Jatuh #1

1.8K 111 32
                                    

-Jatuh-

Ha? jatuh? Baca aja pret

Taufan kini tengah melamun, meratapi nasibnya. Kenapa tu? nah, jadi tuh..

FLASHBACK [TAUFAN POV]

Cuaca hari ini panass banget, karna merasa haus aku pergi ke dapur untuk mengecek kulkas, siapa tahu ada sesuatu yang nyegerin yakan.

Nah ternyata engga ada, aku nyari milo kalengan yang dikasih sama kak Hali kemarin. Loh, kok gaada? Aku pun bertanya tanya ke Gempa yang kebetulan sedang memasak.

Gempa, kamu tau ga milo ku dimana? Tanya ku, terus dijawab gatau sama dia. Nah, aku bingung kan. Terus aku nyari terus. Aku aga capek, jadi mau istirahat dulu. Eh, tiba tiba dateng kak Hali ngasih aku lampu tidur bentuk paus.

Nah pas udah jam 1 siang, aku kembali ngecek kulkas. Karna kepanasan, aku membukanya terlalu terburu buru. Membuat milo kalengan yang kucari cari jatuh,tumpah.

Dan kalian tau? itu tuh milo terakhir 😭😭 Kemarin, aku minum sedikit trus ak simpan. Kemungkinan, aku lupa buat nutup lagi itu milo. Apalagi, pemberian kak Hali, Itu tuh lampu tidur yang dikasih tadi, jatuh juga.

kenapa bisa jatuh? jadi aku belum taruh dikamar karna males aku, terus aku mau buka kulkas jadi aku taruh diatas lampu tidur nya.

kesalahan aku juga sihhh. Maafin aku kakakk😭

Nangis kejer dong aku, diliatin sama Gempa. Ditanyain lah aku gapapa, ya aku jawab gapapa. Kita bisa engga apa apakan sesuatu, saket bngt :'D.

Kalian bisa ngerasain ga rasanya suatu pemberian ayang rusak? sakit kan?:( //gapunya ayg btw

FLASHBACK END

Taufan melamun diatas teras rumahnya, ia menggoyangkan kakinya secara bergantian. Halilintar menatap Taufan dari kejauhan.

Ia pun datang dan menepuk pundak Taufan. Namun Taufan tidak menjawab, ia pun memeluk Taufan dari belakang.

"eh?" Taufan menatap kebelakang "kamu kenapa??" Tanya Halilintar yang kemudian duduk, tapi masih memeluk Taufan. "duduk sini" Halilintar menepuk pahanya.

Halilintar menidurkan kepalanya di bahu Taufan "kamu kenapa?" Tanya nya sekali lagi "emm.. itu.. lampu tidur yang kakak kasih.." Halilintar menatap Taufan.

"kenapa?" Tanya Halilintar "jangan marah yaa" Ucap Taufan dan diangguki oleh Halilintar "iya, engga kok. Kenapa?" Tanya Halilintar, ia mengeratkan pelukannya.

"jatuh.. pecah.." Hening sejenak "eh? jadi, kamu sedih karna itu doang?" Taufan mengangguk "maaf kak" "ah gapapa, bisa kakak beliin lagi. Itu aja?" Tanya Halilintar lagi, Taufan menghadap ke Halilintar namun masih duduk diatas pahanya.

"ituu, milo ku.. jatuh" Ucap Taufan "ohh itu, aku beliin juga bisa" Tidak ada balasan dari Taufan, Halilintar memegang lengan Taufan. Ia tersenyum.

"mau kamu aku beliin?" Tanya Halilintar, Taufan mengangguk "kalau  ga.. ngerepotin" Halilintar menggeleng "engga lhoo, ngerepotin apanya"

"Yaudah, kamu mau ikut?" Taufan mengangguk antusias, Halilintar dibuat tersenyum karna itu "ayo" Ucap Halilintar menarik tangan Taufan.

Skip, mereka tiba di supermarket. Halilintar sekalian beli bahan dapur juga ya kan, karna si Gempa nitip. Sedangkan Taufan, ia masih melihat lihat, sebenarnya sih ia sudah menemukan milo kalengan, ia membeli 2 saja.

'emm, kayaknya aku gausah nambah lagi deh. Kasihan kakak, masa iya aku ditraktir doang maruk banget' Batin Taufan, ia pun berjalan menuju Halilintar.

Halilintar yang sadar akan langkah Taufan berbalik, Halilintar tersenyum "udah?" Taufan mengangguk "masukkin sini" Ucap Halilintar menyuruh Taufan memasukkan ke keranjang.

"Eh? itu aja?" Tanya Halilintar "emm.. sebenarnya.. aku mau nambah tapi ga deh.. soalnya nanti kakak banyak bayarin nya" Jawab Taufan.

"engga. Udah,Kamu ambil aja sesuka kamu, kalau udah selesai, kesini nanti aku yang bayar" Ucap Halilintar "boleh, nih?" Tanya Taufan, Halilintar mengangguk.

"tapi kan.." Halilintar menghela nafas "Taufan, ambil sesukamu. Aku ini abangmu- bukan, kekasihmu. Dan aku yang dominan dari pada kamu, jadi aku yang bayar. Kamu ambil sesuka kamu aja ya" Jelas Halilintar sambil tersenyum. Taufan tentu saja memerah.

Halilintar akhir akhir ini sering tersenyum.

Halilintar mengelus kepala Taufan "udah, sana cari yang kamu mau yah? kalau udah, kasih tau aku, oke?" Taufan mengangguk.

Taufan kembali membawa beberapa jajan. "Mana? sini masukkin" Taufan memasukkan belanjaannya ke ranjang.

"aku mau bayar, kamu tunggu diluar ya" Ucap Halilintar "baik, bos!" Ucap Taufan sambil hormat keHalilintar, Halilintar terkekeh, Ia mengelus lembut kepala Taufan.

"bos, bos.. panggil aku sayang, kek" Ucap Halilintar, WADUH WADUH WADUH :V. Taufan memerah, Halilintar terkekeh pelan.

Halilintar pun pergi ke kasir dan Taufan keluar menunggu kedatangan sang kakak. "Hm.. nonton tv, udah. main kekamar kak Hali, udah. Ngehancurin laptop Solar, udah, jajan sama kak Hali, udah. apa yang kurang yah?" Gumam Taufan.

Tiba tiba ada seseorang yang merangkul lehernya dari belakang Taufan kenal dengan aroma itu "kamu belum peluk aku" Taufan terkejut "kak?" Panggil Taufan, itu Halilintar.

"aku denger tadi kamu yah yang ngerusakin kamar aku?" Tanya Halilintar, Taufan terkejut dan hanya nyengir saja.

Halilintar menjitak kepala Taufan "awh!" Taufan mengelus bagian kepalanya yang dijitak sayang oleh sang kakak, Taufan sebenarnya aga takut. Tapi wajah Halilintar begitu tenang, ia bahkan masih dalam keadaan tersenyum.

"m-maaf kak" Ucap Taufan ragu "udah, gapapa. Nih" Ucap Halilintar memberikan milo yang ditukar Taufan, Taufan tampak begitu senang.

"Bayar" Ucap Halilintar tiba tiba "e-eh, bayarkah? bukannya gratis kata kakak" Halilintar menggeleng "ga, ga gratis" "hah?? aku bayar pake apa dongg" Tanya Taufan, Halilintar membuka kedua lengannya.

"Peluk" Ucap Halilintar. 'anjeng' batin Taufan, Taufan sudah ketakutan memikirkan cara membayar sang abang ini "ahh kakak!" Ucap Taufan menghentakkan kakinya, Halilintar terkekeh.

"gamau" Ucap Taufan "eh? yaudah, dirumah aja" Ucap Halilintar, Taufan mengembungkan pipinya, Halilintar gemas dan mencubit pipi Taufan.

Skip, mereka pun pulank.

Taufan hendak masuk kekamarnya, tapi ditahan oleh Halilintar. "Bayarannya?" Tanya Halilintar, Taufan memerah, ia baru ingat ada janji dengan Halilintar, ya itu meluk si doi.

Taufan pun memeluk Halilintar, dan dibalas oleh Halilintar.

Ternyata, sedari tadi ada yang memotret mereka berdua, yaitu Solar. "hmm, post dimana ya? eh upload aj di akun pribadi. Ah, atau engga dipajang dikamar aja, bagus jadi hiasan ini" Solar berucap seorang diri.

"eh? kakak Hali sama kakak Taufan pelukan? ndak ajak ajakk!" Ucap Thorn polos, eh. Taufan dan Halilintar menatap ke Thorn "Thorn?" "mau pelukan jugaa" Ucapnya polos, aduhh ucul :33 sini ak ajh yg peyuk.

"Minta Solar aja, soalnya ini tuh bukan pelukan saudara" Ucap Taufan "ehh? ada juga yang begitu? yaudah Solar mana-" pertanyaan Thorn terpotong, karena ada Solar yang merangkul leher Thorn. Ia mencium puncak kepala Thorn. Thorn ya salting lah.

"hm, pergi dulu~" Ucap Taufan menarik lengan Halilintar, Taufan dan Halilintar pergi dari situ. Halilintar mengajak Taufan untuk kekamarnya, Taufan pun setuju saja.

Sesampainya dikamar Halilintar, Taufan langsung mengincar kasur Halilintar. Wangi kasurnya khas parfum yang biasa Halilintar gunakan "sniff.. sniff... Wangii" Gumam Taufan yang kini menghirup hirup aroma kasur Halilintar, wah wah sus.

"kamu ngapain?" Tanya Halilintar "e-eh engga" Taufan segera duduk. Halilintar duduk didepan Taufan. Ia mencium leher Taufan "tidur yuk? aku agak ngantuk" Ajak Halilintar, Taufan mengangguk.

Lalu mereka tidur dan ta?tamat!
.
.
.
.
.
.
.
.
baru satu gaes:D
tunggu yang lain yahh!

𝐈𝐍𝐂𝐄𝐒𝐓 | HaliTau🌪️⚡ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang