Bonus Chapter (2)

528 26 0
                                    

Dara POV

"Bu-bukannya anaknya Lino cuma Chalsy?". Tanya gue.

"Aku juga baru tau beberapa bulan lalu Dar, ternyata Lino dan Rani mempunyai anak pertama mereka, dan di titipin di panti asuhan". Ucap Reno.

"Nah terus? Chalsy?". Tanya gue bingung. "Chalsy anak keduanya Lino dan Rani, tapi... Saat itu Rani sudah gak mau sama Lino dan memanfaatkan kehamilannya untuk bisa menikah sama Jiro". Jelasnya.

"Jahat banget sih Rani, Rudi... Kamu tau kan kalau orang tuamu sudah gak ada?". Tanya gue ke Rudi. "Sudah tau Bu... Saya juga sudah mengikhlaskan semua perlakuan Papa dan Mama saya terhadap saya". Ucap Rudi.

"Terus Sasya ini siapa kamu?". Tanya gue. "Oh iya hampir lupa, Sasya ini pacar saya Bu". Ucapnya. Dan Sasya hanya tersenyum.

"Panggilnya gak usah Bu sama Pak, kamu ini keponakan saya, panggil aja tante sama om". Ucap Reno. "Baik om, tante". Ucapnya.

"Yaudah mulai besok kamu kerja di perusahaan saya". Ucap Reno. "Makasih banyak om". Ucapnya.

"Jangan sungkan juga, kalo ada apa apa bilang ke kita atau mampir aja ke rumah, kita ini saudara kamu". Ucap Dara. "Makasih tante dan om sudah menyambut saya hangat". Ucapnya.

🍀🍀

Keesokan harinya, gue lagi berada di rumah Ayah dan Bunda Lester, iya rumah gue dulu yang sekarang sudah menjadi rumah Ayah dan Bunda.

Hari ini keluarga Lester semua akan berkumpul termasuk Bang Jo, Winda dan anak anaknya. Rumah Ayah lagi rame banget hari ini, karena cucu cucunya sedang berkumpul.

Anak anak lagi pada main di taman belakang rumah, karena di buatkan Playground kecil sama Ayah buat cucu cucunya main disana.

Gue, Winda, dan Bunda sedang duduk di meja makan, sambil memakan kue yang Bunda bikin sendiri.

"Gak nyangka Bunda sudah punya cicit". Celetuk Bunda. "Iya.. apalagi Dara Bun, gak nyangka udah punya cucu.. padahal masih muda gini loh". Ucap gue.

"Bentar lagi aku nih nyusul Dara". Ucap Winda. "Lah iya si Chalsy mana? Gak ikut?". Tanya Bunda. "Katanya nyusul Bun, mau ajak pacarnya". Ucap Winda.

"Widih bakal punya mantu nih haha". Ucap gue. "Iya dong, orang Jepang lagi". Ucap Winda. "HAH!!!?".

"Hahaha kenapa sih Bunda sama Dara kagetnya bisa kompak gitu". Ucap Winda. "Bunda kaget aja, cucu cucu bunda pasangannya orang luar semua nih?". Ucap Bunda. "Ya namanya tinggal di Bali bun, kecantolnya sama turis haha". Ucap gue.

"Gak sekalian aja nanti si Ratu pacarnya orang Korea". Ucap Bunda. "Ih Bunda, masih lama Ratu mah.. Masih SMA sekolah dulu lah jangan pacaran". Ucap Winda. "Ah kamu kaya gak pernah muda aja Win, Haha". Ucap Gue.

"Iya bener, kamu juga dulu suka di anter jemput sama pacarmu kalo main sama Karin dirumah Bunda". Ucap Bunda. "Huss Bunda ah jangan di ingatkan itu masa masa masih nakal nakalnya". Ucap Winda.

Seperti itulah kurang lebih perbincangan ibu ibu.

Disisi lain.. ada Ayah, Reno dan Bang Jo yang tengah ngopi di teras rumah.

"Jiro gak kesini tah?". Tanya Ayah. "Katanya kesini kok cuma agak telat, di cafe lagi rame". Ucap Reno. "Oh gitu..".

"Kamu gimana Jo, aman di Singapure?". Tanya Ayah tentang perusahaannya di Singapura yang sedang diurus sama Bang Jo.

RENO [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang