Halusinasi Vs Kenyataan

175 23 12
                                    


Seoul Airport

Seseorang baru saja menghela nafasnya sejenak, sesaat dirinya menginjakkan kaki di tanah kelahirannya setelah lebih 5 tahun berada di negara asing. Gadis itu mendorong terus koper-koper bawaan dan menghirup dalam-dalam udara Korea Selatan yang telah lama ia rindukan.

"Ya Tuhan, semoga masa lalu hanyalah masa lalu, dan kebahagiaan dimasa ini dan masa depan"

Lirih gadis itu, hari ini ia akan tinggal di rumah orang tuanya kembali. Ia memang tidak ingin berpisah tempat dengan kedua orangtuanya, ia merasa adalah anak satu-satunya yang dimiliki orang tuanya. Maka, ia harus selalu ada disisi mereka.

Perjalanan menuju alamat rumah kedua orang tuanya, Jiyeon memperhatikan bagaimana perubahan yang terjadi sepanjang jalan menuju kediaman keduanya. Tak banyak yang berubah, suasananya masih tidak asing baginya. Rumah kedua orang tua Jiyeon sudah berpindah, saat ini kondisi ekonomi keluarganya tak lagi terpuruk seperti saat masa-masa SMA dahulu, appa sudah menduduki posisi manajer di sebuah perusahaan perbankan, dan eomma Jiyeon mampu mengembangkan usaha Yummy Bakery dengan sangat baik, toko roti kecil itu telah banyak tersebar di berbagai pusat perbelanjaan elite dan hampir seluruh kota, dengan 5 cabang luar negeri yang eommanya kelola lewat kerjasama bisnis.

 Rumah kedua orang tua Jiyeon sudah berpindah, saat ini kondisi ekonomi keluarganya tak lagi terpuruk seperti saat masa-masa SMA dahulu, appa sudah menduduki posisi manajer di sebuah perusahaan perbankan, dan eomma Jiyeon mampu mengembangkan usaha...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"khamsamnida" ucap Jiyeon setelah taksi yang ia tumpangi sampai pada alamat tujuan

Taksi itu melaju meninggalkan pekarangan rumah tersebut,

"Omo, Jiyi ... yeobo ... yeobo .. yeobooooo ... putri kita" teriak eomma Park, saat tak sengaja melihat putri tercintanya ada di depan rumahnya. Ny.Park yang membersihkan tanaman di sisi kiri rumah melihat ada mobil berhenti di depan rumahnya, dan ternyata adalah Jiyeon putrinya.

Tuan Park yang mendengar teriakan sang istri lantas bergegas keluar, dan ia sama senangnya dengan sang istri yang saat ini sedang memeluk erat gadis manis itu. Ia pun ikut bergabung dengan rasa haru.

"Sayang, kau pulang... Appa rindu sekali" kata Appa sembari mengecup kening Jiyeon dengan hangat dan memeluknya tak kalah erat.

"Kita masuk ya sayang, kau pasti sangat lelah. Biar Appa yang membawa barang-barangmu. Kajja masuklah bersama eomma." Ucap eomma

Jiyeon mengangguk dan mulai berjalan masuk bersama sang ibu, dan ayah yang membawa barang-barang yang tidak bisa Jiyeon bawa.

Cengkrama, saling melepas rasa rindu selama hampir 5 jam setelah kedatangan Jiyeon sudah dilakukan bersama-sama, termasuk juga Eunha yang tak lama pulang dari kampus dan ikut bergabung dengan Ny.Park dan Tuan Park di kamar Jiyeon.

Eunha tidak tidur di rumah itu, namun ia tinggal di rumah kedua orang tuanya sendiri. Ia hanya sesekali menginap.

Tengah Malam

"Eonnie mulai kapan bekerjanya? Aku dengar eonnie akan dipindah tugaskan di Rumah Sakit Golden Hospital ya." Tanya Eunha sembari memeluk guling disampingnya.

My Perfect Bunny Season-2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang