Sepuluh

3 2 0
                                    

Ya, memang benar setelah Ayu bertemu Tria hari-harinya meningkat menjadi penuh energik, dari mulai prestasi yang meningkat setiap semester dan keaktifannya di organisasi juga setiap kegiatan, Ayu jadi sosok anak yang penuh semangat.  "Yu, bentar lagi mulai bimbel mulai males ah. Kali-kali kita mabal yu pulang duluan aja ga usah ikut bimbel" ocehan wulan yang mengkontaminasi pikiran ayu untuk berbuat salah, "mohon maaf ya dek wulan, saya kurang berminat. Coba anda ajak teman yang lain untuk melakukan itu " tolak ayu dengan guyonan. "Yaudah gue mau cari temen baru aja yang asik ga kaya kamu terlalu luruuuuuuussss kaya jalan gang ujung-ujungnya buntu " jawaban wulan yang tak mau kalah. "Lagian aneh-aneh aja ajakannya malah nyuruh mabal segala, heh kalo gue mabal ayah gue apakabar? Bisa di cincang gue kalo nyampe ketauan mabal" jawab ayu mencoba meyakinkan supaya wulan jangan tersinggung atas tolakannya. "Iyeee, sorry lupa gak mikir kesitu" wulan menjawab dengan wajah mendengus.  Ayu memang selalu takut kalau diajak main apalagi mabal oleh teman - temannya. Karena kalau pun ada kerja kelompok pasti akan dikerjakan dan harus dikerjakan di rumahnya karena orang tuanya tidak mengijinkan dalam alasan apapun, untungnya Ayu dikelilingi oleh teman-teman yang mau mengerti setiap alasan dan maksud orang tua nya melarang Ayu banyak berinteraksi diluar rumah terlalu sering apalagi hanya sekedar main-main gak jelas tidak ada unsur belajarnya. Meskipun kadang sesekali Ayu diperbolehkan keluar rumah itupun apabila acaranya mendadak dan memang penting.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 07, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Life (Kisah Cintaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang