ꜱ ᴀ ᴛ ʀ ᴜ⁻ᴸᴱᴺᴳᴷᴬᴾ; ʜᴇᴇꜱᴜɴ - ʜᴇᴇɴᴏᴏ

ꜱ ᴀ ᴍ ᴘ ᴇ - ᴛ ᴜ ᴡ ᴇ ᴋ

..

"Mas, mau balik ke toko?."

"Iya, Mbakmu bentar lagi balik sama Sullyoon,"

"Okaiii,"

"Leeseo balik jam berapa? Mau dijemput Mbakmu sekalian?."

"Ngga usah Mas, dijemput Ayahnya kok,"

"Oke Mas berangkat,"

"Ati-ati Mas Uwon.."

Jungwon terkekeh denger adiknya manggil dia pake panggilan masa kecil, rasanya kaya baru kemaren mereka mainan pasir dibelakang rumah eh ternyata udah pada punya anak masing-masing.

Iya, diumur 2tahun Jungwon punya adik perempuan dikasih nama Wonyoung, sekali lagi hasil cetaknya malah mirip Neneknya dari pihak Ayah, Nenek Lisa.

Punya 2 anak tapi ngga ada yang mirip banget sama kedua orang tuanya.

Iya sih rada condong ke Sunoo, dari pipi, bibir sama bentuk muka, Heeseung kebagian sifat sama karakternya.

Alhamdulillah, jerih payah Heeseung dan Sunoo membuahkan hasil, sesuai mimpi mereka yang pengen anaknya sukses sudah tercapai.

Jungwon dan Wonyoung sekolah dengan baik, dan kerja ditempat yang bagus, Jungwon lanjutin usaha keluarga di jasa printing, Wonyoung ikut suami setelah menikah, sebelumnya dia jadi asisten ikut Ryujin di marketing salon bagian cabang.

"Loh Ayahhh, kok udah bangun?."

"Masmu mana?."

"Baru balik ke toko, Ayah mau makan?,"

Wonyoung ikut duduk didepan TV, dia peluk tubuh ringkih Ayahnya.

"Kamu kesini kok cucu Ayah ngga diajak?."

"Kan masih les Yah," Wonyoung tatap Ayahnya yang masih keliatan cakep biar udah keriput. "Nanti pulang bareng Sullyoon,"

"Kok bisa ya cucu-cucu Ayah itu nurun Ibunmu semua hahaha, tapi anak-anaknya ngga ada yang nurun dia, yang diturunin cuma imut sama pipi gembilnya,"

Wonyoung tuh seneng banget kalo denger Ayahnya yang selalu cerita soal Ibunnya, definisi bucin sehidup semati.

"Ibunkan emang imut banget, sampe Kak Jungwon ikut imut hahaha," Kalo dipikir-pikir Masnya itu lebih imut daripada istrinya.

"Hahahahaha iya iya,"

Wonyoung liat foto masa kecilnya dimeja sudut tv, ada foto Masnya, Ayah dan Ibunya.