Ruangan yang besar datang menyambut Sonas saat dia memasuki balai kota. Tampilan interior balai kota itu tidaklah lebih rendah daripada eksteriornya bahkan dapat dikatakan sedikit lebih baik.
Daripada disebut lobi, ruang masuk balai kota tersebut terlihat lebih seperti museum. Banyak benda-benda dipajangkan seperti : vas bunga, pahatan patung, zirah-zirah baja, lukisan dan lain-lain.
Sonas menjelajahi hampir segala sudut yang ada di ruangan itu dan menyentuh segala benda yang bisa dia sentuh dan seperti yang dia pikirkan semuanya yang ada di sini adalah barang dengan kualitas tertinggi.
Pada saat Sonas mencoba untuk menyentuh vas bunga yang terlihat mahal itu, dia menyentuhnya terlalu keras sehingga vas tersebut jatuh.
Wajah Sonas yang sudah putih langsung terasa bertambah putih ketika dia melihat vas yang sedang terjun bebas seperti seorang skydiver yang baru jatuh dari pesawat.
Seperti telah tertanam ke dalam tubuhnya, Sonas langsung meloncat ke depan karena naluri dan mengulurkan kedua tangannya ke depan.
[Pang!!!]
Melihat kepingan-kepingan tersebut berceceran di lantai membuat semua warna hilang dari tubuh Sonas.
Sonas dengan cemas memeriksa sekelilingnya secepat yang dia bisa.
Kiri ke kanan. Tidak ada sosok yang menyerupai orang.
Kemudian dia memandang ke belakangnya dan saat melihat sosok seperti manusia ada di belakangnya ketakutan terlukis dengan jelas di wajah Sonas tetapi dia menemukan bahwa kekhawatirannya itu sia-sia karena itu hanyalah Allen.
Melihat tidak ada penghancuran yang akan terjadi, Sonas menghela napas dengan penuh lega.
Tapi tak lama setelah itu, dia mengingat bahwa orang yang dikhawatirkannya tidak ada di sini membuat dia menghela napas lega tapi di sisi lain ketidakadaannya orang itu di sini membuat Sonas sedikit merasa pahit.
Allen yang sedari tadi hanya menjadi penonton merasa kebingungan melihat perubahan hati Sonas yang datang tiba-tiba seperti hati seorang wanita.
Allen berpikir untuk sesaat sebelum melihat vas yang telah pecah berkeping-keping dan mengingat Sonas yang ketakutan saat vas tersebut jatuh membuat Allen teringat dengan sebuah ingatan yang tersimpan jauh dalam kepalanya.
Hari itu dua orang, ibu dan anak kecil, masuk ke dalam gereja tak jauh dari tempat dia tinggal tetapi karena anak kecil itu terlalu nakal, dia memecahkan vas bunga dan oh Tuhan, hasilnya mengerikan.
Ibunya dengan mengancam (MENACINGLY) berdiri di belakangnya sambil tersenyum.
Tetapi semua orang dengan akal budi dan kepintaran dapat tau bahwa matanya sama sekali tidak tersenyum.
Bahkan Allen yang sedang duduk dengan diam di sana berdoa dalam hatinya untuk kesejahteraan anak kecil tersebut.
Dan ternyata anak kecil itu tinggal tidak jauh dari tempat Allen dan teriakan minta tolongnya terdengar ke seluruh penjuru daerah sekitarnya.
Mengingat kengerian yang terlukis di wajah anak kecil tersebut yang identik dengan yang ada di wajah Sonas membuat Allen terkikik.
Allen tersenyum (?) dan perlahan mendekati Sonas dan berkata, "Kau benar-benar bukan dari sini, bukankah begitu, Tuan?"
Sonas tersentak dan menyadari bahwa Allen telah berada tidak jauh di sampingnya.
Sonas diam untuk sesaat sebelum menjawab Allen.
"Ya..."
Allen berjalan melewati Sonas, menuju ke kepingan vas yang dijatuhkan Sonas dan kemudian dia menunduk dan mengambil salah satu kepingan tersebut dan dengan tawa kecil dia berkata,
KAMU SEDANG MEMBACA
I Believe There's A Little Misunderstanding Here (Bakal direwrite kayaknya)
PertualanganSonas yang baru saja disuruh (ditendang) keluar dari rumah oleh orang tuanya untuk membeli barang tiba-tiba terlempar ke tempat yang asing. Tanah yang kosong akan kehidupan ditambah dengan kabut tipis yang menghalangi penglihatan sejauh mana mata me...