Bonus Chapter (1)

431 24 0
                                    

Dara POV

Hari ini gue sedang berada di pantai, gue teringat saat gue baca surat terakhir dari Raja tujuh tahun lalu, Raja bilang, kalo fikiran gue lagi mumet gue harus menikmati deru ombak di pinggir pantai, walaupun gue lagi gak ada masalah apapun, rasanya sangat tenang berjalan sendirian dan menikmati waktu sendiri di pinggir pantai.

Bali akhir akhir ini sedang banyak di kunjungi oleh turis asing. Jadi banyak bule bule bertaburan di sini. Pandangan gue yang berfokus ke laut tidak melihat kalau ada batu karang yang berdiri di depan gue, untung ada seorang laki-laki yang tidak sengaja menahan lengan gue supaya gak jatuh.

Laki-laki itu menarik tangan gue, dan berakhir gue jatuh di pelukannya. Gue buru buru menjauh dari tubuhnya. "Makasih udah nolongin". Ucap gue.

"Iya sama sama, lain kali hati hati". Ucap laki laki tersebut. Gue memperhatikan pria tersebut, betapa miripnya pria itu dengan sosok Reno. Iya Reno suami gue, cuma bedanya pria ini memakai kacamata dan gaya rambutnya yang berponi.

"Kalo gitu saya permisi, makasih sekali lagi". Ucap gue dan berjalan meninggalkan pria tersebut. Fikiran gue masih tentang pria yang tadi nolongin gue, benar benar mirip Reno, gue tau Reno punya kembaran. Tapi kan Lino sudah meninggal lama.

Gue mutusin untuk balik ke rumah. Sampai dirumah Lia Lio lagi asik main dengan Liwei, anaknya Kaira dan Lefei. Mereka jadi menikah lima tahun lalu di Bali dan Shanghai.

Gue berasa tua banget udah punya cucu, tapi gue bahagia mempunyai cucu keturunan Tionghoa. Apalagi Lewei sangat mirip dengan Papanya.
Cuma kadang gue kebingungan aja untuk berkomunikasi dengan besan, a.k.a orang tuanya Lefai.

"Mommy...". Teriak Lio nyamperin gue. "Hi sayang". Ucap gue. "Mommy Mommy sini deh, liat ini siapa Mommy? Kok Lio sama Lia gak ada? Kak Kaira juga gak ada, Kakak ini siapa Mommy?". Tanya Lio menarik tangan gue untuk melihat album foto yang menampakan foto gue, Reno dan Raja waktu kita ke Bali zoo.

Gue tersenyum. "Kakak ini namanya Raja, abangnya Lio". Ucap gue.

"Abangnya Lio? Tapi kok Lio gak pernah liat dia ada di rumah ini Mommy?". Ucap Lio polos.

"Abang Raja ini sekarang udah pindah, rumahnya abang Raja sekarang bukan disini sayang". Ucap gue.

"Rumahnya dimana Mommy? Lio mau ketemu abang Raja, Lio mau main sama abang Raja". Ucap Lio.

Gue tersenyum, namun hati gue sedikit tergores mendengar perkataan Lio kalau dia pengen main sama Raja.
"Lio... Abang Raja rumahnya ada di surga sayang, Lio udah gak bisa main sama abang Raja, karena abang Raja lagi tidur". Ucap gue berusaha menjelaskan.

"Surga itu apa Mommy?". Tanya Lio yang masih penasaran. "Surga itu... Tempat yang indah sekali, kalau ada seseorang yang meninggal dunia dia akan di tempatkan di surga sayang, sama seperti Abang Raja.. abang Raja sudah bahagia si surga sana, ditempat yang sangat indah". Ucap gue.

"Lio mau main sama abang Raja di surga". Ucap Lio polos. "Gak bisa sayang, surga itu jauh sekali.. Mommy aja gak bisa untuk pergi kesana". Ucap gue.

"Tapi Mommy... Kasian dong abang Raja sendirian disana". Ucap Lio. "Abang Raja gak sendirian sayang, abang Raja ditemani sama Aunty Karin, adiknya Mommy". Ucap gue. "Aunty Karin? Yang mirip Mommy itu?". Ucap Lio. "Iya sayang". Ucap gue.

🍀🍀

Hari sudah malam, Lia Lio sudah tidur di kamarnya, Kaira, Lefai dan Lewei sudah pulang, gue lagi tiduran di kasur menunggu suami tercinta pulang. Gue tiba tiba kepikiran tentang cowo yang tadi siang nolongin gue di pantai.

Dia bener bener mirip Reno, entah kebetulan atau ada hubungannya sama Reno, gue akan tanya ke Reno setelah dia pulang.

Gak lama kemudian, Reno masuk kamar menaruh tasnya di kursi kamar, membuka suit dan dasi nya.

"Tumben belum tidur Dar?". Tanya Reno yang melihat gue belum tidur padahal hari sudah mulai larut.

"Ada yang mau aku omongin sama kamu Ren". Ucap gue bangkit dari tidur dan duduk di atas kasur. "Hmm? Ngomong apa?". Tanya Reno dan duduk di pinggir kasur dekat gue.

"Tadi siang kan aku ke pantai, sendirian sih sekalian belanja ke minimarket, terus aku gak sengaja ketemu cowo, dia nolongin aku yang hampir jatuh". Ucap gue. "Hmm terus?". Tanya Reno yang menunggu kelanjutan cerita gue.

"Tapi Ren... Dia mirip banget sama kamu". Ucap gue. "Hmm masa sih? Masih gantengan aku tapi kan?". Tanya Reno yang ke pedean.

"Aduh dia malah adu kegantengan, ih Reno serius aku". Ucap gue. "Hahaha iya iya, kamu kan tau Dar kalau kembaran aku cuma Lino dan dia juga udah almarhum". Ucapnya.

"Iya i know Ren, mangkanya itu aku bingung, kok bisa mirip banget sama kamu.. cuma bedanya di pake kacamata". Ucap gue.

"Dia pake kacamata?". Tanya Reno yang kaget. "Iya Ren, rambutnya beda deh dari kamu, di kedepanin gini". Ucap gue sambil merapikan rambut Reno seperti laki laki yang gue temuin.

"Jangan jangan Rudi". Ucapnya. "Hah? Rudi? Dia siapa?". Tanya gue. "Besok ikut aku ya ketemu sama si Rudi ini, nanti aku kenalin ke kamu". Ucap Reno tiba tiba mengecup kening gue setelah itu berjalan ke kamar mandi.

Besok paginya, gue udah selesai membuat sarapan di dapur. Lia Lio sudah rapih dengan pakaian seragam sekolahnya, Reno juga sudah rapih dengan setelan jas nya.

Gue menghidangkan makanan di meja makan untuk mereka sarapan. Gue duduk di samping kursinya Reno.

"Dar... Nanti kamu siap siap, abis nganterin anak anak ke sekolah, kita langsung jalan ketemu sama Rudi". Ucapnya. "Okey, aku siap siap dulu ya". Ucap gue dan meninggalkan mereka.

Gue udah siap dengan pakaian yang cukup formal, Reno melajukan mobilnya ke arah sekolah Lia Lio, setelah mengantarkan mereka, gue dan Reno bergegas untuk ketemu sama pria bernama Rudi tersebut.

Jujur gue sangat penasaran siapa Rudi itu, sampai Reno mau mengenalinya ke gue, biasanya kalau rekan bisnisnya gak akan sampai di kenalin ke gue, tapi kayanya ini bukan rekan bisnisnya Reno.

Gue dan Reno sampai, ternyata kita akan ketemuan di kantornya Reno, kita langsung menuju ke ruang meeting, sampai di sana sudah ada dua orang yang gue liat kayanya mereka pasangan.

"Selamat Pagi". Sapa Reno saat masuk ke ruangan. "Pagi Pak Reno". Ucap pria tersebut. "Oh iya kenalin ini Dara, istri saya... Dan Dara kenalin, ini Sasya dan Rudi". Ucap Reno.

"Hi.. Saya Dara". Ucap gue dan di balas salaman sama dua orang tersebut. Gue bener bener kaget saat melihat wajah Rudi, dia benar benar mirip banget sama Reno.

"Hmm Ren... Rudi ini siapa kamu?". Tanya gue ke Reno. "Rudi ini adalah anaknya Lino". Ucap Reno yang bikin gue makin kaget. Karena setau gue anaknya Lino hanya Chalsy.

"Bu-bukannya anaknya Lino cuma Chalsy?". Tanya gue.

🍀🍀

See you in the next bonus chapter
Byee..

RENO [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang