Bab 14🔞

910 17 6
                                    

Sesampainya di kamar, Seokjin menurunkan Ji Won di depan ranjang. Keadaan menjadi hening kala keduanya hanya saling menatap malu. Tangan Ji Won yang masih bergantung pada leher Seokjin, perlahan mengelus surai calon suaminya itu.

"Terimakasih," ucapnya memecahkan keheningan.

"Untuk apa sayang?" Seokjin menyatukan dahinya dengan Ji Won. Kedua tangannya bertengger pada pinggul Ji Won.

"Karna kau sudah memilihku diantara ratusan ribu perempuan disekitarmu, termasuk fansmu."

Seokjin tersenyum manis, "meskipun mereka sama pentingnya denganmu, namun mereka tidak dapat mencuri hatiku sepertimu. Mereka akan terus menjadi penggemarku, sedangkan kau akan menjadi masa depanku dan ibu dari anak-anakku."

Ji Won yang mendengarnya meneteskan air mata.

"Heyy.. gwenchana?" Seokjin mengusap air mata Ji Won dengan terlewat lembut.

"Anniy, aku hanya begitu bahagia karna sudah bertemu denganmu."

"Aku pun sama sayang. Terimakasih juga sudah mau bertahan sejauh ini untukku," Ji Won tersenyum dibuatnya.

Seokjin memeluk Ji Won erat, menyalurkan rasa cinta dan bahagianya malam ini. Keduanya larut dalam suasana hingga Seokjin yang perlahan mendekat, mengikis jarak diantara keduanya. Menyesap bibir Ji Won dengan lembut. Membawanya mendekati ranjang.

Kecupan itu perlahan bergeser ketelinga, dikecupnya daun telinga Ji Won memberikan sensasi aneh pada perut Ji Won seperti terdapat puluhan kupu-kupu didalamnya.

Perlahan Seokjin membaringkan Ji Won diatas ranjang. Ia mengecup kening Ji Won.

"Saranghae," Ucap Seokjin lembut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Saranghae," Ucap Seokjin lembut.

"Naddo sarange," Ji Won meneteskan air mata.

Dikecupnya tetesan air mata itu oleh Seokjin. Kecupan yang beralih pada bibir ranum Ji Won, disesapnya lembut namun menuntut balasan. Ji Won mengalungkan tangannya pada leher Seokjin. Cukup lama keduanya bertukar saliva, menjelajahi deretan gigi dengan lidah hingga keduanya kehabisan oksigen.

Hah!

Hela napas kasar keduanya.

Hela napas kasar keduanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang