Bismillah..
Aciee double up nih ye, mumpung free bisa lah ya author double up tapi kalo udah gak ada notif update an berarti author dalam mode sibuk ya.
mohon dimengerti saja dan selamat membaca
_
Prangg!
Kaca jendela terpecah oleh sebuah batu bata yang entah berasal dari mana hingga mengenai dahi salah satu mahasiswi yang sedang berada diposisi depan karena sedang melakukan presentasi.
Bugh!
"Akh!" rintih-Nya langsung memegangi dahinya yang terluka cukup parah
Prangg, prangg, prangg
Suara pecahan kaca terdengar dimana-mana, kelas mulai dilanda kepanikan dan dengan segera mereka semua berlari keluar kelas.
"Hati-hati, jangan salingmendorong" ujar Melly membantu para pelajarnya untuk menyelamatkan diri
"Woi apa-apaan nih?!"
"Gak mungkin hujan batu kan?"
"Gak mungkin dijajah lagi kan?!"
Dari lantai tiga melly tampak bisa melihat betapa tak terkendalinya keadaan dibawah sana. Para mahasiswa dengan memakai almamater berbeda tampak membuat kerusuhan, aksi pukul memukul antar mahasiswa pun terjadi dan tak bisa melly pungkiri bahwa ini adalah pertama kalinya ia melihat kekacauan sebesar ini dihadapannya. Kerusuhan kian terjadi didepan gedung fakultas, banyak mahasiswi yangmemutuskan untuk menetap didalam gedung tepatnya pada lantai atas yang lebih aman karena kemungkinan tidak bisa membuat mereka dicelakai karena lebih tinggi.
Seseorang yang baru tiba dilantai tiga lantas langsung menarik sebelahtali tas melly yang sengaja tidak ia sandang. Tali tas melly terus ditarik hingga dihadapan anak tangga menuju lantai berikutnya melly pun menahan langkahnya membuat seseorang yang sedari tadi mencoba untuk menjauhkan melly dari sisi yang sekiranya berpotensi membuat mereka terluka akibat lemparan-lemparan para mahasiswa dibawah sana, kini berbalik badan.
"Asgara?" Melly terkaget, tak menyangka bahwa seseorang itu ternyata adalah adik iparnya yang selama ini sangat menjaga jarak dengannya "Kamu kenapa bisa ada disini?" tanya Melly yang tidak pernah tau segala hal tentang gus asgara
"Saya melanjutkan S2 disini" jawab Gus Asgara
"Kamu mahasiswa fakultas ini?" tanya Melly dengan ragu-ragu
Gus asgara terdiam, tidak ingin menjawab pertanyaan melly terkait urusan perkuliahannya lebih dalam.
Melly tersadar, hampir saja ia lupa bahwa mereka juga memegang identitas penting dipesantren. Lantas melly pun menjauhkan diri sejauh mungkin "Kakak mau ke ruang dosen, assalamulaikum" ujar Melly kemudian pergi secepat kilat sebelum ada yang salah paham terhadap mereka berdua
"Waalaikumussalam.."
Dengan hati-hati melly melangkah memasuki ruangan dosen hanya untuk mengambil paperback yang merupakan bekal makan siang yang telah gus azzam siapkan susah payah untuknya. Dengan segera paperback itu melly bawa keluar, ingin kembali ke area aman namun salah seorang mahasiswa yang merupakan dalang dari keributan saat ini datang menghampirinya.
"Lo pasti mahasiswi fakultas ini" ujar-Nya
Melly bertegun, apakah ia harus jujur atau haruskah ia berbohong? Tapi.. bukankah akan sama saja bila melly mengakui diantara keduanya?
Oh astaga, sejak kapan melly menjadi sepenakut ini?!
Lantas melly menampilkan gayapenuh keangkuhan ciri khas seorang nazila amellysyah, menatap dengan tatapanmeremehkan lalu bertanya "Kalian tidak tau malu ya? Datang tiba-tiba ke kampusorang lain dan membuat kekacauan, merusak segalanya secara bergerombolan. Kalauada masalah, seharusnya dibicarakan secara baik-baik dan bukannya malahmengobrak-abrik seperti ini. Kalian memalukan, menyedihkan!" ujar Melly
Mahasiswa itu berdecih, ia mengulurkan tangannya untuk menyentuh lenganmelly namun disaat yang tepat gus asgara datang dan langsung mencengkram tanganmahasiswa pembuat onar itu.
"Jangan pernah coba untuk menyentuh mahasiswi atau bahkan dosen muda dibawah naungan fakultas ini kalau⎼"
"Kalau apa? Lo pikir gue takutsama lo? Jangan mentang-mentang lo pikir lo anak hukum terus gue takut sama lo,kalian semua gak ada apa-apanya. Kalian cuma bedebah sialan yang bisanyamengandalkan segala pasal-pasal, gak ada apa-apanya, bro. Buka mata lo, percumabelajar hukum. Hukum dinegara ini udah mati!" sela Mahasiswa itu kemudianlangsung mendorong gus asgara hingga terjatuh menyentuh lantai
Bugh!
"Astaghfirullah, asgara!" Mellyterkaget, ingin menolong namun bagaimana pun mereka harus bisa menjaga jarak. Tidak ingin disalah pahami oleh orang-orang yang sekiranya melihat mereka
"Woi kampret! Banci lo main dorong-dorongan"
"Cari mati nih cowok, eh pergi gak lo?! Pergi gak?!"
"Bu, sini, bu!! Sini!!"
Siapa sangka ternyata anak didik melly kini datang dengan senjata seadanya, berbekal sapu milik cleaning servis fakultas dan kursi lipat yang dibawa secara bergotong royong.
Gus asgara kembali bangkit,membenarkan kembali penampilannya "Saya gak apa-apa, bu. Ibu pergi aja" ujar Gus Asgara tak ingin ada yang tau bahwa mereka adalah ipar
Melly bergeleng, bagaimana pun ia tidak bisa membiarkan gus asgara terluka dan para mahasiswi itu pun tidak bisa ia abaikan. Lantas melly kembali menatap mahasiswa itu "Sekarang saya minta kamu pergi, pergi lah sebelum saya buktikan bahwa hukum itu belum sepenuhnya mati dinegara ini" ujar Melly dengan tegas
"Woi budeg! Pergi, lo nunggu kita semua geret apa gimana?"
"Mau pergi sendiri atau kita bawa pergi nih?"
Ya ampun, masih saja ada yang sempat-sempatnya modus didalam situasi ini.
__
Oke double up wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Azzamelly
Teen Fiction[ NEW VERSION! ] "Petunjuk tidak bisa dicapai kecuali oleh pengetahuan. Dan arah tujuan yang benar tidak akan bisa dituju kecuali dengan kesabaran" -Nazila Amellysyah - Nazila Amellysyah, seorang dosen hukum yang masih belum selesai dengan kisah ci...