Sebelas

21.3K 912 12
                                    

0o0
Happy Reading



















Sampai sore ini suhu tubuh El sudah aga menurun tidak sepanas pagi dan siang tadi dan efek dari demam nya itu, El semakin manja dan selalu merengek tidak mau di tinggalkan oleh kedua orang tuanya.

Bahkan untuk sekedar Fira ke kamar mandi aja El menangis dan jika Bara berhenti melepaskan usapan di kepalanya El langsung menangis dan untuk menenangkannya cukup lama.

Seharian ini Fira dan Bara hanya berdiam diri di kamar mereka sambil menemani El yang sebentar-bentar selalu merengek bahkan untuk makan siang pun mereka memilih untuk makan di kamar.

Saat ini El sedang tidur di dalam pangkuan Bara, jika di tidurkan di kasur El langsung bangun dan ujung-ujungnya malah menangis. Bara sendiri hanya pasrah sudah menjadi kebiasaannya jika El sakit akan seperti ini.

"Ernest udah pulang?" tanya Bara, tangan kiri mengusap rambut halus El, sedangkan tangan kananya sibuk memainkan iPad mengecek email yang masuk dari anak buahnya di kantor.

"Belum pulang"

"Aku turun ke bawa dulu, mumpung El masih bobo" kata Fira sambil turun dari atas ranjang dengan perlahan.

Bara hanya menganggukkan kepalanya, matanya kembali fokus ke hadapan iPad yang ia taruh di sampingnya.
-
-
-
Meninggalkan Bara yang tengah bekerja sambil menunggu El, kini Fira tengah ada di dapur menyiapkan bahan-bahan untuk makan malam

"Ernest udah pulang belum Bi?" tanya Fira ke bibi di sampingnya yang tengah menyiapkan makan malam juga.

"Belum kayanya, dari tadi ga ada orang yang masuk kecuali bodyguard yang ganti sift nyonya" jawab si bibi.

"Itu anak kemana ya, udah sore gini belum pulang juga" bingung Fira, pasalnya sekarang sudah jam set 6 sore dan setau Fira SMA tempat Ernest sekolah tuh pulangnya jam 4 atau paling lama set 5 beda dengan sekolah El yang hanya sampai jam 1 atau 2 siang.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" Fira menjawab salam dari seseorang yang tidak lain adalah Ernest sendiri.

"Panjang umur tuh anak, baru juga di omongin" kata Fira

Ernest mendekati Fira yang ada di dapur, menyalimi tangan Fira.

"Abang dari mana sayang, udah sore ko baru pulang" kata Fira

"Maaf bunda, Er dari kantor tadi" jawab Ernest tidak enak sudah membuat bundanya khawatir.

"Lain kali kalau ada urusan atau mau mampir kemana kabarin bunda dulu ya nak, bunda khawatir liat abang jam segini belum ada di rumah" jelas Fira.

Sekian lama Ernest tinggal sendiri dan tida ada yang memperhatikannya kini Ernest sudah merasakannya kembali di mana ada seseorang yang mengkhawatirkan dirinya.

"Maaf bunda" Ernest menundukkan kepala, baru kali ini ia mengucapkan maaf berkali-kali sambil menundukkan kepalanya.

"Ga apa-apa sayang" kata Fira sambil mengusap lengan Ernest.

"Udah makan belum?" tanya Fira.

"Udah tadi di kantor"

"Adek gimana bund, masih panas?" tanya Ernest, sedari di kantor tadi ingatannya selalu tertuju kepada si bontot yang ada di rumah.

Sebenarnya niat awalanya sepulang sekolah Ernest bakal langsung pulang ke rumah, tetapi saat jam istirahat kedua ia mendapat telepon dari asistennya jika di kantor sedang ada masalah besar dan harus ia sendiri yang menangani nya langsung. jadilah Ernest izin pulang duluan dan langsung menuju ke kantornya.

ELBARACK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang