Playlist: Lose You to Love Me
: Selena Gomez
Apartment
"NO! Berhentilah untuk memohon padaku, kau yang memulai semua ini John! Kau harus menanggung resiko nya!"teriak seorang pria mungil yang terdengar sangat emosi.
"Aku tidak mau Ten, Aku tidak mau! .... terjadi jeda yang cukup panjang diantara keduanya. Pria itu - Johnny mencoba mengatur nafas nya, Ia terlihat ingin mengatakan sesuatu
"Baiklah aku mengaku, aku bersalah atas semua ini dan sekarang aku menyesal! Aku menyesal!" Teriak Johnny, ada sedikit nada frustasi didalamnya.
"apa kau bilang, menyesal? Sudah tidak ada gunanya lagi kau berkata seperti itu. Aku sudah mengetahui semuanya, aku terlanjur sakit karena mu. Dan mulai saat ini hubungan kita berakhir, kau bebas. Kau tidak perlu lagi merasa takut bahwa aku mengetahui semuanya. Kau bukan siapa - siapa ku lagi begitu juga sebaliknya. I'M DONE WITH YOU, WE END NOW!"
Ten segera pergi dari apartemen itu, tempat yang menjadi saksi kandasnya hubungan asmara nya dengan Johnny. Hubungan yang telah Ia jalin selama 3 tahun akhirnya harus berakhir karena adanya pihak lain didalam hubungan mereka, ah atau lebih tepatnya Johnny yang mengkhianati cinta nya, Johnny merusak kepercayaan yang selama ini ia berikan untuknya.
Ia sempat berhenti di depan pintu keluar. Ia menoleh ke belakang, memantapkan hatinya bahwa apa yang ia pilih adalah keputusan yang tepat. Ia akan meninggalkan Johnny, ia tidak akan lagi mengunjungi apartemen ini, ia akan berpisah dari seseorang yang telah bersamanya selama tiga tahun ini. Ten menarik nafas dan menghembuskannya secara perlahan, ia berbalik lalu melanjutkan langkahnya meninggalkan Johnny seorang diri didalam apartemen itu.
Johnny tau memang dia yang harusnya disalahkan, dia yang telah menyebabkan semua ini terjadi. Dia tidak berniat mengejar kekasihnya ah ralat, mantan kekasihnya. lihat, bahkan setelah Ten memutuskan hubungan mereka dia masih saja berharap padanya. Sungguh miris bukan?
Flashback
New York, February 2015
"Hey sayang, kau terlihat sangat tampan hari ini" rayu seorang wanita dengan surai keemasan.
"Benarkah? Apa itu artinya hari-hari sebelumnya aku terlihat jelek hem?" gurau Johnny.
Yeah pria yang sedang dirayu itu adalah Johnny, ia sedang menikmati waktu berdua dengan kekasihnya. Atau lebih tepatnya, selingkuhannya. Johnny awalnya biasa saja ketika wanita itu mendekatinya, namun seiring berjalannya waktu perasaan nyaman mulai timbul dihatinya.
Johnny tak sadar bahwa ada seseorang yang sedang melihatnya dengan tatapan penuh amarah, seseorang itu adalah Ten, kekasih nya. Belakangan ini Ten merasa curiga dengan Johnny, sikapnya mulai berubah. Ten hanya ingin memastikan bahwa dugaanya selama ini benar.
Ten mulai mengikuti kemana pun Johnny pergi dan hasilnya tak sia-sia, ia mendapat jawaban atas pertanyaanya selama ini. Ten mengambil gambar Johnny saat sedang berduaan, ia akan menjadikannya sebagai bukti.
Malam telah tiba, Ten datang ke apartment milik Johnny untuk menanyakan perihal alasan mengapa pria itu begitu tega mengkhianatinya.
Johnny's Apartment
tok... tok.. tok..
"iya sebentar" sahut suara dari dalam.
"hey sayang, masuklah" sambut Johnny seperti biasanya. "ada apa kau kesini? tumben sekali" tanya pria itu saat Ten telah duduk di sofa ruang tamu nya.
"aku hanya ingin menanyakan tentang ini" Ten menunjukkan foto yang telah ia ambil tadi siang saat membuntuti Johnny.
pria itu membeku untuk sesaat, ia tidak tau harus mengatakan apa, ia ketahuan.
"kenapa kau tega? Kenapa kau lakukan ini padaku?" geram Ten.
Hening... Johnny tak segera menjawab
"jawab aku!" bentak Ten. Ia mulai kesal karena Johnny tak kunjung juga menjawab pertanyaan nya.
"akuu.. aku melalukannya karena aku bosan dengan mu, kau selalu saja sibuk dengan urusan bisnis mu, kau jarang meluangkan waktumu untukku" Ten masih diam mendengarkan.
"kau tidak pernah mau mendengarkan keluh kesahku, kau egois!" teriak nya.
"fuck! Lalu kau mencari seorang wanita diluar sana? wanita yang bisa memahami apa yang kau mau, begitu hah?" teriak Ten tak kalah kencang nya.
"iya aku melakukannya, kenapa? Ini semua salah mu, kau yang membuatku seperti ini, ini semua salah mu.. salah mu!.." teriak Johnny histeris disela amarahnya.
"baiklah jika itu mau mu, terima kasih untuk tiga tahunnya, aku pergi" ucap Ten yang ingin beranjak dari sofa.
"tunggu" cegah Johnny.
"tak bisa kah kita perbaiki ini semua?" pinta nya.
"NO! Berhentilah untuk memohon padaku, kau yang memulai semua ini John. Kau harus menanggung resiko nya!"teriak Ten yang terdengar sangat emosi.
"Aku tidak mau Ten, Aku tidak mau! .... terjadi jeda yang cukup panjang diantara keduanya. Johnny mencoba mengatur nafas nya, Ia terlihat ingin mengatakan sesuatu
"Baiklah aku mengaku, aku bersalah atas semua ini dan sekarang aku menyesal! Aku menyesal!" Teriak Johnny, ada sedikit nada frustasi didalamnya.
"apa kau bilang,menyesal? Sudah tidak ada gunanya lagi kau berkata seperti itu. Aku sudah mengetahui semuanya, aku terlanjur sakit karena mu. Dan mulai saat ini hubungan kita berakhir kau bebas, kau tidak perlu lagi merasa takut bahwa aku mengetahui semuanya. Kau bukan siapa - siapa ku lagi begitu juga sebaliknya. "I'M DONE WITH YOU, WE END NOW!"
Kini, semuanya telah berakhir. Hubungan yang aku jaga selama tiga tahun lamanya harus berakhir karena ulah ku sendiri.
"disppointed being above anger, angry people can easily forgive, but people who are disappointed may be a little difficult" - Unknown
END
KAMU SEDANG MEMBACA
All About Us [JOHNTEN]
Fanfiction*ONESHOOT* Contains only JOHNTEN Fanfict random stories. "If we are meant to be together, So don't ever ask me to stop loving you" Happy reading guys!