Suasana rumah sakit saat malam benar-benar kondisi menyenangkan bagi Jiyeon. Entahlah, disaat semua orang merasa suasana malam hari di rumah sakit menjadi hal mencekam terasa. Namun, baginya suasana malam adalah suasana favoritnya.
Ia bisa melamun, atau menghela nafas berulang kali dan memikirkan banyak hal tentang apa yang ia lalui hari ini.Hah …
Huuuuuhh …Seperti sekarang, Jiyeon sedang berduduk santai setelah melepas jas putih di samping tempat duduknya saat ini. Ia saat ini sedang duduk santai sendiri, di sebuah bangku taman rumah sakit.
Taman ini tidak terlalu gelap, namun tak terang benderang. Ada beberapa lampu dan sebuah kolam dengan air mancur yang dihiasi indahnya lampu-lampu.
Suara air gemercik, cukup menjadi penghibur dan penenang diri di kala Lelah.
Arloji jam yang ia lirik sudah menunjukkan pukul 21.04, dan ia baru saja usai melakukan pekerjaannya yang tertunda sore tadi karena menghadiri rapat bersama direktur rumah sakit tempat ia bekerja saat ini.
“direktur-nim”
Fokus Jungkook terganggu karena seseorang datang memanggil.
Pria Jeon itu hanya berdeham sembari terus mengarahkan pandangannya ke sosok yang sedang duduk sedari tadi di tengah-tengah taman.“Mobil telah siap, anda ingin segera pulang sekarang direktur-nim?’ tanya orang tersebut
“Aku akan membawanya sendiri, pulang saja” kata pria Jeon
“Baik tuan” pamitnya tanpa bertanya lagi“Apa sebenarnya yang terjadi Jiy, bisakah kau datang kepadaku dan menceritakan semua” lirih Jungkook tetap memperhatikan sosok yang masih betah di tempatnya duduk saat ini
Pria Jeon itu beranjak dari tempatnya dan pergi setelah memperhatikan lamat-lamat obyek yang sejak tadi dipandanginya
Pukul 22.40
“Apa-apaan mobil ini, perasaan tadi pagi tidak ada hal aneh, bannya juga baik-baik saja. Kenapa sekarang kempis seperti ini” geram gadis yang baru saja hendak pulang, ia masih di tempat parkir
Ban mobilnya kempis, dan ia tidak tau bagaimana cara untuk memperbaikinya. Wajarlah ia bukan seorang montir, seorang dokter kalian tau.
“Ah, Baekhyun… aku telpon dia”
“Ah, jebal. Baterainya habis. Kenapa aku lupa untuk mengisi daya ini sih. Eotteohge”Park Jiyeon masih berpikir bagaimana caranya ia pulang dan memperbaiki mobilnya yang kempis.
Tiiiiinn …Sorot pancar lampu mobil dari depan menyilaukan pandangan matanya, hingga ia menutupnya. Untuk menghindari cahaya terang yang langsung menyilaukan mata gadis Park itu.
Orang gila mana yang menyorot lampu sengaja seperti ini kepada orang lain, untuk ia tidak ingin mengumpat saat ini. Ia terlalu lelah untuk mengamuk.
Lampu itu perlahan merdup dan seseorang keluar dari dalam mobil,“Jungkook?” tanya gadis park itu pelan, saat memastikan pandangan matanya benar mengenali bahwa di hadapannya adalah sosok direktur rumah sakit tempat ia bekerja
Pria Jeon itu berjalan kearah Jiyeon. Gadis itu hanya diam, dan menunduk sebentar untuk menyapa dengan kaku.
“direktur-nim” sapa Jiyeon
“Apa terjadi masalah Nona Park?” tanya pria jeon itu, saat melihat gadis di depannya dari tadi hanya berdiam di depan mobil dan tidak beranjak untuk mengendarai kendaraannya
Ya, sejak tadi Jungkook di dalam mobil yang berada tepat di depan mobil Jiyeon. Ia sengaja menunggu Jiyeon keluar dari rumah sakit.“Ah, ini … ban saya kempis, saya tidak tau cara memperbaikinya dan … dan saya kehabisan daya handphone sehingga tidak menghubungi siapapun untuk meminta tolong” ucap Jiyeon, sembari dalam hati merutuki dirinya yang masih menunjukkan sikap yang menyebalkan,
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Bunny Season-2
General FictionMeskipun roda terus berputar, namun waktu yang terlewat tidak akan lagi sama seperti yang sudah berlalu. Hidupku, cintaku telah sampai pada titik terendah. Kehampaan dan kehilangan yang telah aku goreskan dalam tinta kisah asmaraku, penyebabnya adal...