With the Kiss I Die
Winter
&
Karina
-winrina-~***~
"Sekarang kau tidak punya pilihan lagi" Siwon berdiri di dekat pintu yang menghubungkan antara ruang santai dengan balkon rumahnya. Pintu itu sedikit terbuka, membuat angin yang bertiup lambat masuk secara perlahan.
"Kau selalu berlebihan Siwon"
"Tidak. Aku hanya khawatir jika dia akan memberitahu orang-orang tentang siapa kau yang sebenarnya" pria itu membalikkan badan, menatap pada Winter yang tampak berbaring santai di atas sofa dengan sebuah buku di tangannya.
Rumah ini milik Siwon. Tapi bagi Winter, rumah ini adalah rumah kedua baginya setelah kastil miliknya yang terletak di atas bukit sana- tak begitu jauh dari tempat ini.
Winter lebih senang berada di kastil. Tapi pada kenyataannya ia lebih sering berada di rumah ini. Siwon melarangnya tinggal seorang diri, terlebih ada bahaya yang selalu mengintainya.
Winter menurut bukan tanpa alasan. Siwon sangat baik padanya. Pria itu selalu merawat dan menolongnya, bahkan memberinya makan secara cuma-cuma. Siwon juga membangunkan jalan yang menghubungkan antara rumah ini dengan kastil miliknya.
"Memangnya siapa yang akan percaya padanya?"
"Siapa saja. Ketika dia memiliki bukti yang kuat untuk membuat orang-orang percaya, maka kau berada dalam bahaya"
"Tapi kenyataannya dia tak memiliki apapun, dan aku rasa dia juga tak memiliki siapapun"
Memang sangat sulit menasehati seorang gadis keras kepala. "Bagaiamana kau tahu?"
"Kau meragukan intuisiku?"
Siwon menghela nafas keras.
"Haish, kau memang selalu tidak mempercayaiku" keluh Winter, lalu menutup bukunya.
"Minjeong..."
"Jika aku harus membunuh seseorang, maka aku akan melakukannya pada seseorang yang memang pantas mendapatkannya" potong Winter. Ia merubah posisinya. Kini gadis itu duduk di atas sofa dengan menatap pada Siwon yang juga tengah menatapnya lekat.
"Winter. Ini aku, Karina" Winter dan Siwon sama-sama mengarahkan matanya ke arah pintu depan. Karina datang secara tiba-tiba, dan kini sudah berdiri di depan sana.
~***~
"Kau seharusnya tidak kembali. Terlebih hanya untuk menemuiku dengan sengaja seperti ini" sebal Winter. Ia sebenarnya marah. Jadi ia memunggungi gadis itu dan menahan diri agar tidak berteriak keras tepat di depan wajah Karina.
"Kalau begitu, seharusnya kau tidak menyelamatkanku kemarin malam"
Winter tersenyum sinis. "Jika kau ingin tahu, menyelamatkanmu adalah sebuah kesalahan yang tak bisa aku perbaiki dengan mudah"
Kali ini Karina dibuat terkejut.
"Pergilah, kau tidak aman disini" perintah Winter, ia juga kembali memperingati.
"Tapi aku merasa aman"
Dengan cepat Winter membalikkan badan. Ia berjalan mendekat. Lantas berdiri tepat di depan Karina dan memandangi gadis itu dengan lekat.
"Aku rasa apa yang kau katakan itu tidak ada benarnya"
Karina menggeleng dengan cepat, tidak menyetujui apa yang baru saja diucapkan oleh Winter.

KAMU SEDANG MEMBACA
With The Kiss I Die -winrina-
FanficIni tentang seorang gadis penghisap darah, yang selalu terperangkap dalam kisah tragis. Short story, -winrina- ©2022 penpanda_