Bajingan yang tak menyakiti wanita

6 0 0
                                    

Flashback

.

.

Annaya, Emara dan Xenzia sedang duduk di bangku taman dekat perkomplekkan paguyuban.

"Sok jelasin kenapa lo bisa suka sama Azriel? Padahal lo udah punya pacar?" Tanya Emara penuh intimidasi.

Annaya menghembuskan nafas kasar. "Aku ingin terbebas dari Tomi aku udah muak sama dia!" Pekiknya kesal.

Emara dan Xenzia saling oandang dengan tatapan tak paham. "Dia tukang selingkuh?" Tebak Xenzia dibalas gelengan cepat oleh gadis berkepang dua itu.

"Terus?" Tanya Emara yang tak paham.

"Intinya aku mau mendekati Azriel supaya Tomi marah dan memutuskan hubungan kami karena mengira aku tukang selingkuh" jelasnya yang masih menundukkan kepalanya memelin ujung kaos punya nya.

Emara tertawa hambar. "Ribet banget sih hidup lo. Tinggal bilang putus kan gampang? Gak harus merembet ke Azriel" "bener kata Emara" seru Xenzia yang sedang memakan ciki.

Annaya berdecak kesal dia memandang satu persatu temannya. "Kalian tak paham keadaanku karena kalian tak pernah pacaran"

Xenzia hanya tertawa canggung "anjir mau protes tapi emang bener sih" sedangkan Emara menatap datar ke arah temannya itu. "Ya udah gak usah curhat ke gue kalo gitu!" Saat Emara ingin berdiri tangannya langsung ditahan.

"Jangan marah" rengeknya Emara mendengus kesal.

"Ya udah sekarang bilang kenapa lo gak mau bilang putus secara spontan ke Tomi?" Geram Emara.

"Aku gak enak sama dia, apalagi kami udah menjalin hubungan dari kelas satu Smp masa pas Smk tiba tiba mau putus" jelasnya.

Emara mengangguk paham. "Apa alasan utama lo mau putus dari Tomi?"

"Gue penasaran, kenapa lo bisa suka Azriel?" Nimbrung Xenzia.

"Sebenarnya aku pacaran sama Tomi itu cuma buat numpang naik motor. Dia selalu jemput aku pulang pergi jadi lumayankan hemat buat ongkos" jelasnya membuat Emara dan Xenzia tertawa lepas.

Emara menatap tak percaya ke arah temannya itu. "Cuma mau hemat ongkos lalu pacaran? Wah hebat Anna. Kalo lo cerita di sosmed pasti viral" celetuknya di sela sela tertawa.

"Fungsi pacar selain ayang ayangan juga tukang ojek mar jangan salah!" Seru Xenzia yang tertawa lepas.

Annaya mendengus kesal. "Aku mau putus dari dia karena, pacaran sama dia kaku. Kita jarang jalan jalan malam mingguan cuma cattan aja. Terus Tomi gak pernah pegang tanganku. Cuma pas waktu itu aja dia megang punggungku biar gak jatuh. Dan itu baru pertama kali dia menyentuh aku" curhatnya.

"Anjir masa ada gaya pacaran kayak gitu seharusnya kan sering ciuman kalo perlu anuan" celetuk Xenzia yang mendapatkan jitakan keras dari Emara, Xenzia memekik kesakitan. "Ngeres"

Pipi Annaya langsung memerah ketika membayangkan Azriel. "Aku suka Azriel karena dia tampan!" Pekiknya senang.

"Bener! Gue juga suka sama Azriel karena ganteng" Seru Xenzia mereka pun saling ber tos ria.

Emara memandang teman temannya datar. "Dasar mandang fisik kalian. Lagipula Azriel kalo di liat dari dekat dia gak seganteng itu kok malah b aja" larat Emara.

Xenzia menyenggol lengan temannya dia mendekatkan wajahnya membuat Emara memundurkan badannya. "Boong ah! Azriel itu ganteng kan? Jujurlah sama kita"

Jari telunjuk Emara menyingkirkan wajah temannya itu, dia berdehem pelan. "Iya sih mukanya lumayan tapi kalo dia jarang senyum malah kesannya itu jelek menurut gue"

Terikat 1 MiliarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang