{Pukul 09.00,kediaman Rusia}
/Indo POV/Kesel?banget.
Kenapa?hanya karna tidak bertemu diriku selama beberapa hari Rusia sakit.Konyol?banget.Aku tau Russ hanya sakit karna pergantian musim.Kemarin malam setelah aku pulang dari asrama Tuan EU aku juga sempat demam,tapi karna Papa dan 'saudara-saudaraku'yang lain langsung sigap mengurusku besoknya aku sudah sembuh."Besok pagi pokoknya harus sembuh!nggak ada kata-kata ijin sakit!"yah, begitulah kata Papa saat mengompresku.Dan kalian tau?saat aku baru saja masuk kerumah Russ (dia memintaku untuk langsung masuk saja ),sebotol Vodka kosong menggelinding mengenai kakiku.Aku mengambilnya.
"Enggak bener nih,"batinku dan langsung mencari keberadaan Russ.Dan benar saja,Russ sedang duduk manis dilantai dapur memainkan boneka milik Ukraina sewaktu dia kecil.Dan botol Vodka tercecar kemana-mana."Hey!apa yang kamu lakukan?!"aku menarik tangan Russ,bermaksud memintanya untuk segera bangun dan sadar.Bukannya berdiri,Russ malah menyengir seperti anak kecil dan menunjuk-nunjuk mukaku.
"Ini pangeran kecil yang asli,"beo Russ cengegesan.Aku menggembungkan pipiku,lantas menarik tangannya kencang dan membuatnya berdiri dan terhuyung jatuh apabila aku tidak menangkapnya.Badannya yang besar dan lebih tinggi dariku membuat tanganku bersandar pada kulkas agar tidak ikut terjatuh."Ih!sadar!"aku menatap Russ dalam posisi seperti ini.
"Hehe..pangerannya marah, berubah jadi naga"ucap Russ semakin melantur.Bau alkohol begitu menyengat keluar dari mulutnya.
Aku yang sudah mulai kelelahan membawa Russ menuju sofa besar diruang ada di ruang santai.Aku menidurkannya,menatap heran Russ yang terus meracau tidak jelas dan sesekali menunjukku atau langit.Aku meraba dahi Russ."Panas.."gumamku.
Aku berjongkok,menatap Russ dan Russ kembali menatapku.Dia menyengir."Halo,kamu istrinya Raja Rusia ya?halo.."ucapnya melambaikan tangan.Aku menghela nafas, ada-ada saja.Aku menepuk-nepuk pipinya,lantas tersenyum.Tanpa aba-aba Russ mengecup singkat bibirku.Aku terkejut,lantas menjauh sambil membekap mulutku.
"Russ!!"pekikku dan Russ hanya terkekeh."Manis,"katanya membuat darahku berdesir.Dan,tanpa sadar semburat merah muncul dipipiku.Sial,aku tersipu.
"A-aku mau buat obat herbal buat kamu"tanpa menunggu jawaban Russ aku langsung ngibrit menuju dapur.Disana aku memukul kepalaku sendiri.
"Indo bodoh!!bodoh!!tololll!!"makiku pada diri sendiri.Aku bersumpah serapah pada diriku sendiri.Berapa polosnya aku iniii!!
Beberapa menit kemudian,susu jahe panas sudah siap.Juga beberapa tablet obat paraxetamol yang memang sudah aku belum tadi saat pulang sekolah.Aku menghela nafas,berusaha menghilangkan cuplikan kejadian tadi yang berputar-putar seperti kaset rusak dikepalaku.Aku berjalan menuju ruang santai.
Dan,Russ tertidur.Aku bisa mendengar dengkurannya saat aku berjalan dari dapur tadi.Dengkurannya yang keras dan menyeramkan tidak seperti wajah lelapnya yang terlihat seperti anak kecil.Mungkin karena pengaruh alkohol tadi.Aku meletakkan nampan dan duduk dibawah,melihat tiap lekuk wajah Russ yang terlihat damai dan tenang saat tidur.Wajah yang biasanya terlihat garang,dingin,dan kejam ini sedang tertidur seperti anak-anak.Dan aku bisa melihat wajahnya saat Tuan Soviet meninggalkan nya dan memberikan semua tanggung jawab kepada Russ,aku bisa membayangkan wajahnya yang begitu sedih,kecewa,dan kesal.Tanpa aku sadari,aku tersenyum kecil.Teringat sekali dulu dia sangat ceria dan selalu bermain kejar-kejaran denganku saat kecil.Aku rindu wajah cerianya yang begitu menggemaskan.
"Russ,"akhirnya aku membangunkannya setelah memandanginya selama dua menit,aku rasa.Aku menggoyangkan lengan kekarnya.
"Russ,diminum dulu minumannya.Biar mendingan."aku masih terus membangunkannya selembut mungkin, takut jika dia marah karna dibangunkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and all
Short StoryBagaimana jika ada country yang begitu bar bar dan kadang suka membuat keributan menjadi begitu dikagumi oleh country lain,bahkan country yang dulu memberikan luka dalam baginya?