OO : Sisa rasa

2.7K 205 56
                                    

{©Haruwoo_o present}

Main Character.

"Semua cinta yang kau berikan membuatku sampai salah mempercayai kalau kisah sempurna memang benar adanya."

SUARA kicau burung di pagi hari terdengar memanjakan rungunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SUARA kicau burung di pagi hari terdengar memanjakan rungunya. Sinar sang mentari yang mengintip malu-malu melalui celah gorden yang masih tergerai menutupi jendela besar kamarnya, menjadi alasan lain yang mampu mengusik tidurnya.

Secara perlahan kedua sudut bibirnya mulai tertarik ke atas membentuk kurva yang sempurna bersamaan dengan kedua mata cantiknya yang menangkap figur sempurna milik seseorang yang terlelap tepat di sampingnya.

"Tampan." gumamnya pelan. Salah satu tangannya yang terbebas terulur tanpa sadar kemudian mulai menelusuri setiap bagian dari wajah rupawan milik si pencuri hati.

Mulai dari mengusap pelan kening, turun pada hidung bangirnya, lalu berhenti pada rahang tegas itu, dirinya total dibuat jatuh untuk yang kesekian kalinya di dalam pesona pria yang tengah terlelap sembari merengkuh hangat pinggang rampingnya.

Lamat menatap, dirinya sedikit tersentak ketika kedua manik kelam itu tiba-tiba saja terbuka dengan sempurna. Rona merah jelas menghiasi pipinya karena rasa malu yang langsung datang ketika manik keduanya beradu tatap.

"Morning, kitten. Sudah puas memandangi wajahku?" suara bariton rendah sedikit serak khas bangun tidur yang langsung menyapanya dengan pertanyaan tadi, total membuat malunya semakin menjadi-jadi.

"Siapa juga yang memandangi Kak Haru? Dasar narcissistic boy!" elaknya yang kemudian mencoba beranjak dari tidurnya.

Namun sepertinya Haruto yang baru saja terbangun dari tidurnya enggan untuk membiarkannya pergi. Terbukti dengan rengkuhan pria itu yang semakin mengerat pada pinggangnya, bahkan semakin merapatkan tubuh keduanya membuat si manis mengeluh.

"Lepas dulu, kak! Aku harus membuat sarapan." pinta Jeongwoo kembali mencoba melepaskan diri dari dalam rengkuhan yang lebih tua.

"Tunggu sebentar, kakak harus mengisi energi sebelum benar-benar beranjak turun dari atas tempat tidur."

Kalimat cheesy yang Haruto ucapkan mampu mengundang kekehan kecil yang lebih muda dengan beberapa balasan mengejek yang dilontarkan untuknya. Si empunya sendiri tidak masalah, yang terpenting Haruto bisa mendekap tubuh sosok manis kesayangannya yang baru saja resmi menjadi miliknya di mata hukum juga Tuhan kemarin malam lebih lama lagi.

Benar, keduanya baru saja melangsungkan pernikahan mereka kemarin.

"Sudah lima belas menit, apa battery nya sudah terisi penuh?"

Jeongwoo sedikit mendongak dimana beberapa detik selanjutnya kening miliknya secara otomatis mengerut karena mendapatkan balasan berupa gelengan pelan dari Haruto. Kedua lengan yang lebih tua juga masih setia melingkar sempurna memeluknya.

Main CharacterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang