•The Cousin•

566 57 6
                                    

"Tapi aku takut kalo sendirian,"
"Kan ada aku"
"Nanti abang tinggallin Nusa sendiri"
"Enggak,"
"Janji?"
"Iya,"

                            * * *
   "Bang,bangun!"
"Nghh,,"
   Akhirnya setelah masa pembagunan Indo dari tidurnya yang dihabiskan selama setengah jam akhirnya country itu terbangun juga.
  "Apasih Mal?!" Indo terduduk.Matanya masih terbilang lengket sehingga hanya terbuka satu.Ia mengucek matanya agar pandangan tidak buram.
  "Beres-beres!mau ditinggal sama Papa?!"Mal berkacak pinggang,mirip dengan emak-emak yang sedang membangun kan anaknya.
Bola mata Indo membesar,iya juga!hari ini adalah hari kepulangan mereka dari asrama Tuan EU.Indo segera bangkit,namun kesadarannya yang masih setengah membuatnya terhuyung kedepan dan akan jatuh apabila Mal sigap menahan saudaranya itu.
  "Ihh!!kumpulin nyawa Abang dulu gih!"omelnya mendudukkan Indo di pinggir kasurnya.Indo hanya mangut-mangut.Mal menggembungkan pipinya sebal,lantas berlalu untuk mengambil roti karena perutnya mendadak keroncongan.
  Setelah lima belas menit mengumpulkan nyawanya,akhirnya Indo bangkit dan mulai membereskan barang-barang nya.Juga menyiapkan seragamnya yang ia ambil dari tas laundry.
  "Siapa nih yang mau balik?"
Indo menoleh, mendapati Spain dan Portugal sedang berdiri di ambang pintu kamarnya.Senyumnya merekah lebar.
  "Masuk aja,"tawar Indo kembali memasukkan bajunya kedalam koper.Spain dan Portu masuk.
  "Jam berapa pulangnya?"tanya Portu tepat dibelakang Indo.
  "Jam sebelas siang kalo enggak ngaret,"jawab Indo santai,tetap berfokus pada pekerjaannya.
  Portu mangut-mangut,berbeda dengan Spain yang dengan santai nya tiduran didepan koper Indo dengan tampang tak berdosa.
"Bajumu kebanyakan warna pastel ya?"Tanya Spain menunjuk tumpukan baju Indo.Indo tersenyum manis.
"Iya,lucu aja kalo dipake,"jawabnya melipat sweater kuning pastel dengan karakter Dino hijau.
   "Yang punya juga,"gumam Portu dan Spain berbarengan.Indo menutup koper,menandakan ia sudah usai merapikan baju-bajunya.
  "Aku mau mandi dulu,nggak papa aku tinggal bentar?"tanyanya sembari mengambil handuk berwarna baby blue.
  "Loh?belum mandi ternyata?dikira udah,manis sih,"goda Spain mengedipkan sebelah matanya.Indo terkekeh lucu.
    "Serah deh,Portu,tinggal bentar ya?"kini Indo menatap Portu.Portu mengangguk.Indo pun memasuki kamar mandi.
  Dua puluh lima menit berlalu akhirnya Indo menyelesaikan ritual mandinya,namun dirinya terpaksa tidak menyelenggarakan konser dadakan dikamar mandi karena ada Portu dan Spain (Jaim mas,eakk!!).Indo kini berdiri didepan cermin westafel kamar mandi untuk merapikan rambutnya yang sedikit basah.
  "Nusa?"
Indo mendongak.Hah?siapa?,batinnya.Indo melongok kesana kemari,namun ia menggedikan bahu lantas kembali mengeringkan rambutnya.
  Tanpa ia sadari,bayangan cermin didepannya memantulkan dua tubuh dirinya.Namun salah satu bayangan tersebut menunduk dengan senyum lebar yang begitu menyeramkan.Indo yang baru saja selesai menyelesaikan kegiatannya terkejut bukan main.Ia ingin berteriak,namun ntah kenapa mulutnya seperti dibekap agar tidak bersuara.Country itu mulai berkaca-kaca.
  Bayangan itu mendongak,membuat air mata Indo lolos mengalir begitu saja dipipi putihnya.Bayangan misterius itu begitu mirip dengannya,hanya satu yang membedakan.Sebelah matanya berwarna kuning.Indo yang susah payah menahan dirinya untuk tidak jatuh gemetaran.
  Bayangan itu bergerak, kini sudah mulai bisa keluar dari kaca westafel.Tangannya menggapai dagu Indo yang bergetar hebat.
   "Apakabar?"suaranya begitu pelan, sangat pelan.























"Nusa?"





























"Indo!"
"Abang!"

Brak!

  Bersamaan dengan pintu kamar mandi yang berhasil didobrak oleh Portu,tubuh Indo yang hanya memakai short pants terduduk lemas dilantai kamar mandi.Air matanya sudah berderai deras dipipi pucatnya.
  "Indo!hey,Kiddo!!are you okay?!"Spain segera meraih tubuh kecil Indo yang gemetaran untuk ia peluk.Indo hanya diam dengan mulut yang meracau tidak jelas.
  "Abang!Abang kenapa?!Abang!!"Mal menggenggam tangan saudaranya erat.Merasakan tangan Indo yang sangat dingin.
                              * * *
"Bang!ud-"Mal yang hendak mengomel ketika memasuki kamar mengurungkan niatnya untuk mengamuk ketika melihat Portu dan Spain yang duduk manis di ranjang Indo.
  "Hai adik ipar,"ucap Spain melambaikan tangan kepada Mal.
  "Ada apa Mal?"Portu bertanya kepada saudara Indo itu.
  "Emm..ah itu,Abang,kok lama ya?"Mal mulai mengutarakan maksudnya datang kekamar.
"Indo lagi mandi,"jawab Portu seadanya.
  "Eh? dari tadi?"Mal bertanya keheranan.Spain mengecek jam di ponselnya.
  "Eh,iya udah empat puluh lima menit dia mandi"kata Spain menatap Mal dan Portu bergantian.
  "Gue coba cek,"kata Portu mendekati pintu kamar mandi.

Me and allTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang