07 - Ikut

111 11 3
                                    

Agung tersenyum tipis kala menengok kebelakang dan melihat istrinya yang berdiri tak jauh dari dimana Agung berdiri saat ini, Inggit terlihat pura pura tidak tau dan membuang muka. Agung pun kembali berjalan ke arah taman dimana mereka sedang berjalan jalan sekarang, Inggit tadi sedikit mengambek tapi nyatanya dia tentu tidak bisa lepas dari suaminya.

Inggit mengikuti kemana Agung berjalan, tapi tiap kali Agung berhenti berjalan dan menengok ke belakang, Inggit selalu buang muka dan seolah tidak tau apa apa. Haha itu sangat menggemaskan.









"Ayo sini" kata Agung, Inggit terlihat tidak menggubris "mau es krim nggak?" Tanya Agung sambil menyodorkan es krim kesukaan istrinya. Inggit melirik sedikit, tangannya pun terulur untuk meraih se cone es krim yang dipegang sama Agung "sini" kata Agung, Inggit pun menghampiri suaminya karena Agung terus ngegodain Inggit "nih" Agung ngasih es krim ke Inggit, ya Inggit langsung menerima tapi langsung menjauh lagi.















'DUG' itu suara waktu Inggit terbentur punggung suaminya, Agung kembali menoleh ke belakang dan memeluk istrinya "ngambekan" kata Agung terus ngegandeng istrinya untuk jalan.



































"Eh kemana?" Kata Agung waktu istrinya pergi sendirian, Agung ngikutin kemana istrinya pergi, ternyata dia lihat ada kedai gelato yang disana naruh balon balon buat orang orang yang mau ambil "mau, mau itu" kata Inggit, yang ditunjuk bukan balon tapi gelato yang dipegang sama seorang pembeli didalam kedai "ayo masuk" kata Agung.























Agung ketawa renyah waktu lihat ekspresinya Inggit yang kelihatan lucu banget gara gara nyobain es krim rasa mint untuk yang pertama kali "gamau" kata Inggit terus ngasih es krimnya ke Agung "untung aja cuma beli satu tadi" gumam Agung, dia udah tau sih kalo istrinya nggak akan doyan tapi tadi Inggit milih rasa itu, mau nggak diturutin ntar ngambek lagi. Dan Agung cuma beli satu aja, antisipasi kalo Inggit nggak mau, biar Agung yang makan.






Inggit mengeluarkan sesuatu dari tas yang dia bawa. Mengeluarkan buku dan pensil.

Tangan halusnya Inggit mulai bergerak memegang pensil untuk menggambar sesuatu di bukunya.
































Sejak Inggit terapi akupunktur, dia sedikit berubah. Dulu dia sedikit menjaga jarak dengan suaminya karena takut, entah apa yang dia takutkan intinya dia takut jika dekat dekat dengan laki laki selain ayah dan kakak kakaknya. Dan sekarang Inggit ingin ikut, kemanapun sang suami pergi. Dulu Inggit selalu pergi tiba tiba tanpa berbicara terlebih dulu, sekarang, dia tidak akan pergi kalau suaminya tidak melihat dia pergi.

Inggit sudah banyak bicara sekarang, Agung kadang sampai pusing dengar celotehan sang istri, Agung jadi merasa kalau dia sudah menikah, ya karena Inggit lebih banyak diam dulu, jadi rumah pun tetap sepi. Sekarang Inggit sudah banyak bicara jadi rumah agak ramai.





Kalau dulu Inggit bodoamat tentang apa yang suaminya lakukan, sekarang dia selalu penasaran.




















"Semoga kamu terus membaik, terus seperti ini" gumam Agung lalu mengelus kepala sang istri.

My Autism WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang