Bertransmigrasi Menjadi Idol

34

Setelah pertunjukan, para peserta pelatihan bergegas kembali ke pangkalan pelatihan dengan bus dan mulai mengabdikan diri untuk tugas berikutnya.

Namun, meskipun alur program tidak memperhitungkan ketegangan peserta pelatihan, tetapi juga harus memperhitungkan bahwa penonton tidak selalu ingin menonton pelatihan yang membosankan dan kursus yang serius. Jadi setelah pertunjukan, tim sutradara pertama-tama memberi para peserta pelatihan tidur yang jarang dan nyaman tanpa bangun pagi, dan mengatur permainan relaksasi setengah hari pada hari berikutnya.

Kelelahan beberapa hari terakhir tersapu setelah tidur nyenyak.Setelah mengetahui bahwa mereka dapat memiliki setengah hari waktu hiburan tanpa latihan, keadaan siswa tiba-tiba menjadi sangat santai.

Para peserta pelatihan yang dekat satu sama lain berkumpul dan duduk dengan malas di lantai. Qin Lu dan Liao Junchen mengadakan "pesta makan siang kotak" sederhana di ruang latihan tadi malam.Sekarang mereka semua terlihat santai dan dalam suasana hati yang baik. Ketika instruktur masuk, mereka mengangkat tangan untuk memberi isyarat kepada peserta pelatihan yang ingin duduk tegak, tersenyum dan duduk bersila di depan ruang latihan.

Aura mentor yang biasa menghilang karena tindakan sederhana dan membumi ini. Para peserta pelatihan santai dan melihat bahwa empat mentor, yang selalu cantik dalam riasan dan rambut, mengenakan pakaian sehari-hari, bahkan tanpa riasan, entah kenapa merasa lebih dekat. .

"Anak-anak, bagaimana tidurmu tadi malam?" Instruktur Lai Yuhan selalu berwatak lembut, dan merupakan tipe yang paling tidak membuat siswa berhati-hati.

Para peserta pelatihan sangat energik dan menjawab dengan senyuman, "Tidak apa-apa", "Tidak buruk", "Sangat bagus!"

Instruktur Yao Chen mengambil kartu proses yang diberikan oleh tim program Hari ini, dia mengenakan sweter merah muda, rambutnya dicat coklat muda halus dan lembut, dan dia terlihat lebih muda. Bahkan jika mereka seumuran, Yao Chen duduk bersama para peserta pelatihan tanpa rasa pembangkangan, tidak seperti "guru dan murid", tetapi seperti rekan satu tim.

"Saya tidak punya pengaturan di pagi hari, hanya bersantai dan bermain beberapa permainan bersama. Menang atau kalah tidak melibatkan sistem hadiah dan hukuman, itu hanya hiburan. "Dia duduk dengan lutut di lengannya, gemetar. kartu tangan bolak-balik dalam relaksasi, "Nah, apakah Anda sudah merawat diri sendiri? Apakah Anda yakin dengan kekuatan kaki Anda? Permainan 'Paha Batu', jika Anda tertarik, pergi ke tengah saja."

"Apa itu paha batu?"

"Bukankah kamu biasanya menonton variety show? Haha, hanya dua orang yang duduk berhadap-hadapan, mengandalkan kekuatan kaki mereka untuk memutuskan hasilnya. Mereka yang berdiri dan berdiri di tengah harus mencoba yang terbaik untuk mendukung mereka, dan mereka yang di luar tidak bisa membiarkan orang di dalam berhasil... Hei, aku bilang aku tidak mengerti, kamu akan tahu setelah kamu menonton orang lain bermain."

Jarang sekali bisa bermain bersama tanpa melibatkan eliminasi dan promosi.Para peserta pelatihan sangat ingin mencoba, dan bahkan jika tidak ada hadiah, banyak anak laki-laki sering kali memiliki keinginan untuk menang atau kalah.

Ketika Nan Xiao berdiri, para peserta pelatihan meraung untuk sementara waktu, "senior" yang lumpuh itu mengaitkan tangannya, duduk di kursi yang disiapkan oleh staf, meletakkan retorikanya dan berkata, "Jangan menangis jika kamu kalah."

Begitu kata-kata ini keluar, beberapa peserta pelatihan melompat, melihat banyak dari mereka memiliki ketidaksetujuan tertulis di wajah mereka, Nan Xiao menggelengkan kepalanya dengan tangan terlipat: "Ayo satu per satu."

"Hahaha, bertarung, bertarung!"

"Siapa pun yang Anda pertaruhkan menang, saya pikir Nan Xiao terlihat sangat kuat, jadi saya akan memberinya suara."