Part 3

690 55 1
                                    

Itu memang dia. Orang yang disebut-sebut sebagai Blanny adalah pria yang aku lihat saat di kafe. Pria yang sudah membuat jantungku berlomba. Dan ternyata dia seorang beauty influencer ?! BEAUTY INFLUENCER! Aku mematung menatapnya yang sedang berada diatas panggung. Ini membuatku sangat syok. Aku menatap wajah tampannya yang tertutupi lapisan makeup. Ini sedikit menyentil hatiku, rasanya terasa sedikit perih. Tubuhku sudah terasa lemas, rasanya aku ingin cepat-cepat keluar dari ruangan ini. Aku tidak tahan melihatnya.

Mariel menyenggol lenganku
"Lo kenapa deh? Bengong ngelihatin tuh laki dempulan?" Bisik Mariel

Aku menatapnya kosong membuat Mariel kebingungan.
"Gue gak papa kok." jawabku pelan.

Terdengar tepuk tangan yang riuh, pria itu dan dua temannya turun dari panggung. Mereka berjalan ke arah meja kami. Ya Tuhan, kuatkanlah aku!

"Kalian hebat!" Seru Claire

"Ya, sangat menakjubkan." Tante Veena membenarkan. Mereka tersenyum lebar, sementara aku hanya memandang mereka datar.

"Haha, kalian sangat berlebihan. Tapi terimakasih atas pujiannya."'jawab Blanny. Tak sengaja ia melihat ke arahku, dahinya sedikit berkerut menatap wajahku.

"Maaf, apakah kita pernah bertemu? Sepertinya aku pernah melihatmu" tanya menatapku

Apa dia mengingatku?!

Aku berdehem dan tersenyum ke arahnya "Sepertinya tidak, ini pertama kalinya kita bertemu."

Kerutan di dahinya menambah, ia terlihat sedang mengingat sesuatu. Kemudian ia mengangguk lalu tersenyum kearahku.

"Mungkin aku salah lihat, kenalkan namaku Blanny." ucapnya mengulurkan tangan kanannya mengajak bersalaman. Aku menerima ulurannya "Aku Neysha, senang bertemu denganmu."

Blanny mengangguk dan masih tersenyum. Kedua temannya juga mengajak berkenalan denganku dan Mariel. Blanny mengambil duduk di dekat Darby, sementara Elle dan Sally di samping Cath. Terlihat Blanny berbincang dengan Darby dan Claire, Mariel berbicara dengan Sally, sementara aku hanya duduk diam mengamati sekitar ruangan.

"Jadi kalian keponakan Veena?" Tanya Blanny tiba-tiba.
"Iya."'aku mengangguk
"Kau terlihat sakit, apakah kau baik-baik saja? Dari tadi kau hanya diam." Tanya Darby menatapku cemas.

'Aku hanya ingin keluar!' Batinku berteriak

"Aku tidak apa-apa, Darby. Jangan khawatir." ucapku tersenyum. Aku memalingkan muka saat melihat pandangan menyelidik Mariel.

*
Aku sangat bersyukur karena kami dalam perjalanan pulang menuju apartement.
Aku menyandarkan kepala dan memejamkan mataku.
"Lo gak papakan, Nes? Dari tadi lo cuma diem mulu." tanya Mariel.

"Iya, kamu sakit sayang?" Tanya Tante Veena sambil masih fokus ke jalanan.

"Aku gak papa kok, Tante, Mar. Cuma sedikit pusing." iya, pusing memikirkan kejadian yang membuatku jantungan.

Terdengar pesan masuk dari ponselku, segera aku membukanya. Pesan dari Mariel

'Gue tahu lo pasti ada apa-apa. Sampai di apartmen lo harus cerita'

Aku memandang Mariel dari belakang. Aku memang tidak pintar berbohong di depannya. Aku hanya menghela napas berat dan memejamkan mata lagi guna mengusir rasa pusing yang menyerang.

*
Sesampai di apartemen milik Tante Veena, Mariel langsung menyambar tanganku cepat-cepat.

"Kita ke kamar duluan ya, Tante."'ucap Mariel singkat. Tante Veena mengangguk dengan tatapan bingung.

My Cool Beauty Influencer (Slow Update)Where stories live. Discover now