Empat

2 2 0
                                    

Setelah OSIS selesai dengan tugasnya, maka selanjutnya seperti biasa bahasan ghibah bermunculan, dari mulai cara para OSIS memeriksa baju, memeriksa tas sampai ke bawah meja. Tapi kadang yang di geledah selalu lebih cerdas, entah mereka menyembunyikan di bawah kaki, sampe ada yang membuang ke tong sampah. "Wah gila barusan udah degdegan gue hampir aja tuh tong sampah mau di lihat juga untungnya banyak pengalihan,gila gila degdegan nih nyampe dingin tangan" pungkas Renata salah satu anak yang terbilang populer meskipun bukan karena kecantikannya melainkan karena kebadungannya yang sangat melewatu batas, dari mulai pacaran yang terlalu dewasa dan pernah di panggil guru BK gara-gara pasang piercing di lidah. Ayu bergumam dalam hati " kenapa orang kaya dia bisa PD pacaran mengungkapkan perasaan dan malahan sampai kebablasan, ah sudahlah karena dia bukan aku". Kadang menurut Ayu tidak setiap perasaan harus diungkapkan hanya bisa mengagumi tanpa harus ingin memiliki, mungkin karena Ayu terlalu bingung dengan apa yang harus dia lakukan karena orang yang dia sukai sudah memiliki pasangan atau karena dia merasa bukan kriteria perempuan idaman moodbosternya itu. Ayu masih dengan prinsipnya untuk tidak memberitahu orang yang dia suka tentang perasaannya karena ayu pikir lebih baik dipendam saja, tidak lama kemudian jam kedua pun dimulai itu pelajaran kesukaannya yaitu TIK karena sudah pasti praktek ke lab komputer jadi bisa lebih bebas belajar karena memang Ayu sangat menyukai pelajaran ini. Di perjalanan Ayu berpapasan dengan Sintya dia sedang berjalan menuju lorong kelas bersama temannya dan hal yang paling aku benci dia melihat ke arah lantai dua sudah ku duga ada Tria sedang melambaikan tangannya kearah Sintya, "sadar yu sadar lu itu bukan siapa-siapanya, kenapa mesti semarah itu" gumamnya dalam hati sembari mengembalikan moodnya untuk bagus lagi.

Love Life (Kisah Cintaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang