Bab 18

3.1K 172 15
                                    

Di rumah sakit rinnegan~

Rumah sakit ini adalah salah satu rumah sakit Uchiha.

Sakura yang sudah menunjukkan tanda-tanda ingin melahirkan pun dibawa shion dan izumi yang berkunjung ke rumah sasusaku tadi.

Karin, ino, tenten sudah tiba di rumah sakit dan berada di ruangan sakura untuk memberi sakura semangat.

Di ruangan sakura~

Sudah 1 harian dari semalaman sakura dibawa kerumah sakit. Sakura mati-matian menahan rasa sakit dengan keringat dingin dan seluruh tubuhnya yang pucat.

"Sabar ya sayang.. Semangat" ucap shion mengelus kepala sakura.

"Semangat sakura-chan" ucap izumi setelah menelpon mengenai kondisi sakura.

"Kau pasti bisa jenong.. Kau kuat" ucap karin dengan mata berkaca-kaca.

"Aku berharap anakmu seperti dirimu yang memiliki jidat seperti landasan pesawat sepertimu haha ah kenapa aku menangis" ucap tenten yang langsung tertawa.

"Fighting jidattt.. Aku sangat menantikan babymuu aaaa kau akan menjadi seorang ibu" ucap ino tersenyum dengan linangan air mata yang langsung dihapusnya.

Sakura hanya tersenyum tipis dengan wajah pucat pasi.

Orang tua sakura dan sasuke, itachi dan sasori sudah datang untuk menunggu persalinan sakura.

Mereka sendiri yang baru tau hari ini mengetahui gosip miring mengenai sakura pun siaga memperbaiki nama sakura dengan sasuke yang akan mereka buat pelajaran karena tidak ada kepedulian sasuke terhadap sakura.

Clek

Sang dokter bernama tsunade datang dan memeriksa sakura. Tsunade sendiri adalah dokter yang merangkap menjadi dosen dikampus tempat sakura menimba ilmu di KIU.

Sakura adalah anak kesayangan tsunade sehingga membuat tsunade dengan senang hati membantu sakura.

"Sepertinya kita bisa memulai persalinan sekarang juga" ucap tsunade dengan raut wajah sedih.

"Saya yang akan menemani putri saya" ucap mebuki.

Mereka semua paham pun segera keluar dari ruangan dengan mebuki yang menemani sakura selama persalinan.

"Maafkan mama nak"

Sakura hanya mengangguk dan tersenyum tipis.

Dia menatap langit-langit ruangan,
"Ah sepertinya aku akan tenang ketika pergi nanti" ucap sakura pelan.

"Tidak sayang.. Kau harus kuat untuk anakmu, sasuke dan kita semua" ucap mebuki dengan linangan air mata.

"Sasuke ya?" ucap sakura menerawang.

"Hiks.. Maaf sayang.. Maafkan mama" ucap mebuki menangis disamping tubuh sakura dengan memegang tangan sakura yang semakin dingin.

"Siap sakura?" ucap tsunade dengan air mata berlinang.

Sakura tersenyum tipis dan mengangguk.

"Ayo sakura dorong"

"Ngghhhh mmhh" sakura mendorong dengan tangan meremas seprai dan pegangan brankarnya.

Mebuki yang melihat itupun segera memegang tangan sakura menyalurkan rasa kasih sayangnya bahwa ia bersama sakura.

"Enghhh nghh"

"Dorong sakura"

Melihat sakura yang hendak menutup mata membuat mebuki segera mencubit tangan sakura agar sakura tetap sadar.

Delicious Friend👅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang