Bab 16

3.1K 147 15
                                    

Ruang makan~

Sasuke yang menggendong sakura ke ruang makan pun sudah sampai dan mendudukkan sakura di kursi meja makan.

Lalu ia menyiapkan makanan sakura dan meletakkan piring sakura di hadapan sakura.

"Terima kasih"

Sasuke yang mendengar itupun tentunya sangat senang dan antusias.

"Sama-sama sayang.. Makan yang banyak ya" ucap sasuke mengelus dan mencium puncak kepala sakura.

Sakura mengangguk.

Sasuke pun mengisi piringnya dengan makanan dan membuatnya di hadapannya.

"Itadakimasu" ucap sasuke.

"..."

Lalu sakura makan dengan tenang dan sasuke yang tak henti-hentinya memperhatikan sakura makan dengan dirinya yang mengunyah makanan.

"Sayang? Kapan akan mengenalkanku pada temanmu, hm?" tanya sasuke tiba-tiba.

"Nanti"

"Ini sudah 1 semester sayang.. Aku penasaran nih"

"..." sakura hanya melihat.

"Hm? Kapan sayang?"

"Dia akan terganggu dan tak nyaman jika aku mengenalkannya denganmu maupun teman-teman" ucap sakura pelan.

"Kok terganggu sayang? Kan gapapa kita bisa mengenalnya lebih dekat"

"Iya nanti aku beritahu"

"Emang sifatnya bagaimana sayang?"

"Yang penting dia baik dan aku sangat suka dengannya"

"Benarkah? Ah aku sangat ingin mengenal teman istriku ini" ucap sasuke antusias tanpa tau bila teman sakura adalah lelaki.

Sakura mengangguk.

Mereka pun makan dengan sasuke yang senantiasa berbicara untuk mengisi kekosongan.

Di kampus~

Sakura dan utakata yang semakin dekat pun tak jarang selalu ketemu tiba-tiba bahkan utakata sendiri memiliki perasaan cinta pada sakura.

Berbeda dengan sakura yang merasa bahwa ia mencintai sasuke menjadikannya tidak peka terhadap perhatian lebih utakata.

Di perpustakanan kedokteran~

"Hei, serius banget baca bukunya" ucap utakata melihat sakura yang fokus membaca buku seputar kehamilan.

"Hm.. Iya uta-kun, aku sudah tidak sabar melihat anakku lahir kedunia ini" ucap sakura antusias mengelus perutnya. Semenjak kedekatan mereka, sakura memanggil utakata dengan suffiks kun karena paksaan dari utakata juga yang tidak ingin dipanggil senpai.

"Hm aku juga tidak sabar"

"Eh? Tidak sabar kenapa?"

"Melihat anakmu lahir"

"Wah.. Aroma-aromanya akan menjadi paman yang baik nih"

"Jadi ayahnya saja boleh?"

"Hahaha mana bisa.. Kan ayahnya sasuke-kun"

"Ayah pengganti maksudnya?"

"Hahaha dasar uta-kun.."

"Tapi aku serius sakura sayang" ucap utakata. Utakata memang sering bercanda perihal panggilan sayang antara teman. Namun tidak dengan sakura.

Sakura yang merasa bahwa itu hal biasa pun tidak keberatan namun ada yang membuat sakura risih ialah setiap kali utakata berhasil mencium pipinya.

Cup

Delicious Friend👅 (🌸)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang