Mengalungkan sebuah kapak genggam pada sabuk yang mengikat celana, Hikaru perlu waktu sedikit lebih lama untuk mengeratkan kembali tali tipis yang tersambung pada jebakan yang terbuat dari kayu-kayu tajam yang tergantung di pohon agar jebakan sederhana yang mereka buat itu dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Berada di wilayah terluar dari daerah yang menjadi bagian SKZ-046, outpost yang menempati stasiun pengisian bahan bakar sekaligus kilang minyak tua ini perlu diberikan perhatian khusus. Selain memiliki wilayah yang luas, hampir 80% dari isinya masih utuh dan sama sekali tak disentuh oleh tangan manusia kendati berada di wilayah strategis yang memungkinkan banyaknya penjarah yang tertarik untuk merampasnya.
Sebuah tanda tanya besar bagi Hikaru dan ia sebenarnya juga penasaran mengapa tidak ada yang berani mendekati tempat yang penuh oleh kilang-kilang besar yang penuh minyak berharga ini. Dan sebuah keuntungan bagi mereka karena dengan begitu, mereka bisa memanfaatkan bahan bakar ini sebesar-besarnya demi kepentingan kelompok.
Entah bagaimana caranya Yuuka menemukan tempat ini dan sepenuhnya mangakuisisinya. Mungkin ia menggunakan keberuntungan seumur hidupnya demi mendapatkan telur emas ini. Dari yang ia ingat, tiga setengah tahun yang lalu Yuuka memberikan perintah untuk melakukan perjalanan ke utara. Dan tim yang berkelana waktu itu lah yang mengamankan tempat yang masih berdiri kokoh ini hingga sekarang.
Kali ini, Hikaru tengah melaksanakan inspeksi rutin pada outposts milik SKZ yang tersebar di beberapa titik berbeda dengan jarak yang saling berjauhan. Sehingga dalam tugas ini, anggota yang bertugas sebagai scavengers dibagi menjadi beberapa kelompok dan disebarkan di outpost yang sudah ditentukan. Secara kebetulan Hikaru kembali ditugaskan dengan teknisi ahli—Inoue Rina—dan Yuuka juga mempercayakan tentara yang baru saja pulih itu untuk bekerja bersamanya.
Ya, Kobayashi Yui.
Beberapa jam sebelum berangkat, Yuuka diam-diam mendatangi Hikaru dan menyampaikan bahwa ia akan membiarkan Yui ikut bersamanya untuk melaksanakan tugas pertama sebagai anggota baru SKZ-046. Sang kapten juga meminta agar Akane tak boleh sampai tahu dengan penugasan yang dilakukan sembunyi-sembunyi ini—sebagai catatan, hubungan mereka berdua masih tak baik sehingga seringkali terjadi miskomunikasi satu sama lain.
Mengenai penugasan yang diberikan, Hikaru tentu saja tak keberatan. Kobayashi, meskipun masih belum mencapai kondisi yang prima setelah mengalami luka berat karena insiden mutan, tetaplah seorang personel pasukan khusus yang tak bisa dipandang sebelah mata. Dengan pergi bersamanya, cukup membuat Hikaru merasa sedikit lebih aman sekaligus terbantu karena Yui bersedia membawa sebagian besar barang-barang berat yang diperlukan. Harus diakui, kekuatan fisiknya memang di atas rata-rata manusia normal.
Lihat saja. Sudah berkilo-kilometer mereka berjalan menyusuri hutan belantara dan melewati jalan beraspal dengan mobil-mobil berkarat yang berserakan tak tentu arah, Yui masih juga tak menunjukkan tanda-tanda kelelahan meskipun ia membawa alat perkakas dan aki cadangan di rucksack besar yang ia sandang di punggungnya. Dan sekarang, ia sudah memperbaiki total delapan ground trap yang ada di sekitar kilang minyak lebih cepat dari Hikaru.
"Hikaru, kau membawa aki tambahan? Kita perlu menggantinya dengan yang baru jika ingin aliran listrik yang ada dalam pagar itu tetap mengalir."
Inoue tiba-tiba memanggilnya melalui handheld transceiver. Padahal jika dilihat, sejak tadi wanita itu hanya diam dan fokus dengan lilitan-lilitan kabel yang memusingkan tanpa peduli dengan apa yang terjadi di sekitarnya. Jujur saja, itu membuat Hikaru agak terkejut sehingga tubuhnya sempat mendingin selama sepersekian detik.
Suara keras terdengar ketika Hikaru menarik sebuah bongkahan batu untuk menutupi salah satu jebakan mereka. Ia kemudian menegakkan tubuh, mengusap peluh di dahi dan berjalan mendekati pagar besi untuk memperbaiki bagian yang berlubang. "Ah, tentara itu yang membawanya," Hikaru menjawab, sontak menengok ke belakang, hanya untuk menemukan tidak ada satu orang pun yang ada bersamanya. Kebingungan, Hikaru menoleh ke kanan dan ke kiri mencari-cari orang yang dimaksud. "Kobayashi tadi ada bersamaku, aku bersumpah—"
KAMU SEDANG MEMBACA
Into The Night
FanfictionDi dalam dunia post-apocalypse yang dipenuhi oleh monster haus darah, dan manusia yang tidak memikirkan apapun selain cara untuk mempertahankan hidupnya. Proyek superhuman milik pemerintah justru berubah menjadi senjata mematikan yang menyapu habis...