⁶•

538 66 3
                                    

With the Kiss I Die

Winter
&
Karina
-winrina-

~***~

Yuk klik dulu tanda bintangnya sebelum baca 😉

~***~

“Waktu habis” Karina berucap lirik. Suaranya terdengar begitu sedih, bahkan sampai membuat Winter sesak mendengarnya.

Hari sudah tak lagi cerah, matahari telah tenggelam di ufuk timur dan keadaan luar pasti gelap gulita. Karina masih berada dalam pelukan Winter, kepalanya menindihi lengan gadis itu sebagai bantal. Ia sedikit mendongak, menatap lekat pada Winter yang megusap punggungnya pelan.

“Ayo melarikan diri bersama”

Karina jelas terkejut. “Apa yang kau katakan?”

“Aku tidak peduli jika kita hanya punya waktu satu bulan, satu minggu, atau bahkan mungkin hanya satu hari. Aku benar-benar tidak peduli” Winter ikut menatap penuh. “Setidaknya kita akan tetap bersama selama sisa waktu itu”

“Tapi bagaimana dengan pangeran Lee?”

Winter membelai pipi Karina dengan jari-jari tangannya, lantas seutas senyum manis terukir di wajahnya. “Kau tahu, aku pernah bermimpi jika ketika meninggal dia berubah menjadi bintang dan berada di atas nirvana agar semua orang bisa mengaguminya. Aku sadar saat ini dia tidak ada di tanah, tapi berada di atas sana. Dan kurasa dia membawaku padamu” Winter mendekatkan wajahnya, sedikit menarik Karina untuk mencuri satu ciuman ringan di bibir gadis itu.

“Agar aku bisa bahagia sekali lagi” lanjutnya setelah ciuman itu berakhir.

Karina tersenyum, justru kembali mendekatkan wajahnya untuk sebuah ciuman sekali lagi. Mereka kembali menyesap bibir satu sama lain dengan cara yang lebih manis.

~***~

Dengan menyeret satu koper yang dipenuhi dengan pakaian, Karina baru saja keluar dari pintu rumah sewaannya. Ia siap untuk pergi kemanapun Winter akan membawanya, dengan senang hati ia akan mengikuti.

Kakinya terus melangkah pelan dan menjauhi tempat itu. Tapi rasanya ada yang aneh, ia merasa seseorang tengah membuntutinya dan terus mengawasi pergerakannya.

Tak ada siapapun ketika ia menghentikan langkah dan menoleh ke belakang. Tempat ini begitu sepi, namun perasaan terancam dan dimata-matai begitu jelas di dalam hatinya. Dan ketika ia kembali menoleh kedepan…

“Aaa…” Karina menjerit keras.

~***~

Winter berjalan dengan langkah cepat dan lebar. Perasaannya tidak enak, untuk itu ia begitu terburu-buru. Dan Karina belum juga muncul di tempat dimana mereka membuat janji, itu membuatnya begitu khawatir.

Langkahnya berhenti tepat didepan pintu rumah sewaan Karina. Seketika ia menunduk, terpaku pada sebuah kamera yang tergeletak begitu saja di samping kaki kanannya. Ia tahu kamera itu milik Karina, tapi yang tidak ia mengerti mengapa benda itu tergeletak disana.

Jika kamera itu jatuh secara tak sengaja, maka sudah pasti Karina akan mencarinya dengan segera. Jelas ini sangat aneh. Lantas ia memejamkan mata, memusatkan otaknya untuk berkonsentrasi secara penuh. Dan benar, ada bau yang tidak biasa.

Itu vampir.

Winter tahu bau ini milik siapa. Pria itu memang selalu membuat masalah dan membuatnya muak.

With The Kiss I Die -winrina-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang