Silent

181 28 12
                                    

"Eunha-ya..."

Gadis yang semenjak tadi menikmati secangkir kopi ditempat duduknya sejenak menoleh ke sumber suara yang menyerukan namanya. Ia tersenyum semangat dan berdiri untuk menyapa orang tersebut.

"Baekhyun oppa, .." senyum cerah menyambangi bibir pemuda Baek yang ternyata dikenali oleh gadis yang ia baru saja panggil namanya.

Eunha lantas berlari mendekat, memeluk erat sosok kakak yang beberapa tahun ini juga dekat dengannya kala ia berusaha bangkit dari segala sakitnya.

"Hai gadis nakal, kenapa tak memberi kabar kalau kau kesini lebih cepat dari jadwal awal" kata Baekhyun setelah berhasil melepas rindu dengan sosok mungil di hadapannya

Eunha mengerucutkan bibirnya, mencibir pelan dengan omelan Baekhyun

"Ckk, oppa tak memahami kejutan ya? Jiya eonni yang memintaku untuk tidak memberitahu oppa, katanya biar oppa terkejut-kejut" kata Eunha menjelaskan

ctakkk...

"Aw Oppa, kenapa kau menjitakku" keluh Eunha sambil mengelus pelan dahi paripurna miliknya yang terkena sentil dari jari-jari kurang ajar laki-laki itu

"Tiru saja terus apa yang eonnie mu itu lakukan, turuti semua yang eonnie mu katakan, kau akan benar-benar akan merasakan jitakkan mautku setiap hari" ucap Baekhyun geram, karena pribadi Eunha yang saat ini benar-benar menjadikan Jiyeon sebagai Role Model, eonnie tersayang katanya.

"Tak apa, eonnie pintar, cantik, baik hati, tapi sayang tidak mau dengan Baekhyun oppa yang bar bar. Wleee" ucap gadis itu sekali lagi mengejek

"Yak, anak kecil" geram Baekhyun

Baekhyun semakin tak dapat berkutik saat ini, karena sekarang bertambah satu lagi gadis yang menjatuhkan kewibawaannya sebagai dosen. Iya, Baekhyun saat ini telah menjadi salah satu dosen di fakultas seni Universitas yang saat ini Eunha jadikan tempat untuk menuntaskan jenjang perkuliahannya. Setelah Jiyeon memutuskan untuk ikut melanjutkan pendidikan di Singapura, Baekhyun juga berpindah ke Seoul meneruskan pendidikan disini hingga ia bisa lulus sebagai lulusan terbaik dan mendapatkan kesempatan menjadi dosen seni di Universitas tebaik di Seoul. Komunikasi Baekhyun dan sahabatnya itu tak pernah putus meski keduanya tak bisa bertemu secara langsung, selain karena kesibukan masing-masing, pun orang tua Jiyeon tidak mengizinkan Baekhyun jauh-jauh menyusul Jiyeon.

"Kau tidak mengajar hari ini oppa?" tanya Eunha saat keduanya sudah kembali duduk di tempat yang tadi ditempatinya seorang diri

"Jam ku nanti sore, dan malam. Kenapa? ada hal yang belum selesai kau urus untuk perpindahan?" tanya Baekhyun sembari meminum Jus yang baru saja ia pesan

"Ani, kau kelihatan menganggur saja. Hehehe" canda Eunha memperlihatkan senyum mengejeknya, senang sekali mengejak Baekhyun, ini efek dari seringnya ia melihat interaksi Jiyeon dan Baekhyun saat video call ataupun telpon yang saling mengejek dan bercanda. Jadi, ia juga terbawa senang mengejek oppanya.

"Tck, gadis kecil nakal" ucap Baekhyun mendelik, sembari menyemprotkan sedikit jus dari sedotan yang ada di mulutnya ke arah Eunha hingga mengenai sebagian tangan gadis itu

"Yak, oppa jorok. Aiiishhh" teriak gadis di depannya

Mereka saling mengejek, dan sesekali bercanda untuk beberapa saat. Tak menyangka pertemuan pertama mereka setelah masa SMA seakrab ini.



Sedangkan dua orang sedang bercanda ria, dari balik punggung mereka berdua ada seorang yang berjalan dengan langkah pasti dan pastinya dengan aura dingin yang menghiasi wajahnya. Seorang pemuda, direktur rumah sakit terkenal di kota itu baru selesai mengadakan seminar di salah satu gedung Univeritas tersebut. Dan sang direktur muda ingin sejenak melupakan rasa penatnya dalam bekerja dengan membeli minuman penyegar tenggorokan di kantin taman universitas.

My Perfect Bunny Season-2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang