Love Life (Kisah Cintaku)

Enam

Setiap hari Ayu selalu melakukan aktiviytas yang sama hanya menunggu tanpa mengungkapkan, hingga suatu hari gosip pun mulai menyebar sampai ke kelas Sintya, ya siapa lagi kalo bukan pacarnya Tria. Setelah jam istirahat ayu seperti biasa pergi ke toilet yang ada di belakang deretan kelas lebih tepatnya di sebrang Tata Usaha sekolah, tiba-tiba setelah pulang dari toilet ada yang memanggilku ya dia Sintya orang yang aku cemburui karena aku tidak bisa berada diposisinya, "Ayu..." Seru nya sembari menghampiriku, aku pun membalikan badan " ada apa memanggilku? " Jawab ku lirih. "Engga, cuma mau tanya aja bener ga yang di omongin anak-anak kalo kamu suka sama Tria?" Jawabnya sambil meraih tanganku. "Emm, engga kamu ga usah dengerin anak-anak mana berani aku suka sama pacar orang" jawab Ayu sambil tersenyum terpaksa, padahal dalam hati dia bergumam "terus kenapa kamu mau ngetawain gue, ngerasa paling berkelas? Yaa gue sadar posisi" dalam hati Ayu sambil menghela nafas. "Kalo pun iya yu, aku gak marah koq karena itukan perasaan kamu siapa yang bisa melarang." Jawab Sintya menenangkan, ya pasti Ayu sudah menyangkanya karena selain cantik Sintya anggun dalam berbahasa juga sangat ramah kepada semua orang pantas saja Tria menyukainya, "emmm engga koq engga beneran. Udah ya aku mau masuk dulu" jawab Ayu tetap tidak mau mengaku. Sambil lari kecil dia bergumam " untung sendirian ke toiletnya kalo sama si wulan udah heboh deh". Sekarang Ayu bengong meratapi dirinya karena ingat omongan Sintya yang mengagetkan tadi "dasar bodoh, kenapa gue suka pacar orang sih, bego...bego.." ucap Ayu pelan mengutuk dirinya sendiri dan tanpa di sadari sahabatnya mendengarnya, "iya, emang elu tuh bego kenapa ga ngaku aja, biar beres masalah hati lu" wulan menyindir dengan nada sinis. Ayu pun melihat wulan dengan sinis karena menurutnya kalo kita suka bukan berarti itu harus jadi milik kita kan, meskipun hanya melihat dari kejauhan dan membuat hati senang itu udah lebih dari cukup. Apalagi Ayu sadar diri siapa dia dan tau porsi, jangan memaksakan.