5. Izin

11 10 1
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 07:00, tapi laki-laki yang semalam tertidur di pinggir ranjang dengan matanya yang terbilang bengkak masih tertidur pulas dengan pigura yang masih ia peluk.

15 menit lagi gerbang sekolah akan di tutup tetapi Althaf seperti tidak ada niatan untuk bangun dari tidurnya.

"KAK ALTHAFF BANGUNN! KAKAK MAU SEKOLAH GA?!" teriak Alyssa yang berusaha membangunkan Althaf. Ingin menerobos masuk tapi pintu kamar dikunci.

Alyssa tau kesalahan apa yang ia perbuat, Althaf mengunci pintu kamarnya karna ia memberi tahu kalau kemarin Azhra datang dan mencari keberadaan kakaknya.

Alyssa tidak tahu kalau hubungan antara Althaf dan Azhra sudah berakhir sejak dua tahun terakhir.

"Kakak kamu belum bangun Saa?" tiba-tiba Mama datang menghampiri Alyssa yang sibuk membangunkan Althaf.

"Belum Ma, apa kak Althaf marah ya sama aku karna aku kasih tau kalau kak Zhyra kemarin datang dan nyariin kakak?" tanya Alyssa.

Mama tersenyum kepada anak gadisnya, Alyssa memang gadis yang polos gadis yang menduduki bangku kelas 2 SMP itu memang selalu bertanya dan meminta maaf duluan walaupun dia tidak salah, Alyssa memang berhati lembut.

"Kakak kamu ga marah kok, mungkin cuma kecapean aja karna kemarin pulangnya maghrib," ucap Mama meyakinkan.

Alyssa hanya menghela nafas lelah, sepertinya setelah pulang sekolah nanti Alyssa harus meminta maaf kepada Althaf.

"Uda sekarang kamu berangkat aja ya, nanti kamu telat. Kakak kamu biar Mama yang telepon wali kelasnya dan bilang kalau kakak kamu sakit," ucap Mama.

Alyssa segera pergi menuju sekolahnya dan Mama berjalan menuju kamarnya untuk menelpon wali kelas Althaf dan bilang kalau Althaf izin.

Di dalam kamar Althaf terbangun karna suara deringan ponsel yang terletak di atas meja nakas, dengan setengah sadar Althaf mengambil ponsel yang berada di atas nakas tersebut.

Althaf menjawab panggilan dengan nyawa yang belum terkumpul sempurna.

"Halo" ucap Althaf serak, mungkin efek bangun tidur atau tadi malam sebelum tidur Althaf yang tanpa sadar menangis.

"Anjir deep voice!" heboh orang di seberang sana.

Althaf melihat siapa yang menelponnya pagi-pagi seperti ini, setelah melihat siapa yang menelponnya Althaf kembali berujar.

"Ada apa?" tanyanya singkat.

"Lo kemana ege, uda jam berapa ini lo sekolah atau ga sih?!" omel Albert di seberang sana.

Althaf melirik jam yang berada di meja nakas seketika matanya melotot ketika mengetahui jam yang menunjukkan pukul 07:20.

"Sialan" ucap Althaf tanpa sadar.

"Dih malah ngumpat, gue tanya lo sekolah apa ga ege"

"Nanti gue telepon lagi" Althaf mematikan sambungan sepihak membuat Albert mengumpat.

"Sialan nih anak"

Althaf menaruh pigura yang semalam ia peluk ketika tidur, Althaf baru menyadari bahwa ia tertidur sambil memeluk pigura yang menampilkan foto dirinya dengan Azhyra.

"Akhh! Kepala gue pusing" lirih Althaf sambil memegang kepalanya.

Bagaimana tidak pusing Althaf tertidur sambil menangis dan hal itu sering terjadi ketika kita tertidur sambil menangis.

Althaf berjalan menuju kamar mandi yang ada di kamarnya dan melaksanakan ritual mandinya, sepertinya hari ini ia akan izin tidak hadir ke sekolah.

Setelah selesai melaksanakan ritual mandinya Althaf berjalan menuju lemari baju dengan handuk yang bertenggar di pinggangnya.

Althaf memilih kaos hitam polos dan celana hitam pendek. Althaf berjalan keluar kamar dan berjalan menuruni tangga dilihatnya sang Mama yang sedang berada di dapur sedang membuat kue.

Sekedar info, Mama Althaf memiliki toko kue yang cukup terkenal dengan kuenya uang enak maka dari itu tidak heran kalau Althaf selalu melihat Mamanya sering berada di dapur untuk membuat beberapa macam kue, kadang Mama juga harus sering bolak-balik ke toko kue karna akhir-akhir ini toko kue ramai.

"Ma..." panggil Althaf membut Mama menoleh dan menatap kearah anaknya.

"Eh, kamu udah bangun Thaf. Mama udah telepon wali kelas kamu kalo kamu hari ini izin ga datang" ucap Mama sambil terus melanjutkan pekerjaannya.

Althaf tidak membalas ucapan sang Mama melainkan berjalan menuju Mama dan mengambil satu potong kue yang sudah matang, Mama yang melihat itu hanya menggeleng kepala melihat kelakuan anaknya itu.

"Enak" gumam Althaf sembari terus mengunyah kue yang berada di mulutnya.

Mama tersenyum melihat tingkah laku Althaf, tiba-tiba terfikir sesuata di kepala Mama dan langsung menanyakannya kepada Althaf.

"Thaf" panggil Mama.

Althaf menoleh dan melihat ke arah Mama. "Kamu marah sama Alyssa?" tanya Mama lembut.

Althaf terdiam. "Buat apa aku marah sama Lysaa?"

"Tentang Azhyra"

"Lupain aja Ma, aku ga mau bahas dia lagi"

Mama memilih diam dan tidak ingin mencari ribut. Setelahnya Mama menyuruh Althaf sarapan karna Althaf belum sarapan.

Althaf mengambil piring untuk sarapan paginya dan berjalan ke arah ruang keluarga untuk menonton televisi.

Apa yang Althaf tonton? Tentu saja dua tuyul botak yang tidak besar-besar.

ALIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang