang sekolah, jadi ucapan mereka tadi jangan dimasukin ke hati ya. Yaudah momy tinggal dulu, tidur yang nyenyak princess nya Momy, muach".

Sepeninggalan Diana, Alvi menyibak selimutnya dan beranjak menuruni kasur. Dirinya ingin melihat-lihat kamar Ara yang mulai sekarang akan menjadi kamarnya juga

"Wuisss  banyak banget bajunya. Btw, si Ara punya hp nggak ya?"
Alvi menutup pintu lemari pakaian kemudian berjalan menuju meja rias dan terlihatlah benda pipih persegi panjang terletak di sebelah alat make up milik Ara.

"Yaampun nih anak sultan bener dah. Hpnya bangus banget njir. Apalah daya gue yang dulunya cuman punya hp kentang"

Kembali berbaring di kasur empuknya, Alvi melihat lihat isi hp Ara

"Ni anak imut banget yalord"

"Banyak banget followers nya padahal Ara belum nge-post foto loh. Anjirlah"

Dengan semangat,Alvi menjelajahi isi hp Ara hingga tanpa sadar dia tertidur.

***********

Kembali ke tempat Padang rumput, disana Alvi bertemu lagi dengan Izza dan Ara.

"Eh bocil, sini Lo" panggil Alvi pada Ara yang bermain dengan seekor kelinci. Entah kemana para alter egonya

"Saudara Lo pada kemana?" Tanya Alvi

"Kalo Rara, Ara ga tau tapi kalo Tara, dia lagi ditubuh Ara sekarang" jelas Ara sementara Alvi mengurutkan keningnya bingung. Bukankah mereka ber empat berada ditubuh yang sama?.

"Maksud Ara, sekarang Tara sedang mengambil alih tubuh Ara." Jelas Izza yang entah sejak kapan sudah berada di samping Alvi

" lah kalo Tara ngambil alih tubuh Ara, gue gimana?" Tanya Alvi

"Kamu akan tetap berada disini sampai Tara kembali. Ayo ikut aku" ajak Izza kemudian menarik tangan Alvi menuju suatu tempat

"Wahhhh"

Alvi menganga takjub saat melihat pemandangan di hadapannya kini.

Sebuah rumah pohon yang terkesan mewah. Di depannya terdapat danau yang tidak terlalu besar dan disekitar danau itu ada banyak sekali pohon-pohon yang sudah berbuah. Ternyata Rara berada disana duduk bersila,ditangannya ada buah mangga dan tatapannya terfokus pada danau itu.

"Di danau ini kita bisa melihat apa saja yang dilakukan Tara" jelas Izza

"Gimana Vi?,bagus nggak?"
Merasa tak ada jawaban,Izza menoleh kebelakang dan terkejut saat tak melihat keberadaan Alvi disana.

Melihat sekeliling,tatapannya tertuju pada pohon mangga yang terletak tak jauh dari tempatnya berdiri. Alvi berada disana,duduk di dahan pohon yang tidak terlalu tinggi. Dengan rakus dia memakan dua buah mangga sekaligus hingga membuat wajahnya belepotan.

"ALVIIII" teriak Izza mengagetkan Alvi hingga membuatnya terjatuh dari atas pohon

BRUAKK

"Adohh pantat sexseh guee"
Teriaknya sembari mengelus pantat teposnya

"Hehh kucrut!, Enak banget Lo ngagetin orang sembarangan! Kalo gue keselek biji mangga bisa isdet lagi gue!!" Alvi melayangkan tatapan tajamnya pada Izza yang hanya cengengesan

"Ck, berisik banget sih! Liat Tara habis ditampar sama Mak lampir,gue mau gantiin dia"
Ucap Rara kemudian langsung melompat masuk ke dalam danau. Setelah Rara masuk,Tara keluar dari dalam air dan anehnya tubuhnya tidak basah.

"Hiks Araaa mereka jahat hiks tadi Tara ditampar sama mereka hiks"
Tara memeluk erat Ara. Alvi yang melihatnya pun jadi tidak tega apalagi dipipi kiri Tara terlihat dengan jelas jejak tangan yang memerah.

"Udah jangan nangis ya,nanti kak Alvi balas mereka oke?"
Ucap Alvi menenangkan, Tara hanya mengangguk

BRAKK.

Bad girl vs Good girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang