Part 12

60 10 5
                                    


Neysha menunduk dan memejamkan matanya sejenak, ia memantapkan diri untuk meninggalkan negara ini dengan hati yang berusaha ia sembuhkan karena harapan yang terlalu tinggi.

"Neysha!"

Neysha dengan cepat menaikan pandangannya, ia mencari arah datanya suara itu.

"Kaneysha!"

Neysha menoleh ke arah suara yang semakin jelas ia dengar, dan membelalakan matanya.

"Blane?!"

Blane berdiri dengan nafas terengah-engah di hadapannya, "Untung saja aku datang tepat waktu."

"Bagaimana kau tahu kalau aku berangkat sekarang?" tanya Neysha masih dengan tatapan shocknya. Ia sangat tidak menyangka Blane akan datang saat ini.

"Apakah itu penting? Yang penting aku sampai di waktu yang tepat."

"Aku-hmm apa ada yang ingin kau sampaikan padaku?" tanya Neysha pelan. Ia masih bertanya-tanya jika memang tidak ada sesuatu yang ingin Blane katakan kenapa pria itu repot-repot lari-larian menyusulnya ke bandara.

"Hmm, tentang apa yang kau katakan kemarin, kau serius?"

Dahi Neysha mengernyit, "Huh? Tentang yang mana?"

Blane menggigit bibir bawahnya, ia menata sekitarnya lalu menarik pergelangan tangan Neysha untuk menjauh dari yang lainnya. Sementara Neysha menatap Blane dengan bingung walau ia tetap mengikuti langkah lelaki itu.

"Eh?! kalian mau kemana?" tanya Tante Veena bingung.

"Kami hanya akan mengobrol sebentar." jawab Blane.

Setelah dirasa sudah agak jauh dari Mariel dan yang lainnya, yang tentu saja ikut bingung menatap mereka, Blane menghela napas dan menatap Neysha, "Itu, maksudku tentang yang kau bilang kau menyukaiku, apakah kau serius?"

Neysha masih terdiam tetapi telinganya memerah karena malu mengingat seberapa beraninya dirinya kemarin menyatakan perasaanya pada Blane.

"Karena kau tahu, jika memang itu hanya bercanda, menurutku itu sama sekali tidak lucu." lanjut Blane.

Neysha berdeham untuk mengurangi rasa malunya, "Ak-aku tidak bercanda soal itu," jawab Neysha pelan.

"Aku benar-benar serius." lanjutnya. Blane terdiam menatap Neysha lamat-lamat.

"Tapi aku tidak memaksamu untuk membalas perasaanmu kok karena aku memang sudah tahu kau tidak akan mungkin menyukaimu." ucap Neysha lagi buru-buru karena ia takut semakin membebani Blane dengan perasaannya.

Blane tersenyum kecil, "Memangnya aku bilang apa? Aku bahkan belum mengatakan apa-apa padamu, kenapa kau terlihat panik?"

Neysha langsung salah tingkah mendengarnya, "Eh, maksudku itu- hmm, aku takut kau jadi merasa tidak nyaman karena aku mengatakan hal itu. Ya pokoknya begitu lah." ucapnya kikuk. Ya Tuhan, ini benar- benar situasi paling canggung selama mereka mengenal satu sama lain.

"Ya Tuhan, aku tidak tahu ternyata kau sangat menggemaskan," celetuk Blane gemas melihat tingkah Neysha. Sementara wajah gadis itu semakin memerah.

"Bi-bisakah kau mengatakan inti yang ingin kau bicarakan? Aku tidak punya waktu banyak lagi, aku harus masuk."

"Ah iya, maaf. Tentang hal itu, menurutmu ah bukan- maksudku apa kau ingin mencobanya denganku?" ucap Blane pelan. Sebenarnya dari tadi ia juga gugup maka dari itu ia sedikit mengecoh gadis di hadapannya ini.

"Maksudmu? Aku tidak mengerti. Aku mohon katakan dengan jelas Blane, aku tidak pandai menerka-nerka."

Blane membasahi bibirnya dengan gugup, "Itu- aku tidak yakin pasti perasaanku padamu karena aku juga yakin kau tahu tentang aku kan maka dari itu apa kau ingin mencoba memulai hubungan denganku?"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 03, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My Cool Beauty Influencer (Slow Update)Where stories live. Discover now