Xiao Zhan: What do you think when the first time you saw me, Wangyie?
Yibo: I don't know because I lost my mind the moment I saw you.
Xiao Zhan: What is happiness for you?
Yibo: I ride the soft wind into your world, wherever you go.
Xiao Zhan: What's your greatest dream?
Yibo: I want to catch you whenever you fall.
Xiao Zhan: How you describe about Love?
Yibo: Love is Xiao Zhan, starts with L when you LET me be your man and ends with E because I want to make it ENDLESS.
Yibo: Why you look at me like that, Zhan sweetie?
Xiao Zhan: Who said there's no such thing as perfect!
.
[CHAPTER 4]
Satu hari..
"Baru sejak satu hari kemarin, aku sudah merindukanmu, Wangyie.."
Zhan mendesah dengan satu tangan yang sibuk mengaduk cairan kecoklatan di dalam cangkirnya. Secangkir kopi hangat yang wangi nikmatnya dapat Zhan cium dengan baik. Wanginya memang terlalu nikmat, tapi Zhan nampak tak menikmatinya.
Saat cairan manis beraromakan pahit tersebut memasuki tenggorokannyapun, hanya mengalir begitu saja di tenggorokannya tanpa mampu menyisakan apapun yang berarti. Tak menghilangkan penat yang kini melandanya. Rasa bosan yang berputar-putar di otaknya, mengaduk batin seorang Xiao Zhan.
Ia bawa cangkir tersebut bersama dirinya. Membawanya ke ruang tengah, di mana dirinya terduduk di atas sofa dan lalu menyalakan televisi, setelah sebelumnya diletakkannya cangkir yang dibawanya tadi di atas meja. Remote TV yang Zhan tuju pada akhirnya.
Nyatanya, sekian menit berkutat dengan acara-acara di televisi, tetap tak membuat matanya berubah menjadi bersemangat. Kedua mata itu menyiratkan lelah karena bosan yang ada. Sayu, layu tak bercahaya. Berulang kali ia menghembuskan nafasnya dengan agak kasar. Matanya memutar mencari sesuatu yang dapat menarik perhatiannya.
Tapi tetap tak ada.
Zhan nampak mengusap kasar wajahnya. Ia berfikir keras dan akhirnya melesat pergi ke ruangan lain, dan lalu kembali dengan coklat di tangannya. Dengan sedikit tak sabar ia memakan coklat-coklat tersebut. Hanya ingin membuktikan, "apa benar, coklat bisa menghilangkan rasa bosan?"
Nyatanya tidak dan Zhan kecewa karenanya. Ia nampak putus asa oleh rindunya yang menggunung pada Yibo. Rindu yang tak pernah dirasanya selama ini. Bukan kali ini saja padahal Wang Yibo pergi meninggalkannya..
Zhan melihat layar ponselnya yang sepi dari sapaan siapapun. Sunyi, namun entah mengapa ia mengatakan "hubungi aku, sekarang!" sambil menatap layar ponselnya dengan gemas. Ia angkat ponselnya dan terus mengamatinya; menunggu. Menunggu dan menunggu hingga akhirnya ia bosan. Ia merutuki dirinya pula karena telah mengharapkan satu hal bodoh. Maka dilemparkannya lagi ponsel tersebut ke sisi tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Deep Affection
FanfictionBukan lagi seorang pelacur - atau gigolo secara istilah benarnya. Kini Xiao Zhan milik Wang Yibo, meski hanya seorang simpanan! Salah, karena di sini Xiao Zhan yang menginginkannya. Kemana takdir akan membawa mereka? Sequel You Reflect Me... Ini ang...