Diam

1 0 0
                                    

Pagi pun tiba, ara sudah bangun dari subuh tadi. Perutnya terasa sangat sakit karena dari pulang sampai malam hari dia hanya mengunci dirinya dikamar tanpa mengisi perutnya terlebih dahulu.

Selama perjalan ke sekolah, ara hanya tertunduk diam sambil berjalan pelan.

Tiba-tiba dari belakang ara mendengar suara motor berjalan mengikutinya. Ara merasa takut, dia semakin mempercepat langkah kakinya sampai setengah berlari.

Motor itu tiba-tiba berhenti dihadapannya yang membuat ara berhenti dan hampir saja jatuh karena tersandung kakinya sendiri. Dengan sigap orang itu turun dari motornya dan menangkap tubuh ara.

Lo gk papa (Tanya orang itu masih menggunakan helm)

A.. ara gk papa (melepasakan tubuhnya dari tangan orang itu dan kembali berjalan cepat)

Tunggu... (cekal orang itu)

Lepasin, ara mau pergi (sentak ara)

Orang itu tidak melepaskan cekalannya, justru dia melepaskan helm yang dipakainya dan membuat ara kaget.

Kk revo..

Ia ra ini kk (jawab revo tersenyu
M)

Kk nakutin ara… ara kira tadi penjahat (ucap ara kesel)

Sorry ra (jawab revo tersenyum)

Ia gk papa kk… tapi kk ngapain disini? Apa kk tinggal di daerah sini juga?

Gk ra (jawab revo)

Jadi kk ngapain disini?
Kk ngikutin ara ya? (Tanya ara lagi)

Mendengar pertanya ara revo hanya mengangguk mengiyakan.

Ikut kk yuk (gndeng revo)

Eh.. mau kemana kk?
Ara kan mau sekolah (tanya ara bingung)

kk anter (jawab revo lagi)

Gk usah kk… ara jalan aja udah biasa kok (tolak ara lembut)

Udah jangan nolak, ntar kamu telat loh kayak kemarin (jawan revo lagi)

Kk tau ara telat dari mana? Perasaan pas telat gk ada siapa-siapa deh kecuali pak satpam (jelas ara)

Itu kk yang minta sama pak satpamnya (jelas revo yang membuat ara kaget tak percaya)

Udah jangan kaget gitu, naik cepet keburu telat (jelas revo)

Mau tak mau ara naik kemotor revo, dia juga tidak mau telat lagi. Biarlah nanti saja dia tanyakan lagi.

Merekapun segera pergj kesekolah.

Skip Sekolah

Teman-teman sudah menunggu ara di depan, ara turun dari motor revo dan mengucapkan terima kasih.

Revo tersenyum dan mengusap rambut ara pelan.

Ara menyusul teman-temanya dan berjalan ke kelas mereka. Begitu juga revo berjalan ke kantin dimana teman-temannya juga sudah ada disana.

Di kelas, ara langsung disidang oleh teman-temannya.

Ara... (panggil amel)

Ka.. ka.. kalian kenapa sih, kok liatin ara kayak gitu, ara kan takut (jelas ara sedikit takut)

Jawab ra, lo kemana kemarin, kenapa tiba-tiba pergi?
Lo gk tau apa kita khawatir sama lo ra, apalagi kita liat abang lo berprilaku kasar sama lo, lo juga gk pernah cerita sama kita apa yang terjadi sama lo ra, lo nganggap kita teman atau enggak sih ra? (Tanya amel mengintimidasi )

Ara yang ditanya kayak gitu hanya diam, tanpa disadari air matanya jatuh begitu saja. Ara tau teman-temannya khawatir sama dia, maka dari itu dia tidak mau menceritakan apa yang terjadi sama dirinya. Dia tidak mau teman-teman semakin khawatir sama dirinya.

RAYHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang