hari yang baru

377 56 6
                                    

TW // kebakaran !




"So.."

"Bin.."

"Soobin.."

"Soobin!"

"Y-ya?!"

"Kamu masih kuat kan?"

"Hah?"

Bangunan yang terlalap kobaran api itu terus berjatuhan membuat dasar yang Soobin pijak juga terbakar. Di depannya, samar-samar, seorang yang sangat ingin ia lihat lagi. Pandangannya kabur, kepalanya pusing dan cengkraman tangan itu mengendur.

"Kuat Soobin, kita pasti bisa keluar dari sini!"

"Kata-katanya tidak asing..."

Cengkraman tangan itu kembali erat, sesekali dia menoleh kebelakang memastikan Soobin baik-baik saja dengan wajah paniknya. Cahaya di depan mereka, sebuah pintu keluar dari ketakutan itu.

"Keluar Soobin, lepas tangan saya!"

Dia tertutupi api yang semakin meninggi, tangan mereka perlahan lepas. Tangan Soobin sepenuhnya terlepas dari tangannya. Dengan mata kepalanya sendiri, sosoknya semakin jauh ketika orang-orang pemadam kebakaran berusaha menarik tubuhnya keluar dari gedung. Tangannya yang masih terulur mencoba menggapai tubuh itu.

"Kita harus keluar bersama dari sini!"








Yeonjun sedang merapikan nakas di samping ranjang tempat Soobin terbaring saat tiba-tiba mata itu terbuka, Yeonjun sempat melirik sebentar lalu sepenuhnya sadar bahwa Soobin siuman. Yeonjun langsung memanggil orangtuanya yang sedang duduk di sofa ruangan itu. Mereka jadi heboh, sang ayah langsung memanggil dokter. Air mata itu jatuh begitu tau Soobin sudah sadar, seluruh ketakutannya seakan lenyap begitu saja.

"Soobin sudah berhasil melewati masa kritisnya, namun saya perlu bicara dengan pak Yeonjun di ruangan saya"

Maka, kini Yeonjun sudah duduk berhadapan dengan sang dokter dengan perasaan campur aduk. Melihat raut wajah dokter itu, sudah dapat Yeonjun simpulkan jika hal yang akan dibicarakannya adalah hal yang tidak enak di dengar.

"Begini pak, Soobin memang benar-benar berhasil bangun dari koma nya, namun ada kerusakan yang terjadi pada otaknya, mungkin ketika proses evakuasi, kepala Soobin terbentur oleh sesuatu yang keras dan cukup kencang. Kemungkinan besar Soobin kehilangan sebagian ingatannya, beruntungnya kondisi ini tidak bersifat permanen"

Yeonjun terdiam, tidak bisa menanggapi apa-apa. Ia hanya mengangguk mengerti, rasa berat di hatinya kian bertambah. Melihat anaknya berjalan lemas setelah keluar dari ruangan dokter itu, sudah cukup membuat sang papa paham apa yang dokter sampaikan pada anaknya.

Setelah kehebohan itu reda, orangtua dan dua teman Soobin datang tergesa-gesa saat mendapat kabar jika Soobin siuman sehingga mereka yang kebetulan sedang dalam perjalanan mengunjungi rumah sakit, segera tancap gas. Setelah diberitahu kondisi terkini Soobin, ibunya bahkan sempat hampir jatuh karena tak kuasa menahan keterkejutannya dan Beomgyu yang langsung menerobos masuk lalu mencengkram kedua bahu Soobin.

"Lo inget gue kan?! Bilang kalo lo inget gue bin!"

Kai berusaha menenangkan Beomgyu namun pemuda itu masih terus memaksa Soobin untuk mengingatnya.

"Gue Beomgyu, bin, temen lo!"

"Gyu udah, kasian Soobin!"

"Gabisa ya! Lo ga bisa lupa ingatan kaya gini!"

"Gyu!"

Kai berhasil melepaskan Beomgyu dari Soobin, lantas Beomgyu menangis memeluk Kai tetapi Soobin hanya memandangi mereka dengan datar.
Setelah suasana mulai stabil, Beomgyu sudah duduk meneguk susunya, Kai menemani Beomgyu duduk dan para orangtua sedang konsultasi pada dokter. Yeonjun masih duduk di sebrang Soobin meskipun pemuda itu sama sekali tidak meliriknya sejak tadi dan hanya fokus makan.

Semuanya tenggelam dalam pikiran masing-masing, meski Yeonjun sibuk melihat ponselnya, sebenarnya ia tidak bisa berhenti memikirkan perkataan dokter padanya tadi. Lalu saat semua orang sibuk melamun, Soobin mulai menatap mereka satu-persatu.

"Kalian nggak mau kasih tau nama kalian?"

Semuanya memandang Soobin, lantas Beomgyu langsung bangkit lalu menghampiri Soobin seraya memegang kedua tangan bocah itu. Begitupun Kai menyusul Beomgyu di belakang.

"Gue Beomgyu, kita udah berteman dari kecil, biasanya kita bertengkar gara-gara kelakuan gue"

"Gue Kai, kita ketemu waktu SD, lo suka ngeledek gue karena waktu itu pernah nyungsep di taman sekolah"

Soobin manggut-manggut mengerti, lalu dia menoleh ke arah Yeonjun yang terus diam sejak tadi. Dia memiringkan kepalanya menunggu orang di depannya ini memperkenalkan dirinya.

"Saya Yeonjun, suami kamu"

"HAH?!"






Make Memories Again  ⟨ YeonBin ⟩Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang