The truth

671 54 4
                                    


Click star button for support me

Author pov

Tidak perlu waktu lama untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit,pete sudah boleh pulang ke rumah.

Sekarang pete sedang mengistirahatkan dirinya di mansion,vegas akhir akhir ini sibuk,ada beberapa hal yang harus dia urus.

"Pete,we have a traitor here.." vegas duduk di sebelah pete lalu menunjukan sebuah foto di tab nya.

"Salah satu bodyguard kita ada yang bekerja diam diam untuk kiana,dia harus segera dihukum" ucap vegas sarkas.

..

Di sebuah ruangan dengan redup cahaya,munculah sosok Tuan dari ruangan itu,tangannya menggenggam sebuah cambuk.

"Kau tahu akibat dari berhianat disini?" Tanya vegas,tatapannya sungguh tajam.

"A-akuu..minta m-maaf khunn.." xion yang badannya tengah dirantai di tiang itupun merintih memohon ampun,tubuhnya penuh luka,tapi dirinya masih belum mati,berharap kematian menjemputnya segera.

"Kau akan melengkapi koleksi kepala milikku kau tahu??" Vegas menyeringai,tangannya yang bebas itu mencengkram rambut xion kuat.

"J-jangan..bunuhh aku..." badan xion bergetar.

"Tidak,bukan aku yang akan membunuhmu,aku tidak ingin mengotori tanganku dengan darah seorang penghianat" vegas melepaskan cengkramannya pada rambut xion dengan kasar,dia melangkahkan kakinya menjauhi xion.

"Phim...penggal dia dan bawa kepalanya ke hadapanku" perintah vegas.

Phim dengan ragu mengangguk.

Vegas pun mendekati pete yang sedari tadi menyaksikan kejadian itu.

"Pete, lets go" Vegas dan pete pun langsung pergi dari ruangan itu.

Setelah vegas dan pete pergi,hanya menyisakan phim dan xion berdua.

"Phim.." panggil xion lirih.

"Aku sudah mengatakan kepadamu,jangan berurusan dengan ular itu lagi" phim berucap sembari menatap xion sendu.

"Maafkan aku phim..aku benar benar tidak bisa menjadi yang terbaik untukmu" xion menatap sedih.

"Aku tidak akan bisa marah kepadamu xion.." phim tersenyum kecil kepada xion.

"Aku rela mati..asalkan aku mati ditanganmu" ujar xion

"aku tidak sanggup..." phim memandang pedang tajam yang dipegangnya.

"Ini terlambat,tapi..aku mencintaimu phim.." ujar xion,bibirnya membentuk senyuman tapi air matanya menetes.

Peluh phim tidak bisa ditahan lagi,pada saat itu juga cairan bening menetes di pipinya.

"Aku jugaa.." setelah mengatakan itu,phim langsung mendekati xion dan menyambar bibir xion dengan ciuman.

Mereka berciuman cukup panas,melampiaskan rasa yang selama ini mereka pendam.

"Hmphh..hahh..haahh.." phim memutus ciuman dan mengambil nafas.

Xion dengan tulus tersenyum lembut kepada phim.

"Aku mencintaimu.." ujar phim sembari menatap xion dengan sendu dan sayu.

Crattss

Kepala xion terlepas dari tubuhnya.

Wajah phim menjadi kotor,terkena cipratan darah yang keluar dari tubuh xion.

Tangan phim yang diam diam memegang pedang itupun gemetar.

Apa yang telah ia lakukan kepada orang yang dicintainya?

When We Are Always Together -VegaspeteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang