•Click star button for support meVegas pov
Sesampainya aku di kediaman keluarga utama,aku langsung melangkah menuju ruang rapat,karena memang hari ini dijadwalkan rapat antar keluarga.
Dan saat aku sampai disana pete sudah menghilang,sepertinya si gila itu sudah menggeret pete ke kamarnya.
Aku pun mengikuti rapat dengan santai,membahas tentang proyek yang akan dijalankan dan pembagian tugas.
Tetapi sejak kematian ayahku dan ayah kinn,rapat terasa berbeda,tapi suasana disini tidak semencekam saat ayahku dan ayah kinn masih ada.
Hubungan ku dengan sepupu ku berjalan biasa saja,yang berbeda hanyalah kami tidak bersaing secara ketat seperti dulu.
Aku bahkan tidak berfikir bisa mempunyai hubungan yang baik dengan kinn.
Kita masih tetap bersaing,ambisi ku memang kuat.
Enemy is still enemy right?
Tidak ada rencana jahat untuk saling menjatuhkan,hanya saja..
Jika dia memulai duluan,aku siap membalasnya lebih parah dari itu.
..
Aku sudah selesai dengan pekerjaanku disini,tujuan ku sekarang adalah membawa pete pulang.
Aku berjalan berkeliling mansion keluarga utama untuk mencari pete,karena anak itu tidak ada di kamar tankhun sekarang.
Saat aku sedang memeriksa halaman belakang dekat kolam ikan,aku melihat pete sedang sibuk menelpon seseorang dengan ponselnya.
"Kau sudah pastikan dia meminum susunya??"
"Bagaimana popoknya?sudah kau ganti?"
Aku tahu,pete menelpon pelayan yang sedang menjaga venice,se-khawatir itu dia dengan venice? Padahal hanya ditinggal sebentar.
"Pete.." panggilku
Dia menoleh dan langsung menjauhkan telponnya dari telinganya.
"Kau sudah selesai?ayo kita pulang" ucap pete.
"Kau nampak sangat terburu buru?tidak mau main dengan tankhun?"
"Venice kutinggal di rumah,aku khawatir dia kenapa napa karena lepas dari pengawasanku" ucap pete sedikit pelan.
"Baiklah,ayo kita pulang" ucap ku lalu menuntun pete untuk meninggalkan kediaman keluarga utama.
Setelah kami sampai di mansion minor,pete langsung berjalan cepat kedalam untuk memeriksa keadaan venice.
Aku hanya berjalan santai menyusulnya.
Dan saat aku memasuki rumah,aku melihatnya sedang menggendong venice dan rautnya nampak lebih tenang,tidak se-gelisah tadi.
"Dia baik baik saja kan?" Tanya ku memastikan.
"Iya,dia baik" ucap pete sembari menempelkan hidung indah nya ke pipi venice,mungkin gemas.
"Sepertinya anak itu menjadi semakin aktif setiap harinya" ucapku,pete mengangguk setuju
"Dia sedang banyak gerak,venice sedang mencoba untuk berjalan" ujar pete
"Mau melatihnya berjalan?" Tawarku
Pete menatapku sumringah,aku senang jika pete senang.
"Ayoo kita ke taman belakang!!" Ajak pete bersemangat.
Aku dan pete segera ke taman belakang,kita memang membutuhkan tempat yang luas untuk melatih venice berjalan bukan?
Dan pete memilih sebuah space kosong dekat kolam renang untuk melatih venice berjalan,menurutnya lantai di sana tidak kasar dan lumayan aman untuk bayi.
Jika di dalam rumah banyak perabotan,pete juga mau venice bisa meng-eksplore dunia luar.
...
Pete pov
Aku berada di seberang tepat dimana vegas sedang menuntun venice untuk berjalan,melihat interaksi keduanya membuat hatiku menghangat.
"Ayoo venice kemari..datanglah pada papa.." ujarku,bayi itu semakin aktif berjalan ketika mendengar sahutanku.
Setelah beberapa menit menempuh perjalanan dengan kaki kecilnya,venice sampai ke pelukanku.
Vegas pun melepas kan cengkramannya pada tangan venice dan menegakan tubuhnya.
"Rasanya punggungku pegal sekali,bayi itu berjalan sangat lambat dan membuatku membungkuk lama" aku hanya terkekeh mendengar ocehan vegas,usia memang tidak bisa bohong.
"Baiklah,setelah ini aku yang akan menuntun venice berjalan" ujarku,aku akan membiarkan vegas beristirahat.
"Phaaa~" aku berjengit kaget saat mendengar sebuah suara memanggilku.
"Venice?!kau sudah bisa berbicara?!" Aku memandang bayi itu tidak percaya.
"Dia hanya memanggilmu,apakah dia tidak mengenaliku?" Perkataan vegas membuat aku menghela nafas.
"Bicara apa kau?! Tentu saja dia mengenalimu!" Ocehku
"Hei bayi,kau tahu siapa aku?" Tanya vegas pada venice,bayi itu hanya melamun terdiam,mencerna suara vegas yang masuk ke pendengarannya.
"Wegathh..hehehe~" vegas menatap bayi itu tidak percaya,aku pun.
"Hei! Call me daddy!" Vegas menegur venice.
"Venice,dia ayahmu,panggil dia daddy oke?" Ucapku sambil mengelus kepala venice.
Walaupun tadi sedikit mengoceh,aku tahu vegas tetap senang karena venice sudah bisa menyebutkan namanya dengan jelas.
Bahkan venice tidak memanggil namaku,dia hanya memanggilku phaa.
Akhirnya aku dan vegas pun memutuskan untuk melanjutkan kegiatan kami,yaitu melatih venice berjalan.
....
Someone pov
Aku memantau pergerakan sebuah keluarga kecil yang nampak harmonis dari atas gedung tinggi.
Mereka nampak bahagia dengan senyum yang terukir di bibir masing masing,apalagi dengan kedatangan bayi itu.
Venice theerapanyakul.
Aku dan teropong jarak jauhku melihat beberapa pergerakan dari sang 'target' .
Mereka pikir mereka bisa menyembunyikan semuanya?
Tidak ada rahasia yang tidak ku ketahui,mereka tidak akan bisa menyembunyikan rahasia apapun dariku.
Tiba tiba alat komunikasi di telingaku berbunyi,memintaku untuk kembali.
"Baik khun,laksanakan" ucapku lalu berbalik pergi dari lokasi tempat ku memata matai orang itu.
.....
Berlanjut....
Dont forget to vote and coment
Support me if you like my story
KAMU SEDANG MEMBACA
When We Are Always Together -Vegaspete
Fanfictionkeadaan minor family setelah kematian karn dan korn. (Cerita ini berhubungan dengan kelanjutan dari Kinnporsche the series) Mature content vegaspete side