ION #2

252 28 0
                                    

Keesokan harinya Lisa dan Jisoo memutuskan untuk membawa kendaraan sendiri ke kampus dikarenakan jika malam hari akan sulit untuk menemukan angkutan umum yang mengarah ke arah rumah mereka. Kakak adik tidak sedarah ini membawa mobil milik peninggalan orang tua Lisa, sebuah mobil yang cukup mahal dan masih sangat terawat. Mereka tiba diparkiran kampus bersamaan dengan mobil yang mereka kenal siapa pemiliknya, tidak lama kemudian kedua orang yang menaiki mobil tersebut menghampiri Lisa dan Jisoo.

"Hai Lisa, Eonnie, selamat pagi" Sapa Jennie dengan senyumnya.

"Hai J, Rose, selamat pagi" Jawab Lisa.

Mereka saling sapa dan melemparkan senyum khas masing-masing.

"Li? Apa kau baik-baik saja? Aku melihat kakimu pincang kemarin" Tanya Jennie secara tiba-tiba.

"Kaki? Apa maksudmu J?"

"Aku melihat kakimu pincang kemarin Lisa, apa kau baik-baik saja?"

"A-ah kaki ini, aku baik-baik saja" Lisa terkekeh dan melemparkan tatapan kearah Jisoo, Jisoo yang tau Lisa sedang gugup karena Jennie membahas tentang kaki pun langsung ikut tertawa canggung.

"Obati jika sesuatu terjadi"

"Jika hanya pincang, itu tidak akan menggoyahkan seorang Lalisa, dia hanya akan goyah jika tidak punya kaki saja" Celetuk Jisoo kearah Jennie.

"Eonnie, jangan berbicara hal buruk tentangku, itu tidak baik"

"Ah baiklah Lisa-ya, maafkan aku ndee" Jisoo mengalah dan terkekeh karena tingkah Lisa.

"Apa tidak sebaiknya kita masuk ke kelas saja? Waktunya hanya sebentar lagi sebelum dosen masuk" Ujar Rose yang menengahi perdebatan mereka.

"Kau benar, ayo kita pergi ke kelas" Jawab Jennie yang berjalan lebih dulu bersama Rose, disusul oleh Lisa dan Jisoo.

Jisoo memutuskan untuk berjalan dibelakang Jennie dan Rose karena dia tau jika Lisa masih kesulitan berjalan, kondisi Lisa saat ini memang tidak terlalu parah namun dengan cara berjalan seperti itu, aktivitas Lisa dapat terhambat.

Saat merasakan tidak ada orang lain dibelakangnya, Jennie mengalihkan pandangan kearah belakang untuk mengecek dimana dua manusia yang ikut bersamanya dan Rose tadi? Dan benar saja dugaannya bahwa langkah Lisa dan Jisoo tertinggal cukup jauh, sekitar 10 sampai 15 langkah darinya dan Rose.

"Hei, kau yakin dengan ucapanmu?" Tanya Jennie saat Lisa dan Jisoo sudah berada dibelakangnya.

"Aku baik-baik saja J, lanjutkan langkahmu jika tidak ingin terlambat"

"Kita akan bersama, jika kau terlambat maka aku juga" Setelah mengatakan hal itu, Jennie langsung menggenggam tangan Lisa untuk sampai ke kelas bersama.

"Terimakasih untuk bantuanmu J" Mereka saling melemparkan senyum dan pergi ke kelas bersama-sama.




_____





Jam kuliah telah berlalu, langit sudah mulai gelap karena ini sudah hampir malam, semua mahasiswa berhamburan untuk segera pulang kerumah masing-masing.

"Li, apa kau punya waktu? Kau dan Jisoo Eonnie" Jennie menghampiri mobil Lisa dan Jisoo, sementara Rose sudah menunggu dimobil.

"Kau mengejutkan ku. Tentu saja kami punya, ada apa?" Jawab Lisa sambil menatap mata Jennie dengan tatapan yang cukup dalam.

"Maukah kalian menemani aku dan Rose untuk makan malam diluar?" Jisoo dan Lisa saling bertatapan saat mendengar pertanyaan Jennie.

"Baiklah, kami akan mengikuti mobil kalian dari belakang" Jennie menampakkan gummy smilenya saat mendengar jawaban dari Lisa, entah kenapa dia bisa sangat senang hanya karena ajakannya diterima oleh teman barunya itu.

"Yak, Lalisa. Kenapa kau menerima ajakannya? Kau tau kakimu sedang tidak baik dan kau harus istirahat" Lisa hanya diam menatap jalanan dan tidak menjawab Jisoo yang saat ini sedang mengemudi.

"Aku berbicara padamu anak nakal, apa matanya sudah menghipnotis mu? Kau bahkan menatapnya dengan cara yang berbeda, apa yang terjadi?"

"Tidak ada Eonnie, aku hanya ingin membalas kebaikannya karena kemarin mereka sudah membantu kita" Perkataan Lalisa barusan seakan menyadarkan Jisoo jika Jennie dan Rose memang sudah baik kepada mereka berdua dan tidak ada salahnya jika membalas kebaikan itu.

"Tetap dengan kesadaranmu, Lalisa" Batin Lisa sambil menghela nafasnya.

20 menit sudah berlalu, kini Lisa, Jennie, Jisoo, dan Rose sudah sampai ditempat tujuan mereka. Tempat yang mereka datangi untuk makan malam bersama dengan ditemani oleh obrolan ringan.

"Lisa? Maaf jika aku lancang tapi aku penasaran dengan perkataanmu kemarin malam tentang orang tuamu" Tanya Jennie dengan hati-hati.

Lisa yang mengingat pun langsung tersenyum kearah wanita berpipi mandu itu dan segera menjawabnya.

"Tidak apa J, orang tuaku sudah meninggal akibat kecelakaan dan tersisa aku sendiri. Kau ingin tau kenapa aku pincang? Ini juga karena kecelakaan itu" Senyum Lisa seakan menenangkan Jennie agar dia tidak merasa bersalah karena pertanyaannya. Walaupun dibalik senyuman Lisa, terdapat rasa sakit yang terpaksa ia ingat kembali.

"Maaf jika aku membuatmu sedih" Jennie menampakkan wajah sedihnya, menyesal karena dirinya terlalu ingin tau dengan urusan orang lain.

"Tentu saja tidak, aku sudah bisa merelakan semuanya terjadi sekarang, lagipula aku masih mempuyai Jisoo Eonnie" Meskipun Lisa berbicara seperti itu, Jisoo yang sedari tadi menatap Lisa tau jika dia menyembunyikan rasa sedihnya dengan senyuman.

"Ah bagaimana jika kita lanjutkan makan terlebih dahulu? Ini sudah terlalu malam" Sambung Rose yang lagi-lagi membantu mengalihkan pembicaraan yang agak membuat canggung ini.

"Apa kau sangat menyukai mandu J? Kau terlihat lahap" Jennie mengangguk sambil tersenyum untuk menanggapi pertanyaan Lisa.

"Pipimu saja sudah seperti mandu, bagaimana bisa mandu memakan mandu?"

"Yak! Kau ingin aku pukul Lalisa!?" Yang lain hanya terkekeh saat Jennie sedang marah. Mungkin Jennie berpikir jika ia terlihat menyeramkan, tapi tidak untuk Lisa, Jisoo, dan Rose.

"Aku hanya bercanda, makanlah dengan perlahan" Lisa membantu Jennie dengan membersihkan makanan yang berada disudut bibir Jennie menggunakan ibu jarinya, Jennie yang mendapatkan perlakuan hangat seperti itu hanya bisa diam dan menahan senyumnya.

Jisoo dan Rose yang sedari tadi hanya bisa menyaksikan interaksi antara Lisa dan Jennie pun tersenyum dan memandang satu sama lain, mereka tidak ingin merusak momen hangat ini.

Semua berjalan dengan lancar, mereka menikmati makanan masing-masing dengan sesekali bercanda bersama, tapi itu tidak bertahan lama ketika seseorang masuk kedalam restaurant yang sama dengan mereka berempat.

Awalnya mereka tidak peduli dengan sekitar karena mereka hanya ingin makan malam dengan tenang, tapi saat mereka mengabaikan justru orang tersebut datang menghampiri Jennie dan menyapa Jennie terlebih dahulu.

"Jennie?"

Jennie yang merasa namanya dipanggil pun langsung mengalihkan pandangannya dan menatap seseorang yang sepertinya dia kenal, Jennie tersenyum dan kembali menyapa.

"Hei!" Jawab Jennie dengan antusias.

"Wah, kebetulan sekali ya aku bisa bertemu denganmu disini Jen, bagaimana kabarmu?" Tanya orang tersebut.

"Aku baik"

Lisa yang melihat Jennie akrab dengan orang yang menurutnya asing pun langsung merasakan perasaan aneh didalam dirinya, ada rasa tidak suka saat Jennie dan orang itu saling bersentuhan walaupun sekedar bersalaman.

Dari sudut pandang lain, Rose yang berstatus sebagai sepupu Jennie juga sepertinya tidak menyukai saat Jennie kembali bertemu dan berbicara dengan orang itu. Jisoo bingung saat melihat Lisa tiba-tiba menjadi diam, dia ingin bertanya tapi sepertinya ini bukan waktu yang tepat jadi Jisoo memutuskan untuk mengelus punggung adiknya itu agar menjadi lebih tenang.




_____





TBC.

It's okay, NiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang