Chapter 4

473 53 0
                                    

Tiga hari lamanya Freya terus mencari keberadaan Chika, tapi gadis itu tak kunjung menampakkan dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiga hari lamanya Freya terus mencari keberadaan Chika, tapi gadis itu tak kunjung menampakkan dirinya. Ia bahkan tidak datang tiga hari.

Freya sudah mencoba bertanya kepada teman kelas Chika, namun semuanya hanya tau Chika tidak hadir karena sakit. Freya ingin bertanya kepada Zee juga namun gadis itu juga hanya tau sebatas Chika sakit.

Hari ini Freya datang lebih pagi daripada biasanya. Niatnya ingin piket namun saat akan melewat kelas 12 IPA 1 ia tidak sengaja menemukan Chika berdiri tepat di depan pintu sedang berdiri tidak melakukan apa-apa.

Jelas Freya tentu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Segera ia menghampiri Chika.

"Pagi Chika!" sapa Freya penuh semangat.

Chika hanya menatap Freya lekat, matanya seakan mengisyaratkan ia sedang ketakutan.

Perlahan senyum Freya memudar menyadari kejanggalan pada Chika. Tangannya dengan bergetar meraih tangan Freya, ia menggenggam tangan itu.

Freya baru menyadari kondisi Chika sangat kacau, rambutnya seakan tidak di rapikan. Seragam sekolahnya juga terlihat kusut, bahkan ia tidak menggunakan dasinya.

Aneh. Itu yang di pikirkan oleh Freya, siswa dari smart class selalu dikenali sebagai siswa teladan dan berpenampilan rapi. Melihat kondisi Chika seakan kurang meyakinkan bahwa dirinya juga berada di kelas ini, sangat kacau.

"Are you okay?" tanya Freya dengan berhati-hati.

Dengan cepat Chika menggeleng cepat, tangannya semakin gemetar. "Fre.. Tolong." lirihnya

Sejak tadi Freya berusaha menenangkan Chika yang tidak berhenti menangis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejak tadi Freya berusaha menenangkan Chika yang tidak berhenti menangis. Dengan susah payah Chika membuka mulutnya untuk bercerita namun sulit sekali suaranya keluar.

Ia hanya dapat menangis, sebentar lagi jam istiahat namun sudah berjam-jam ia dan Freya berada di rooftop. Mereka berdua mau tak mau harus izin di jam pertama dan kedua. Untungnya Freya sudah meminta tolong pada Jesslyn dan Zee mengizinkan dirinya juga Chika.

Butuh waktu yang lama untuk menenangkan Chika, "Udah Chik, kalau nangis terus nanti kamu kecapean."

Chika sebisa mungkin menenangkan dirinya walaupun air matanya terus memberontak untuk keluar.

Sandaran Untuk Menyadarkan || FreyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang