17. Itachi II

1.6K 194 2
                                    

Naruto tertidur, setelah puas menangis sejadi-jadinya. Jiwanya sedikit terguncang saat Itachi memperlakukannya seperti tadi.

Dia mungkin senang berpakaian terbuaka, bersikap binal. Tapi jika dikecehkan dia tidak terima.
.
.
.
.

Itachi menyesap rokok dibibirnya, sementara tangannya yang lain memegang segelas Whisky.

Penat dan pusing memenuhi kepalanya, menyalahkan diri sendiri saat mengingat Naruto yang menangis ketakutan.

Hari bahkan sudah mulai gelap, namun sepertinya Naruto belum bangun dan dia hanya menatap tubuh mungil yang terbaring dikasur itu, duduk pada sofa kamarnya.

Rokok ditangannya dia buang dan Itachi mendekati Naruto yang tertidur. Dengan pelan mengelus wajah itu dan mencium bibir Naruto dengan lembut.

"Maafkan aku terlalu memaksakan kehendak" bisiknya pelan, bahkan Naruto mungkin takkan pernah mendengarnya.
.
.
.
.

Naruto terbangun, lalu melihat kearah sekelilingnya dengan kebingungan.

Ini masihlah kamar yang sama saat dirinya tertidur barusan, lalu pandangannya dia alihkan keatas nakas dimana jam digital berada.

Sudah pukul 11 malam dan kamar yang ditempatinya sangat sepi karena tidak ada siapapun.

Dia bahkan sudah memakai piyama kebesaran berwarna hitam, apakah Itachi yang memakaikannya ?!

Ingatannya akan tadi sore kembali membuat Naruto marah. Sungguh dia muak, ingin sekali membalaskan kemarahannya secara langsung.

"Arrrghhhhh...." Naruto berteriak melampiaskan kekesalannya. "Bajingan brengsek itu!".

Dirinya menyesal karena merasa seperti jalang, andai saja dia bisa memutar waktu. Mungkin Naruto tidak akan pernah memberikan tubuhnya pada 3 pria gila itu.

Ampuni dirinya tuhan.... Naruto sangat khilaf waktu itu!

Mungkin Sasuke dan Gaara memperlakukannya dengan lembut, tapi si brengsek Itachi ?! Dengan beraninya memperlakukan dia seperti barang murahan.
.
.
.
.

Ditengah kebosanannya karena tak bisa keluar dari kamar, bahkan pintunya juga dikunci.

Tolong siapa saja.... Naruto ingin bertemu Itachi dan menenggelamkannya di lautan. Bisa-bisanya Itachi membuat dia menangis sore tadi, kemudian mengurungnya.

Karena rasa penasaran, Naruto menelusuri setiap sudut kamar itu. Semuanya dominan warna putih dan cokelat, sehingga terlihat nyaman untuk ditinggali.

Dia pikir Itachi dan Sasuke mempunyai kepribadian yang berbeda.

Namun pandangannya tak sengaja menemukan sesuatu yang menarik, sebuah foto diatas sudut pajangan dinding.

Naruto kemudian mendekatinya, untuk melihat secara teliti dan mengambik foto itu dari tempatnya.

Matanya melotot terkejut, bagaimana bisa Itachi memiliki fotonya saat masih kecil ? Bahkan ada Sasuke dan Gaara juga disana.

Apakah mereka pernah bertemu sebelumnya ? Atau tidak pernah ? Dia lupa, mungkin otaknya memiliki daya ingat rendah.

Dia kemudian duduk di sofa cokelat yang ada di kamar, sambil terus memandangi foto masa kecilnya.

Pernahkah mereka sedekat itu ? Dan meletakkan bingkai foto itu di atas meja kecil sebelah sofa dengan pelan.

Diatas meja sofa, Naruto menemukan kembali sebuah amplop cokelat. Amplop yang bertuliskan namanya.

Rasa penasarannya semakin tinggi, Naruto kemudian membuka isi amplop tersebut.

My Sexy Queen Drift (SASUNARU) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang